MUTIARA KEHIDUPAN

header ads

Sikapmu Menentukan Kesuksesanmu

Teruslah belajar, bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan teknis, tapi agar bisa memiliki sikap yang lebih baik.

Jalan-jalan di kota Teknologi Shenzen, China

Perjalanan ke kota Teknologi Shenzen, China, 1 Mei 2019 dalam rangka Shenzen International Pet Fair.

Launching buku Menggali Berlian di Surabaya

Buku Menggali Berlian di Kebun Sendiri karya Bambang Suharno diluncurkan di acara Grand City Convex Surabaya, di tengah acara pameran internasional Indolivestock Expo.

Meraih sukses

Jika sukses harus diraih dengan kerja keras banting tulang siang malam, itu namanya sukses dengan mesin manual. Anda perlu belajar meraih sukses dengan mekanisme sukses otomatis (Suksesmatic.com).

Pengalaman Naik Kereta TGV di Perancis

Perjalanan ke Rennes Perancis dalam rangka menghadiri pameran internasional, naik kereta TGV dari Paris ke Rennes.

Hati-hati dengan cara berfikir kita


Mungkin itu adalah kalimat yang cocok untuk membuka pesan ini.

Jika Anda sudah mengikuti materi-materi entrepreneurID sejak lama, Anda pasti akan tahu bahwa sesuatu yang disebut mindset itu sangat penting.

Kalau baru ikut belajar atau gak ingat juga gak papa.
Toh sekarang Anda sudah tau kalau *Mindset itu penting*
Hehe 😁


Apa itu mindset?

Mindset adalah cara berfikir seseorang.

Seperti apa cara seseorang itu berfikir, seperti itulah kualitas hidupnya. .

Jika ada orang yang hidupnya stagnan, tidak maju, alias mentok. Mungkin saja mindsetnya yang bermasalah. .

Dan karena kami tidak ingin hidup Anda diam ditempat tidak ada peningkatan, maka dipesan ini kami ingin berbagi 5 hal yang *JANGAN* sampai ada dipikiran Anda.

Karena jika 5 hal ini ada dipikiran seseorang, ujung-ujungnya orang tersebut hidupnya akan bermasalah. .
Hiii. . . . Seremm. . . 😱


Jadi, apa saja mindset-mindset yang perlu dihindari agar tidak menghambat diri untuk berkembang?

*Pertama, "Khawatir Berlebihan"*

Menurut Dale Carnegie, pada dasarnya 70% kekhawatiran manusia itu tidak terjadi. .
Artinya apa?

Artinya, *MAYORITAS* hal yang kita takutnya, sebenarnya hanya ada dalam pikiran kita.

Khawatir dengan masa depan.
Khawatir dengan makan besok.
Khawatir dengan penafkahan.
dan khawatir-khawatir lainnya. .
Itu belum tentu terjadi. .

Yang lebih tepat,
Khawatir boleh saja, tapi jangan berlebihan . .

Kalau kata salah satu founder entrepreneurID, Mas Dewangga. .
_"Lakukan yang bisa kita lakukan hari ini semaksimal mungkin. Kalau mau khawatir, khawatirlah pada waktunya. Jangan pusing, kalau belum waktunya"_

Kesimpulannya. . .
Kurangi hal-hal yang gak perlu dikhawatirkan. .

Biasanya seseorang merasa khawatir, karena orang tersebut tidak melakukan apa-apa. . Tepat seperti kata Mas Dewangga. Tugas kita adalah berusaha sesuai kemampuan, bukan khawatir berlebihan. .

Oh ya, ngomong-ngomong tau kan khawatir itu menguras energi?

Itulah kenapa orang yang hidupnya penuh kekhawatiran gampang capek. . Hihihi 😂


Mindset yang harus dihindari kedua.

*"Hidup di Masa Lalu"*

Maksudnya adalah jangan memposisikan diri ada di masa lalu.
Entah masa lalu yang sukses atau masa lalu yang gagal.
Alias jangan berilusi. .

Yang kita punya adalah saat ini dan masa depan.
Tugas seorang pengusaha adalah menantap kedepan. . Bukan "meratap" ke belakang. .

Hidup dalam ilusi itu gawat.

Bisa saja seseorang menganggap dirinya "masih" berhasil, padahal nyatanya lagi terpuruk, karena tidak fokus dengan hidupnya saat ini.

Ingatlah,
Dalam dunia ini, tidak ada yang pasti kecuali *PERUBAHAN*

Tidak ada sukses abadi.
Tidak ada status kaya abadi.
Tidak ada pelanggan abadi.
Tidak ada bisnis yang selalu bertahan dipuncak.

Ya, tidak ada itu, KECUALI mereka siap dengan perubahan.

Bagaimana menjaga agar bisnis dan hidup selalu ada dalam kualitas yang baik?

Jawabannya adalah siap menghadapi perubahan.

Keberhasilan masa lalu, jadikan pijakan untuk menata masa depan yang lebih baik. . Oke? 😊


Hal yang sama untuk yang masa lalunya penuh kegagalan. .
Sadarlah bahwa
*Masa lalu tidak sama dengan masa depan*

Jangan menilai hidup Anda dimasa depan dengan kualitas Anda dimasa sekarang. .

Anda tahun 2019, berbeda dengan Anda di tahun 2018. .
Ya, berbeda. .

Anda akan jadi orang yang berbeda, jika Anda terus menerus memperbaiki diri. .

Apapun background Anda. . Sefatal apapun hal buruk yang terjadi pada hidup Anda, Anda selalu punya kesempatan untuk _"RESTART"_
Alias memulai dengan lebih baik. .
(Kalau belum dipanggil Allah ya, hehehe. . )


Hal ketiga yang jangan sampai dimiliki adalah berfikir bahwa. .
*"Hidup itu susah dan menderita"*

Bukankah dalam surah Al-Baqarah ayat 286 Allah mengatakan bahwa Dia tidak akan membebani seseorang hamba diluar kemampuannya?

Jadi, untuk siapapun yang saat ini sedang diuji, ujian itu datang karena Allah tau hambaNya sanggup untuk melewati itu. .

Karena itu, sabarlah. . .

Hidup itu tidak susah dan menderita, jika kita bingkai setiap kejadian dengan belajar.

Ya, apa yang bisa kita pelajari dari musibah yang terjadi dalam hidup kita?
Selalu ada hikmah yang bisa diambil dari ujian. .


Mari kita belajar dari ibu kita. .
Normalnya secara medis, seorang wanita akan melahirkan setelah mengandung 9 bulan 10 hari.
Diwaktu tersebut apa yang dirasakan ibu kita?

Dominan seharusnya merasa tidak nyaman.
Kenapa?

Yang sudah jadi ibu pasti tau kalau hamil itu kadang membuat makan jadi tidak enak, tidur jadi tidak nyaman, dan setiap hari harus membawa beban sampai 20 kg diperutnya selama 9 bulan.

Kita bawa tas seberat 5 kilo selama 24 jam saja risih.
Nah ini ada yang bawa beban 20 kg 9 bulan. . Bayangkan. .

Tapi begitulah hebatnya ibu kita. .
Saat mengandung kita, mereka gak fokus ke bebannya. . Mereka fokus ke kita. . Sehingga mereka kuat menjalani ujian itu. .

Sama, bayangkan ketika kita diuji, kita hanya fokus kemasalah, bahkan menyalah-nyalahkan, atau mengklaim bahwa hidup itu penuh derita.
Kalau pikirannya begitu, otomatis gak akan ketemu solusi. .

Siapa yang sering menganggap hidupnya gak beruntung??
Kalau ada, ayooo tobat. . 😝

Yang keempat. .
Berfikir *Tidak ada yang mau mengerti*

Nah lho. . .
Yang tau isi hati diri kita, koq minta orang lain mengerti. .
Emang dukun?? 😂

Bertanggung jawablah kepada diri sendiri. .
Mencoba memahami orang lain itu harus.
Minta dipahami itu gak boleh. .

Ketika kita mencoba memahami orang lain, kita akan berhati-hati dalam memilih sikap, tutur kata, yang ujung-ujungnya komunikasi jadi lebih enak. .

Tapi kalau minta dipahami, yang muncul adalah sifat egois. .

Bahasa kasarnya. .

Kata orang egois, _"Pahami aku dong !"_

Jawaban paling tepat, _"Ndasmu ! Kamu pikir aku bisa telepati. ."_

Hehehehe. .


Dan terakhir. .

Hindari
*Merasa punya banyak waktu sehingga mudah menunda*

Salah satu tantangan pengusaha adalah fleksibilitas jam kerja.
Kerja semaunya, suka-suka dirinya saja. .

Ini namanya pedang bermata dua.
Bisa jadi rezeki, bisa jadi cobaan.

Jadi rezeki kalau kita bisa mempertanggung jawabkan setiap waktu yang kita gunakan.
Jadi cobaan kalau pakainya asal-asalan. .

Dan salah satu cara pakai waktu yang salah adalah dengan Menunda. .

Berfikir masih ada hari esok, padahal hari esok ada kegiatan lainnya. .

Tanamkan ke diri kita bahwa, ketika kita menunda 1 hari, sebenarnya akan ada 1 hari atau bahkan 1 minggu yang hilang dalam hidup kita.
Kalau cara berfikirnya begini, kita akan jauh dari sifat menunda.

Apa-apa yang bisa dikerjakan saat itu, kerjakan juga saat itu.

Kebanyakan berkata "NANTI" itu akan menjauhkan dari rezeki.
Jarak seseorang dengan keberhasilannya mungkin dekat saja. Tapi karena sering bilang "NTAR BESOK", "NTAR BESOK", "NTAR BESOK" yasudah makin jauh deh sama keberhasilan.
Jumlahkan aja Ntar Besoknya ada berapa. . Sejauh itulah rezeki menjauhinya 😅


Pesan barusan tidak coba menggurui siapa-siapa.
Bahkan pesan barusan juga nasihat untuk kami. .
Kita ambil manfaatnya sama-sama ya. .


Akhir kata, hindarilah 5 cara berfikir ini.
1. Khawatir berlebihan
2. Selalu memposisikan diri di masa lalu
3. Terlalu fokus terhadap masalah atau penderitaan yang dialami
4. Mengharapkan orang lain untuk memahami diri sendiri
5. Merasa masih memiliki banyak waktu sehingga suka menunda.


Sampai ketemu disharing entrepreneurID berikutnya ya. .


_*Pesan dikirim dengan ❤*_
_*Persembahan Tim entrepreneurID*_

8 JENIS REZEKI DARI ALLAH

Inilah 8 jenis rezeki
1.Rezeki Yang Telah Dijamin.

‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya."
(Surah Hud : 6).

*2. Rezeki Karena Usaha.*

‎وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى
"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."
(Surah An-Najm : 39).

*3. Rezeki Karena Bersyukur.*

‎لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu."
(Surah Ibrahim : 7).

*4. Rezeki Tak Terduga.*

‎وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH nescaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(Surah At-Thalaq : 2-3).

*5. Rezeki Karena Istighfar.*

‎فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا
"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11).

*6. Rezeki Karena Menikah.*

‎وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya."
(Surah An-Nur : 32).

*7. Rezeki Karena Anak.*

‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”
(Surah Al-Israa' : 31).

*8. Rezeki Karena Sedekah*

‎مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.”
(Surah Al-Baqarah : 245).

Semoga bermanfaat.

Ke Mekah Berkat_Drone

Orangtua di foto ini bernama Al-Hassan Abdulla. Seorang miskin yang berasal dari sebuah desa kecil di Ghana. Suatu hari, seorang jurnalis kantor berita Turki sedang merekam sebuah footage menggunakan drone untuk keperluan berita, ketika drone-nya jatuh di depan rumah orangtua ini.
Sang jurnalis berlari utk mengambil, dan mendapati drone-nya berada di tangan laki-laki tua ini.

Kemudian laki-laki tua ini bertanya dengan polos: "Bisakah pesawat kecil ini berubah menjadi besar sehingga dapat membawaku ke Makkah untuk berhaji ?". Mendengar pernyataan polos itu, sang jurnalis men-tweet foto Abdulla saat memegang drone dan menceritakan keinginannya berhaji, seandainya drone itu bisa menjadi besar.

Dalam hitungan menit, tweet dan cerita itu menjadi viral di media sosial di Turki, bahkan bergerak ke seluruh dunia! Tak disangka, pemerintah Turki terkesan dengan cerita itu dan langsung menghubungi orangtua tersebut, mengabarkan bahwa seluruh biaya perjalanan haji akan dibayarkan oleh pemerintah Turki.

Beberapa waktu lalu (musim haji 2018), orangtua ini meninggalkan Ghana untuk bertolak ke Jeddah. Seluruh biaya perjalanannya ditanggung oleh Kementerian Luar Negeri Turki, melalui intervensi menteri Mevlüt Çavuşoğlu.

Begitulah cara Allah memanggil hambanya yang sungguh-sungguh berniat untuk datang ke rumah-Nya.

Betapa sangat fantastis bagaimana Allah memberikan jalan untuk memenuhi harapan bagi orang-orang yang tulus merindukanNya.

Jangan berhenti berdoa. Jangan berhenti berharap. Jangan berhenti merindu! Labbaik!

Source: http://www.anews.com.tr/…/turkey

Masya Alloh... kun fayakuun
copast dari facebook

Jangan Mengeluh

Ketika Indonesia baru merdeka, ada warga masyarakat yang protes karena naik kereta disuruh bayar.
"Lho kita kan sudah merdeka, kok naik kereta disuruh bayar," begitu protes beberapa penumpang kereta , sebagaimana diceritakan dalam salah satu buku karya Bung Karno. Mereka mengira setelah merdeka, rakyat bisa bebas naik kereta tanpa bayar. Lucu juga ya ...

Merdeka menjadi jembatan emas menuju yang lebih baik, namun prosesnya sangat tidak mudah. Berbeda dengan negara lain yang proses merdekanya didukung dan disaksikan banyak negara termasuk lembaga internasional semacam PBB, Indonesia memproklamirkan sendiri dan setelah itu tidak diakui oleh Belanda. Terjadilah pergolakan yang membuat rakyat menderita dan harus berjuang dalam perang mempertahankan kemerdekaan.

Lantas ada celetukan pahit tapi sekaligus lucu, "Kapan yang merdeka ini selesai?". Pertanyaan lucu ini muncul karena ada sebagian masyarakat merasa hidup di alam kemerdekaan tidak berbeda dengan masa penjajahan,

Untunglah kemudian ada semboyan "sekali merdeka tetap merdeka !!!", yang bergelora di seluruh penjuru tanah air. Hingga sekarang semboyan ini masih sering kita dengan setiap bulan Agustus, meski banyak yang tak paham histori dan spiritnya.

Zaman orde baru pembangunan fisik menjadi fokus utama. Karena ekonomi tumbuh harga barang pun meningkat. Hukumnya memang begitu. Contohnya ketika Pulau Batam dibangun besar-besaran di awal 1990an, banyak orang bilang cari duit di Pulau Batam mudah, tapi harga barang juga lebih tinggi dibanding daerah lain. Meski biaya hidup tinggi, cari penghasilan juga tidak terlau sulit.
Ahli eknomi mengatakan ini karena inflasi yang terkendali. Artinya jika inflasi masih di bawah pertumbuhan ekonomi, maka ekonomi mengalami perkembangan yang wajar.

Namun terjadinya kenaikan harga ini direspon negatif oleh sebagian orang. "Dulu 5 rupiah bisa beli satu porsi makanan, sekarang nggak ada harganya," itu keluhan di akhir 80an, membandingkan dirinya di awal 70an.

Indonesia terus bertumbuh, pembangunan dimana-mana, namun kemudian terjadilah krisis ekonomi yang parah tahun 1998 yang diikuti dengan krisis politik dan melahirkan era baru bernama era reformasi. Muncul harapan baru . Indonesia menjadi negara demokrasi dengan sistem yang makin terbuka. Pemilihan presiden secara langsung dilakukan setiap 5 tahun.

Apakah ini lebih baik dari orde baru.  Mereka yang mengeluh di saat orde baru kini mengeluh bahwa hidup terasa semakin sulit, harga barang sangat mahal. "Dulu di era orde baru semuanya stabil, nggak seperti sekarang," katanya.

Saya menduga jika orang ini hidup 50 tahun lagi, saya percaya ia tetap mengeluh meskipun presiden dan jajarannya bekerja dengan baik dan tidak ada yang korupsi.

Kenapa?  Karena ia berpikir dari sisi yang negatif. Pada akhirnya masalah yang ada di hadapan kita mau dibuat sebagai cerita tragedi ataupun cerita drama kesuksesan, itu tergantung kita mau pakai kacamata mana. Kita bisa mengatakan bahwa sekarang jauh lebih susah , karena alasannya pasti ada, sebaliknya dibuat sekarang sebagai era dimana peluang semakin banyak, juga sangat memungkikan karena teknologi berkembang terus menerus.

Para penemu teknologi baru, para pemimpin bisnis yang bisnisnya berkembang dan bisa menciptakan lapangan kerja yang terus bertambah, dapat dipastikan bukan tipe orang yang mengeluh melihat situasi negara. Mereka selalu melihat peluang di tengah tantangan. Di tengah situasi ekonomi yang sulit mereka bisa menemukan cahaya di kegelapan.

Presiden boleh berganti setiap tahun, melakukan pekerjaan dengan energi yang maksimal adalah kewajiban untuk menghasilkan karya terbaik.

Jika ekonomi lemah, mereka berpikir bagaimana cara berkontribusi untuk meningkatkan ekonomi. Jika peluang kerja makin sulit, mereka menciptakan ide baru yang bisa membuat lapangan kerja semakin mudah.

Maka, lihatlah faktanya, dulu tidak ada bisnis konter hp, tidak ada ojek online, tidak ada toko online, tidak ada air minum dalam kemasan,  juga tidak ada air minum isi ulang dan sebagainya. Kini karya orang-orang yang selalu melihat dengan kacamata positif telah mengubah tatanan ekonomi masyarakat.

Kalau Anda masih juga mengeluh setiap hari tentang hidup ini semakin susah, rasakanlah, memang di masa apapun Anda akan susah karena apa yang Anda pikirkan sekaligus berlaku sebagai doa.

Anda yang suka mengeluh pertanda sulit berkembang. Mungkin Anda tidak secara sengaja, karena pola berpikir tersebut adalah pengaruh lingkungan , kelompok politik maupu lingkungan lainnya.

Saya jadi ingat, ketika krisis tahun 1998, saya pernah bertemu dengan pengusaha sukses Bob Sadino (alm).
"Bagaimana cara Om Bob menghadapi krisis ekonomi?" tanya saya.

"Saya tidak menghadapi krisis, tapi menerima krisis," Jawabnya enteng.

Sejenak saya merenung. Hmmm kalau menghadapi krisis yang demikian hebat, banyak pengusaha yang menyerah, sedangkan Om Bob dan banyak pengusaha lain menerima krisis , artinya menyikapinya dengan positif. Di balik krisis masih ada peluang untuk hidup. Seandainya harus merugi, mereka percaya itu sekedar ujian sementara, tidak usah dihadapi dengan stress.

Badai pasti berlalu, tidak akan permanen. Maka janganlah mengeluh. Bersikaplah positif dan tetaplah ceria, agar energi kita lebih efisien untuk menjalani hidup yang pendek ini.  Betapa ruginya kita, jika waktu yang hanya 24 jam sehari ini sebagian besar digunakan berpikir negatif, apalagi ikut menyebarkan informasi keburukan orang lain yang sebenarnya baru asumsi-asumsi saja.

(Bambang Suharno)

#kata mutiara kehidupan


Bahasa Positifnya, Politik Itu Sangat Dinamis

Tulisan ini untuk Anda yang berusia di bawah 40 tahun agar mengerti apa itu perilaku Politikus di tanah air Indonesia. Saya kutip dari sebuah broadcast melalui whatsapp. Saya tidak tahu siapa yang menulis.  Buat Anda yang menulis ini, saya mengucapkan terima kasih, karena datanya lengkap dan mencerminkan orang yang cermat mengamati kejadian politik di negeri ini. Saya memberi judul tulisan ini dengan bahasa positif "Politik Itu Sangat Dinamis" hehe



Fakta data : Pemilih terbanyak usianya di bawah 40 tahun pada saat pilpress dan pileg di 2019 dan dari data 60% adalah di usia ini. Makin kebawah usianya makin banyak hal yang mereka kurang informasi akan perilaku politikus sebelumnya.

Berbeda dengan yang di atas 55 tahun dimana mereka kenal 6 jaman, jaman Soeharto, Habibie, Gusdur, Mmegawati, jaman SBY dan jaman Jokowi.

Kita refresh mengingatkan sedikit :
Fadli Zon yang sering dihujat oleh pengemar pak Jokowi itu juru kampanye pemenangan Pak Jokowi dan Pak Ahok dengan baju kotak-kotak nya di pilgub DKI 2012.

Pak Anies baswadan itu tim sukses Jokowi-JK plus mantan Menteri Pendidikan kabinet Kerja. sebelumnya Pak Anies juga peserta capres versi konvensi Partai Demokrat. Anies Baswedan sekarang dekat dengan Jk dan nempel sama Pak Prabowo dan PKS. Padahal dulu Anies sering dituding Syiah oleh PKS. Masih ingat khan semua ini?

Di tahun 2012, Ahok itu yang menjadikan wakil gubernur adalah Gerindra  berpasangan dengan Jokowi. Ahok yang kemudian ditahun pilgub 2017 oleh pasukan 212 di Serang, didukung Gerindra juga 212 nya.  2012 disayang, 2017 diserang.

Kita lanjut.

SBY  bagaimana? SBY itu mantan Menterinya Megawati  maju nyapres di tahun 2004 bareng pak JK yang juga menteri  Megawati, didukung Pak Surya Paloh. Sekarang Surya Paloh dan JK dekat sekali dengan Ibu Mega. 2004 saling serang 2014 saling dukung JK sama megawati.

Tentang Prabowo, dulu adalah calon Wapres pasangan Bu Mega ketika Pilpres 2009 berseberangan dengan SBY.

Pilpres 2009  Pak JK  juga nyapres bareng Pak Wiranto melawan Pak SBY dan Pak Boediono yang di dukung Aburizal Bakrie . Lalu kemana Pak Aburizal Bakrie setelah 2014? Sekarang Aburizal temenan sama Pak Prabowo yang dulu kompetitornya di pilpres 2009.

Kalau Amien Rais.? Ini aneh lagi. Menggulingkan Gus Dur sehingga Bu Mega naik padahal sebelumnya paling tidak sudi Bu Mega jadi Presiden. Dia berusaha keras agar Gus Dur jadi Presiden mengantikan Habibie di rapat MPR tahun 1999 pokoknya bukan Megawati. Eh lalu digulingkan Gusdur  setelah 1 tahun sebelum nya digadang-gadang oleh Amien Rais dan naikin Megawati. Yang setahun sebelumnya Amien alergi sama Mega.

Kalo di pikir-pikir Bu Mega itu  memiliki hutang besar atas jasa Amein Rais menjadikannya presiden Indonesia ke 5.

Pilpres berikutnya Amien Rais  melawan SBY. Amien juga berseberangan dengan Prabowo di Pilpres 2004 dan 2009. Sekarang Pak Amien Rais akrab dengan Pak Prabowo di kubu oposisi. Padahal dalam agenda tahun 1998 Pak Amien ini target Letnan Jenderal Prabowo untuk“diamankan”. Sekali lagi, prabowo “meng-aman kan” amien!.

Kalau  PKS? Semua juga udah tahu ceritanya.Para kadernya menyerang dengan “black campaign”  menjatuhkan Pak Prabowo di pilpres 2009 dan Pilkada DKI 2012. Lalu sekarang? Berteman akrab sama Gerindra yang selama jaman Pak SBY, PKS adalah musuh bebuyutan Gerindra.

Di jaman SBY  PDIP & Gerindra oposisi,sementara PKS masuk koalisi di Satgab jaman SBY. Sekarang di “klaim” Gerindra PKS mitra lama.  Bingung ngak tuh?

Sekarang di 2018 penulis fatwa MUI menjadi calon wapres yang tadinya seakan berada di kubu berseberangan sekarang menjadi satu perahu. Bahkan para pihak sudah menganggap selesai masa lalu (Ahok 2017) , sekarang sudah saling memaafkan antara pak Ahok dan pak Ma’ruf. Dan hal seperti ini biasa saja di dunia politik.

Ikut angin lalu ubah layar dan “Miring” ke yang lagi akan menang menurut “feeling”nya mereka itu hal biasa. Tadinya lawan karena kepentingan jadi kawan itu biasa. Tadinya saling serang kemudian saling rangkul itu biasa.

Yang kasihan kan para fans,  para kaum yang saling serang dengan memberi label seperti cebonger dan kampreter. Mereka sering jadi  bingung dengan drama apa di mainkan para elite dari tahun ke tahun ini.

Para fans jadi emosional menjadi murka begitu pujaannya “tidak punya marah yang sama” dengan diri mereka. Para fans masih menggenggam marah, para elite sudah “cikar kanan” vaya con dios cari laen (posisi).

Sebel sama putusan Jokowi ambil pak Makruf yang fatwanya menjerujikan Ahok, namun tak lama kemudian logika otak mencari pembenaran mulai muncul setelah minum kopi. Akhirnya menemukan lagi alasan untuk membela pujaan dan mencari lagi bahan untuk mencela lawannya. Mulai saling serang lagi.

Karena dasarnya punya marah jadi otak harus terus cari alasan untuk bisa menyerang. Dan nanti kira-kira setelah pilpres baru nyahok. Baru nyadar, oh ternyata pujaannya kalah dan gabung dengan lawan juga dari pada ngak ada jatah.

Lucu khan? Para fans saling serang tetapi  elite bisa salaman dan ketawa ketiwi seperti di acara ulang tahun Akbar tanjung kemarin Om sandiaga bergandengan akrab dengan Airlangga dan petinggi golkar. Memang tidak ada apa-apa di acara tersebut. Tapi disini melihatkan, begitu ada angin salah satu menang. Maka kepentingan mulai main. Ikut angin!

Sandiaga menang, golkar merapat ke pemerintahan baru. Minta posisi.  Koalisi menang om sandiaga jangan kaget ditawari menteri peridustrian?. Terus kita harus marah gitu? Harus kecewa gitu?

Begitulah sedikit info wahai sahabat muda yang usianya di bawah 40 tahun yang merasa pujaannya akan selalu sama memiliki “rasa” seperti kalian. Jawabnya TIDAK.

Begitu TGB pujaan kalian memiliki pendapat yang berbeda dengan “marah” kalian, langsung memaki pujaan tersebut. Lah yang aneh siapa ya? Jangan pernah berharap pujaan hati kita akan selalu memiliki “marah” yang sama dengan kita.

Misalnya marahnya saya kepada Rinso dan kesalnya saya pada pejabat yang setuju hutang China Tiongkok adalah marahnya saya pribadi. Dengan alasan pribadi. Jadi jangan terkaget-kaget kalau saya ditawari kredit tanpa bunga 10 triliun agar saya diam tidak nulis di FB saya terima. Atau nanti FPI 212 mendukung pak Jokowi. Jangan kaget lho ya?.

Kalau nanti LBP tetap tetap menjabat Menko ketika Prabowo presiden jangan misuh-misuh loh ya?  Om Sandiaga jadi menteri pak Jokowi kalau menang dua putaran jangan kecewa loh ya.

Kita  rakyat yang di bawah sudah terlalu sering di obok obok perasaannya persis seperti sapi tiap hari susunya di peres-peres tapi “ngak di kawin-kawin”  coba bayangin. Pada ngerti ya sekarang. ***

Tafsir Wapres untuk Nasib Sendiri

Anda pasti tahu siapa Dahlan Iskan. Sebagai penulis hebat, kita perlu menyimak opininya.
Berikut opini Dahlan yang menginspirasi kita perihal cawapres.


Sabtu pon 11 Agustus 2018

Multi tafsir. Mengapa Jokowi pilih Ma'ruf Amin. Dan mengapa Prabowo pilih Sandiaga Uno.

Tafsir 1:
Dua-duanya percaya diri. Berani tidak ambil tokoh dengan rating tinggi.
Jokowi mungkin percaya omongan ini: disandingkan dengan sandal jepit pun akan menang.

Pasangan yang dipilih tidak harus yang bisa menambah suara. Yang penting tidak mengurangi suara.

Itu mirip dengan posisi Pak SBY. Di periode kedua. Yang memilih Pak Budiono. Sebagai cawapres: tua, nurut, tidak mbantahan, tidak menjadi matahari kembar, tidak punya potensi menjadi presiden berikutnya.

Dengan pasangan seperti itu Pak Jokowi berharap bisa jadi satu-satunya matahari.

Pertanyaan: benarkah Kyai  Ma'ruf Amin tidak mengurangi suara Jokowi?

Bagaimana dengan banyaknya  Ahoker yang bukan Jokower?  Tentu mereka kecewa. Kyai Ma'ruf Amin adalah tokoh yang membuat Ahok masuk penjara.
Sebaliknya sebagai tokoh sentral 212 bisa jadi Kyai Ma'ruf menambah suara. Dari kalangan Islam. Meski sejak awal tagline 212 adalah ganti presiden.

Tinggal hitung-hitungan. Lebih banyak Ahoker yang kecewa atau 212 yang batal ganti presiden.

Prabowo juga percaya diri. Tidak ambil ulama. Justru ambil anak muda. Tidak takut 212 lari ke sana.

Tasfir 2:
Jokowi tidak menyiapkan calon presiden periode berikutnya. Tidak bisa dipungkiri. Posisi wakil presidennya Jokowi nanti punya potensi jadi the next presiden.

Mestinya Jokowi memilih wakil yang khusus: yang bisa diharapkan menjadi the next yang kapabel.

Kalau kelak Jokowi yang terpilih terulanglah sejarah: persaingan lima tahun berikutnya sangat terbuka. Untuk siapa saja.

Kalau kelak Prabowo yang terpilih ada dua kemungkinan: Prabowo maju lagi. Atau Sandi yang ditampilkan.

Tafsir 3:
Partai koalisi Jokowilah yang tidak mau ada orang kuat. Di sebelah Jokowi. Bisa merepotkan Jokowi. Dan menghambat partai-partai itu. Itulah sebabnya orang seperti pak Mahfud terpental. Di detik terakhir.

Sebaliknya Prabowo bisa di atas partai-partai pendukungnya. Dengan tidak menggandeng ulama. Termasuk ulama yang diusulkan PKS.

Kini rasanya lebih seimbang.

Kebetulan saya kenal dua calon Wapres ini.

Dengan Kyai Ma'ruf Amin saya kenal sejak tahun 1990-an. Ketika Gus Dur minta saya menyelamatkan Bank Nusumma. Milik NU. Setelah bank itu ditinggal bangkrut Bank Summa. Milik pengusaha Edward Soeryajaya.

Mula-mula Gus Dur minta saya menaruh uang di Nusumma. Lalu menjadi pemegang saham mayoritas. Lantas menjadi direktur utama.

Permintaan terakhir itu saya sanggupi. Asal Gus Dur sendiri yang menjadi komisaris utamanya.

Jadilah saya Dirut Nusumma. Gus Dur preskomnya. Kyai Ma'ruf Amin komisarisnya. Sampai beberapa tahun kemudian. Sampai menjelang Gus Dur jadi presiden.

Menjelang Pak Harto jatuh Gus Dur minta saya menyerahkan kembali saham itu. Untuk diberikan ke Edward lagi. Dibayar dengan cek. Yang ditandatangani oleh Edward sendiri. Di depan saya.
Sampai sekarang cek itu masih ada. Tidak bisa diuangkan. Kosong.

Waktu saya menjabat menteri pun sering sekali bertemu Kyai Ma'ruf Amin. Beliau menjadi anggota dewan pertimbangan presiden. Sering duduk bersama. Di sidang kabinet.

Di NU Kyai Ma'ruf dikenal sebagai ulama garis lurus. Prinsipnya: 'tidak' atau 'ya'. Tidak ada prinsip 'atau'.

Itu berbeda dengan ulama NU lainnya. Seperti Kyai Aqil Siraj. Yang berprinsip: di antara 'ya' atau 'tidak' ada kemungkinan 'atau'.

Saya pernah menerbitkan koran di Mekah. Ketika masih muda dulu. Saya minta dibantu dua mahasiswa S3. Yang asal Indonesia. Sebagai redaktur tamu. Yang lebih paham situasi Arab Saudi.

Yang satu: mahasiswa S3 asal Lombok. Namanya: Suwardi Al Ampenani.

Yang satu lagi: mahasiswa S3 asal Cirebon. Namanya: Said Aqil Siraj.

Setelah bermingu-minggu bergaul kami pun tahu. Keduanya ternyata berbeda sikap. Dalam hal keagamaan.

Kami tidak akan bertanya pada Suardi tentang boleh atau tidak menghidupkan tv di kantor kami. Kami sudah tahu jawabnya: tidak boleh. Haram.

Maka kami menanyakan itu kepada Said Aqil Siraj. Kami sudah tahu jawabnya. Boleh.
Seperti itu pula bedanya antara  Said Aqil Siraj dengan Ma'ruf Amin.

Maka ada guyonan di kalangan NU. Kalau mau bertanya yang tidak boleh tidak boleh bertanyalah ke Kyai Ma'ruf Amin. Kalau mau bertanya yang boleh-boleh bertanyalah ke Kyai Said Aqil Siraj.

Itu pula sebabnya Kyai Ma'ruf Amin di kubu 212. Sedang Kyai Said Aqil Siraj di luarnya.

Akan hal Sandiaga Uno saya kenal lama juga. Dalam kaitan dengan bisnis. Saya di bisnis tradisional. Ia di bisnis modern. Saya bisnis bumi. Ia bisnis langit.

Kalau ada kesulitan di bumi minta tolongnya ke langit.

Sandi menawarkan pertolongan itu. Dengan otak cerdasnya. Ia masih sangat muda. Saat itu. Belum 30 tahun.

Sejak itu saya kagum pada anak muda. Siapa saja. Yang ternyata lebih pinter dari yang tua. Tapi Sandi bukan orang sombong. Di mana-mana ia bilang: bisnisnya mulai berkembang setelah bertemu saya itu.

Tentu Sandi hanya merendah. Kenyataannya ia memang lebih sukses.

Jadi, saya akan mendukung siapa?

Lho. Mengapa ada pertanyaan seperti itu?

Memangnya Pilpresnya besok pagi?

Saya sebaiknya memutuskan untuk bekerja seperti biasa. Tidak ada yang memikirkan nasib kita lebih dari kita sendiri. (dahlan iskan)

Kata mutiara kehidupan 

Mutiara Kehidupan : Lebih Penting Mental Pemenang

Dodit
Dodit Mulyanto memukau para penonton kompetisi Stand Up Comedy di Kompas TV, namun di tengah jalan, ia harus rela tersingkir dari tahapan kompetisi bergengsi itu, karena dewan juri menilai di tahap -tahap akhir penampilan dia kurang optimal. Pradana Agung mengalami nasib serupa, di awal-awal kompetisi, dewan juri yang terdiri dari tokoh senior di dunia hiburan antara lain Panji Pragiwaksono dan Indro Warkop, menilai Pradana sangat hebat dalam membuat imajinasi kejadian menjadi sebuah humor yang cerdas. Tapi ia juga tidak menjadi juara kompetisi stand up comedy.
Juara itu sendiri merupakan label penting bagi semua orang, namun menjadi pemenang di dunia nyata jauh lebih penting. Dewan juri kompesisi menilai hanya pada saat kompetisi, sementara publik menilai secara keseluruhan proses. Maka dewan juri yang sebenarnya adalah masyarakat.

Dana
Maka jangan heran jika banyak artis yang lahir dari juara kompetisi namun dalam perjalanan karirnya mereka tidak bersinar. Sebaliknya artis yang tidak juara bahkan tidak pernah mengikuti kompetisi formal dapat lebih bersinar dan terus berkembang. Dodit Mulyanto dan Pradana Agung adalah contoh yang tidak berhasil menjadi pemenang kompetisi formal dan publik sangat menghargai karyanya. Saya yakin jika mereka konsisten dalam berkarya sebagai komika, keduanya akan terus menjadi bintang. Tampaknya itulah yang terjadi saat ini.

Pelajaran penting buat kita, janganlah kecewa karena tidak menjadi pemenang. Karena yang penting bukan label "pemenang" melainkan mental pemenang. Mereka yang tidak menang di kompetisi formal namun karirnya makin bersinar adalah yang terus belajar mengasah mental menghadapi berbagai ujian.

Bob Sadino (alm) pernah mengatakan, universitas yang sebenarnya adalah University of Life. Di situlah Anda diuji tanpa jadwal, dan diberi hadiah dengan banyak kejutan.

Salam sukses untuk kita semua.


KISAH RAJA DAN PELAYANNYA


Ada seorang Raja yang mempunyai seorang pelayan, yang dalam setiap kesempatan selalu berkata kepada sang Raja: "Yang Mulia, jangan khawatir, karena segala sesuatu yang dikerjakan ALLAH adalah sempurna, Ia tak pernah salah."

Suatu hari, mereka pergi berburu, pada saat mana seekor binatang buas menyerang sang Raja. Si pelayan berhasil membunuh binatang tersebut, namun tidak dapat mencegah Rajanya dari kehilangan sebuah jari tangan.

Geram dengan apa yang dialaminya, tanpa merasa berterima kasih, sang Raja berkata, "Kalau ALLAH itu baik, saya tidak akan diserang oleh binatang buas dan kehilangan satu jari saya..!"

Pelayan tersebut menjawab, "Apapun yang telah terjadi kepada Yang Mulia, percayalah bahwa ALLAH itu baik dan apapun yang dikerjakan-Nya adalah sempurna, Ia tak pernah salah."

Merasa sangat tersinggung oleh respon pelayannya, sekembalinya ke istana, sang Raja memerintahkan para pengawalnya untuk memenjarakan si pelayan. Sementara dibawa ke penjara, pelayan tersebut masih saja mengulangi perkataannya: "ALLAH adalah baik dan sempurna adanya."

Dalam suatu kesempatan lain, sang Raja pergi berburu sendirian, dan kerana pergi terlalu jauh ia ditangkap oleh orang-orang primitif yang biasa menggunakan manusia sebagai korban.

Diatas altar persembahan, orang-orang primitif tersebut menemukan bahwa sang Raja tidak memiliki jari yang lengkap. Mereka kemudian melepaskan Raja tersebut kerana dianggap tidak sempurna untuk dipersembahkan kepada dewa mereka.

Sekembalinya ke istana, sang Raja memerintahkan para pengawal untuk mengeluarkan si pelayan dari tahanan, dan Raja itu berkata: "Temanku.. ALLAH sungguh baik kepadaku. Aku hampir saja dibunuh oleh orang primitif, namun kerana jariku tidak lengkap, mereka melepaskanku."
Tapi aku punya sebuah pertanyaan untukmu. "Kalau ALLAH itu baik, mengapa Ia membiarkan aku memenjarakanmu ?

Sang pelayan menjawab: "Yang Mulia, kalau saja baginda tidak memenjarakan saya, baginda pasti sudah mengajak saya pergi berburu, dan saya pasti sudah dijadikan korban oleh orang-orang primitif sebab semua anggota tubuh saya masih lengkap."

Semua yang dikerjakan ALLAH adalah sempurna, Ia tak pernah salah. Seringkali kita mengeluh mengenai hidup kita, dan fikiran negatif pun membunuh fikiran kita yang positif

Marilah berfikir positif dan percayalah akan kebaikan ALLAH setiap saat.

Selamat berbaik sangka kepada ALLAH, atas segala kejadian & keadaan hidup kita..

Sumber; copast dari group wa

PENTINGNYA SELFTALK YANG POSITIF (Kiriman seorang Sahabat di group wa)

Suatu ketika istri saya pernah ngobrol dengan seseorang mengenai masalah financial yang sedang dihadapinya.

Dalam obrolan tersebut, akhirnya istri saya langsung menyampaikan kepada saya sambil tertawa.

“Tahu ga Pa, itu tadi pas ngobrol sama si anu, ia bilang begini, saya itu bunda, kalau dapat uang itu guampang bangeeett, pokoknya ga tahu kenapa pas saat saya butuh uang, uang itu tiba-tiba datang dari mana-mana dan dari tempat yang tidak disangka-sangka, tapi ga tahu kenapa habisnya cepat juga.”

Hahaha...saya ikut tertawa mendengar ceritanya...

Selftalk awalnya sih sudah bagus banget, tapi ending nya kok ya ngenes banget !