tag:blogger.com,1999:blog-82266770472417115702024-03-14T13:15:32.142+07:00Bambang SuharnoUnknownnoreply@blogger.comBlogger125125tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-6573863889037438082023-10-27T21:32:00.015+07:002023-12-20T14:53:26.700+07:00MENGAPA GRUP WA MENJADI TEGANG SAAT PILPRES?<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhWBGY5Ply_sz7ilNr4J8_4oHVVcu8AZm8VaXDSa8_JzPSvPHFk1mLvuwlcbJ1LxDnTwkn9TuYp8pKCkpSToXN4MPgmi9zCC5Gs264cq4QmEC5t128vXzGeMnM77ov3Li1FcDmRBbU-7hH32jVSOMZgSbeflmD1GyUuQ-u9TdWKWfUGX0XUqWM2Bvu36PL/s700/grup%20wa.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhWBGY5Ply_sz7ilNr4J8_4oHVVcu8AZm8VaXDSa8_JzPSvPHFk1mLvuwlcbJ1LxDnTwkn9TuYp8pKCkpSToXN4MPgmi9zCC5Gs264cq4QmEC5t128vXzGeMnM77ov3Li1FcDmRBbU-7hH32jVSOMZgSbeflmD1GyUuQ-u9TdWKWfUGX0XUqWM2Bvu36PL/s320/grup%20wa.jpeg" width="320" /></a></div>Pada masa menjelang Pemilu banyak grup Whatsapp (WA) yang berubah menjadi grup perdebatan politik. Beberapa grup yang awalnya terbentuk untuk menyambung silaturahmi, berubah menjadi pemutus silaturahmi, gara-gara perbedaan pandangan politik. Ada yang diam-diam keluar dari grup karena merasa nggak nyaman, ada juga yang terang-terangan berbeda pendapat lalu keluar karena menrasa tidak nyaman. Lantas grup didominasi oleh kelompok yang satu pandangan politik saja. Itu terjadi 5 dan 10 tahun lalu. Apakah ini akan terulang?<p></p><p>Berikut ini fakta yang layak kita renungkan:</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Seorang pakar pernah menyatakan bahwa pada umumnya manusia mencari informasi berdasarkan
<b>pandangan politik </b>yang sudah <b>diyakininya</b>, bukan mencari info <b>untuk </b>menentukan pandangan politik. Ini artinya, masyarakat kita umumnya punya pilihan politik (presiden) terlebih dulu baru googling untuk memperkuat pendapatnya. Bukan googling untuk menentukan pilihan politik.</li><li>Berdasarkan analisa di atas, saya jadi lebih mengerti kenapa pandangan politik seseorang menjadi sedemikian kuat seiring waktu mereka rajin mencari info di internet. Situasi ini sangat berbeda dengan era sebelum tahun 2000. Anda tahu , mesin google menyediakan semua
informasi sesuai kebiasaan pengguna. Jika anda hari ini mencari sepatu, besok anda
buka youtube, google, fb, marketplace dll, akan muncul penawaran berbagai macam sepatu . Demikian pula orang
yang sudah punya pandangan memilih satu Capres, maka otomatis akan ketemu dengan info positif tentang Capres pilihannya
dan dengan mudah menemuka info negatif tentang Capres yg bukan pilihannya. Google "menyediakan" info positif negatif masing-masing Capres.</li><li>Upaya berdebat untuk mempengaruhi orang yang sudah punya
pandangan politik tertentu, nyaris sia-sia karena pada umumnya orang tidak mau
disalahkan, apalagi dipojokkan dengan bermacam label yang secara normatif terdengar tidak sopan. Lagi pula semua orang sudah punya argumen untuk mempertahankan pandangan politiknya. Seandainya belum punya, dengan mudah bisa dicari di internet. Mau soal utang luar negeri, pembangunan infrastruktur, pemindahan ibu kota dll semuanya ada argumen pro kontranya. Jadi apa manfaatnya berdebat di ruang yang sebenarnya ditujukan untuk mempererat tali persaudaraan? Lebih bijak mempengaruhi orang lain yang jauh
dari hiruk pikuk internet, bukan di grup keluarga atau alumni.</li><li>Setiap orang punya tipe berpikir dan berperasaan yang berbeda-beda,
ada tipe struktural, analitis, sosial, konseptual (tipe berpikir berdasarkan ilmu psikometric <i>Emergenetics</i>). Ungkapan kata “kalau nggak cocok delete saja” atau “mari
berpikir secara logis” adalah ungkapan orang bertipe struktural yang tidak bisa
diterima oleh tipe berpikir sosial.</li><li>Berkampanye dengan menjelekkan Capres lain, tidak cocok untuk
masyarakat Indonesia khususnya yang pola pikirnya bertipe <b><i>sosial </i></b>. Cara ini sulit berfungsi menambah suara, tapi lebih
berperan untuk memuaskan nafsu politik saja . Hmm, inilah kenapa dalam satu grup, jika satu orang melempar info negatif tentang satu pihak, bisa disambut suka cita oleh teman yang satu pandangan dengan memperkuat argumen logis dan "ilmiah"</li><li>Secara umum manusia memilih Capres bukan menggunakan logika, tapi melalui persepsi yang diterima otak/hati. Sama halnya Anda membeli kopi yang mahal , itu bukan pakai logika. (Anda yang orang marketing pasti paham)</li><li>Uniknya, fakta yang saya temui di kalangan praktisi politik jauh berbeda dengan obrolan di grup Whatsapp. Tokoh politik yang di publik seperti bermusuhan, faktanya hubungan mereka biasa-biasa saja. Mungkin Konsultan politik atau tim media yang mengharuskan mereka agar terkesan berseberangan demi kepentingan persaingan merebut suara. Di atas mereka bersaing biasa sebagaimana pertandingan olah raga, di bawah seperti sebuah peperangan. Jadi tidak usah heran , politisi yang lima tahun lalu seperti bermusuhan, tahun ini berkawan akrab, Pun demikian, yang sekarang sedang berseberangan, tak usah kaget kalau nantinya bergabung dalam satu kelompok.</li><li>Sekarang coba bayangkan, jika Pilpres tahun 2024 berlangsung 2 putaran, maka satu Capres akan berkoalisi dengan Capres lain yang tadinya berseberangan. Orang di grup WA yang tadinya menjelek-jelekan Capres A, perlu "menyesuaikan diri" karena Capres tersebut mungkin bergabung dalam satu koalisi di putaran kedua.</li></ol><p>Sebagai penutup, saya sampaikan ungkapan dari Ridwan Kamil (harap dikoreksi jika keliru). Katanya, ada 3 kelompok orang yang sangat sulit diberi nasehat. <i>Pertama </i>orang yang sedang mabok minuman, <i>kedua</i>, orang yang sedang mabok cinta. <i>Ketiga</i>, orang yang sudah punya pilihan Capres (kategori mabok juga kali ya hehehe)<br /><br />Gimana pendapat Anda ?</p><p>Salam sukses</p><p>Bambang Suharno </p><p class="MsoNormal"><o:p><br /></o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-14424710055033411362020-05-20T05:35:00.001+07:002020-05-20T05:35:50.529+07:00*NEW ERA* ‘Disruption’ by Covid19<br />
Durasi pandemi Covid19 diprediksi akan berlangsung dalam jangka 1-2 tahun ke depan (sesuai prediksi dipasarkannya vaksin, yang paling cepat akhir 2021). Dulu, depresi 1929 dampaknya berlangsung sampai dengan 6 tahun.<br />
<br />
*Business yang booming :*<br />
1. E-commerce<br />
2. Remote working<br />
3. Logistic<br />
4. Online schooling<br />
5. Webinar / online training _sekarang harga webcam melonjak & persediaan tipis_<br />
6. Netflix, Indihome, Mola<br />
7. Telco<br />
8. Telemedicine<br />
9. Wellness<br />
10. Medical equipments<br />
11. Home entertainment<br />
12. Alat olahraga di rumah<br />
<br />
*Business yg terpuruk :*<br />
1. Hotel<br />
2. Travel<br />
3. Bioskop<br />
4. Mall<br />
5. Retail<br />
6. Entertainment<br />
7. Property<br />
8. MICE<br />
9. Persewaan kantor<br />
10. Restoran ( tdk ada Dine in )<br />
11. Rekreasi indoor<br />
<br />
Benefit<br />
1. *Work life balance -*<br />
productivity meningkat<br />
2. *Cost efficient & produktif*<br />
<br />
3. *Gaji relatif tidak tinggi*<br />
(UMR akan menyesuaikan dengan realita)<br />
<br />
• Website harus jg e-commerce<br />
<br />
• *Hotel akan food delivery juga*<br />
<br />
• Martha Tilaar dari kosmetik berubah jadi hand sanitizer - survival mode on<br />
<br />
• *Es teler 77 sekarang masuk ke Frozen food*<br />
<br />
• *Lippo mall / hotel difungsikan ke rumah sakit karena punya RS Siloam / punya kompetensi*<br />
<br />
Dalam rangka omzet ke Business yang lagi trending :<br />
• Ruangguru & Zoom jadi booming. Cloud juga.<br />
<br />
*Makin banyak perusahaan cari survival mode agar dapat cash.*<br />
Sejauh vaksin belum ditemukan kita akan ragu.<br />
<br />
Mungkin nanti pesawat akan adaptasi kasih jarak 0.5 mtr, bioskop juga akan jadi separuh kursinya.<br />
<br />
*Perusahaan yang belum masuk digital harus :*<br />
<br />
1. *Arahnya ke cloud, IT as services. Masalah capability*<br />
<br />
2. *Jual lewat digital & SocMed*<br />
<br />
3. Model Business direct to konsumen trend-nya,<br />
misal :<br />
Kalbe bikin Marketplace<br />
sendiri atau bikin kerjasama apotik Karena mengalami deepening & widening.<br />
Produsen harus<br />
mengembangkan channel sendiri.<br />
<br />
*Tapi perusahaan yang memiliki sumber (big) data kayak CT Corp, KKG atau Djarum/BCA punya luxury.*<br />
<br />
Bisa bikin market place seperti Tokopedia. Dalam hal ini Blibli dari Group Djarum sebenarnya selangkah lebih ‘mudah’ menyesuaikan dengan perubahan.<br />
<br />
*Data nasabah BCA punya, para distributor rokok Group Djarum bisa jadi frontliner. Uang untuk modal berubah punya banyak.*<br />
<br />
*Strategi marketing di era Covid19 & building branding untuk Business yang lebih bagus, harus punya empahty. CSR harus kuat. Give away. Kasih solusi. Jangan hard sell. Spirit membantu.*<br />
<br />
Semakin besar, semakin sulit berubah.<br />
Contoh Garuda : cargo.<br />
Food online delivery.<br />
<br />
Toyota / Astra untuk survive tidak mudah. Ada yang mati, ada yang survive. Itulah kedinamisan bisnis.<br />
<br />
*Konsumen akan hold spending utk jaga-jaga kebutuhan yang essential seperti grocery, kesehatan & higienitas*.<br />
<br />
Segmentasi pemenuhan kebutuhan pasar.<br />
<br />
*walaupun big discount konsumen masih tahan spending.*<br />
<br />
Termasuk perusahaan menunda bayar supplier. Kelangsungan hidup menjadi yang utama.<br />
<br />
*Sekolah sudah mulai online course termasuk konsumen.*<br />
<br />
Jangan berpikir pandemi ini sementara.<br />
Ini bisa 1 -2 tahun menurut Bill Gates, Paul Romer, Yuval Harari, dll.<br />
<br />
*Business yang terpuruk harus cari survival mode atau model bisnis baru.*<br />
<br />
Atau treatment baru — termasuk low cost.<br />
<br />
Makhluk yang bisa survive bukan yang paling besar, kuat dan kaya tapi kata Teori Darwin : *yang paling bisa beradaptasi.*<br />
<br />
Hadapi dan terima kenyataan.<br />
<br />
*Up grade diri untuk bisa beralih dari offline selling ke online selling.*<br />
<br />
*Bantu mereka yg hrs dibantu, peduli dan berbagi.*<br />
<br />
Everything is changing;<br />
a new system is coming !<br />
Are you ready ?<br />
<br />
*Change Your Mindset. Now!*Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-67343354845560678672020-05-07T09:54:00.000+07:002020-05-21T15:00:33.273+07:00Launching Buku Menggali Berlian di Kebun Sendiri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-GcrnQJNTbg4/XrN4MvvJ5DI/AAAAAAAASmo/LVZRhgvCbJcs8iu--hGwaITsWxZH4YcQwCLcBGAsYHQ/s1600/launching%2Bbuku%2BMBKS%2Bindolivestock%2B2019.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="168" data-original-width="320" height="336" src="https://1.bp.blogspot.com/-GcrnQJNTbg4/XrN4MvvJ5DI/AAAAAAAASmo/LVZRhgvCbJcs8iu--hGwaITsWxZH4YcQwCLcBGAsYHQ/s640/launching%2Bbuku%2BMBKS%2Bindolivestock%2B2019.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">Ketua </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia </b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">(FMPI) </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">Don P Utoyo </b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">mengapresiasi terbitnya buku </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">Menggali Berlian Di kebun Sendiri </b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">karya </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">Bambang Suharno</b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">. "Buku ini sangat penting untuk kita semua agar kita dapat berkarya dengan tekun dan ikhlas, berpikiran positif sehingga menghasilkan karya terbaik dan badan sehat", ujar Don yang saat ini usianya 76 tahun dan masih aktif di berbagai kegiatan asosiasi .</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">Don menyampaikan pandangan dalam acara seminar motivasi dan peluncuran buku </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">Menggali Berlian di Kebun Sendiri </b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">di </span><i style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">Grand City Convex </i><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">Surabaya di area berlangsungnya Indolivestock expo & Forum, Kamis, 4 Juli 2019. Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh perwakilan asosiasi antara lain GPPU, GOPAN, YAPPI, FMPI, ASOHI, ADHPI, ISPI, PDHI, AINI, perwakilan perusahaan serta para pembaca setia karya Bambang Suharno dari berbagai kalangan</span><br />
<br />
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #333333; float: none; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px; height: auto; margin: 0px auto -5px; max-width: 100%; text-align: center; width: auto;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-WispBr7Zjhw/XR6P90erHyI/AAAAAAAAQ5g/iHPNE_r6kYst7Rmc3Ctla0tgkVfWfBGrgCLcBGAs/s1600/20190704_155059.jpg" imageanchor="1" style="color: #016fba; font-weight: bold; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration-line: none;"><img border="0" data-original-height="778" data-original-width="1600" height="310" src="https://1.bp.blogspot.com/-WispBr7Zjhw/XR6P90erHyI/AAAAAAAAQ5g/iHPNE_r6kYst7Rmc3Ctla0tgkVfWfBGrgCLcBGAs/s640/20190704_155059.jpg" style="height: auto; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px; width: auto;" width="640" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">Dalam sesi tanya jawab </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">Don </b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">menyampaikan sekilas perjalanan karirnya di Ditjen Peternakan yang sempat berkarya di beberapa provinsi hingga dipercaya menduduki jabatan eselon 2 yang beragam. .</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">"Saya di Ditjen Peternakan sudah pernah jadi Sekdit, Direktur Produksi, Direktur Bibit dan lain lain yang semuanya di eselon 2," ujarnya. Yang tak kalah pentingnya adalah setelah pensiun, dimana kita perlu tetap berkarya menyumbangkan pemikiran.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">"Setelah pensiun, justru saya bisa jalan-jalan ke puluhan negara. Ini anugerah buat saya, saya sangat bersyukur. Jadi betul yang dipaparkan pak Bambang Suharno bahwa kita harus bekerja itu harus fokus, ihklas, banyak bersyukur, jangan mengeluh," tambahnya.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">Selain Don, dalam acara ini juga tampil Pengurus GOPAN </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">Setya Winarno </b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">dan </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">Syamsul</b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;"> (seorang peternak itik di Malang). Keduanya berkisah tentang karir dan bisnis masing-masing dengan berbagai liku-likunya yang sangat selaras dengan isi buku. Setya Winarno mengisahkan dirinya yang fokus di peternakan ayam, sedangkan Samsyul bercerita tentang beternak itik dengan belajar dari seminar-seminar di Indolivestock.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">"Saya tekuni beternak itik, dan saya pernah coba beternak ayam ternyata sulit. Jadi saya terus menekuni itik," ujar Syamsul.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">Acara Peluncuran</b><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://1.bp.blogspot.com/-3qf3GR8RzG0/XR6OlTt4HxI/AAAAAAAAQ5Q/6LDhAr9bHz4s09K-QeO7mLib-EHXK4rVwCLcBGAs/s1600/20190704_163155.jpg" imageanchor="1" style="color: #016fba; font-weight: bold; margin-left: auto; margin-right: auto; text-decoration-line: none;"><img border="0" data-original-height="778" data-original-width="1600" height="310" src="https://1.bp.blogspot.com/-3qf3GR8RzG0/XR6OlTt4HxI/AAAAAAAAQ5Q/6LDhAr9bHz4s09K-QeO7mLib-EHXK4rVwCLcBGAs/s640/20190704_163155.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 12px; font-style: italic; padding-bottom: 10px;">Beberapa peserta ikut foto bersama</td></tr>
</tbody></table>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">Peluncuran buku diawali dengan sambutan Direksi PT Gallus Indonesia Utama oleh </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">Drh Rakhmat Nuriyanto </b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">dan penyerahan buku secara simbolis dari penulis kepada Don P Utoyo sebagai perwakilan pembaca.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">Dalam paparannya, Bambang Suharno menyampaikan bahwa di ruangan seminar ini sudah ada beberapa orang yang berhasil menggali berliannya masing masing. Antara lain Samsul Peternak Itik sukses terus menekuni usahanya yang tentunya melalui proses jatuh bangun, namun akhirnya bisa terus berkembang.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">Dipaparkan juga kisah petani Afrika yang menjual tanah pertaniannya untuk mendapatkan berlian, namun gagal. Sementara yang membeli tanah petani itu justru mendapatkan berlian di lahan yang dibelinya dengan harga murah. Pelajaran dari kisah petani ini sangat penting untuk kita semua. Bambang juga menjelaskan metode praktis untuk memahami pola pikir sendiri dan orang lain dengan metode </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">emergenetic (emergenetics.com).</b><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">Seminar dipandu oleh </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">Anang Sam </b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">dari </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">Infovet</b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">, disertai dengan beberapa games interaktif dengan peserta dengan topik keterlibatan, konsentrasi, semangat dan fokus cita-cita. Anang juga membacakan testimoni para tokoh tehadap isi buku Menggali Berlian di Kebun Sendiri, antara lain dari motivator no 1 Indonesia </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;">Andrie Wongso</b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;"> Dr. Drh. I Ketut Diarmita, Prof. Abdul Basith </b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;">dan sebagainya</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; font-size: 13.5px;"><br /></span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 13.5px;"></span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; font-size: 13.5px;"><span style="border: 0px; color: #444444; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><i style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Filsuf Plato pernah mengatakan, hati-hati dengan pikiranmu, karena apa yang kamu pikir itu bisa terjadi. Kekuatan pikiran mampu sebagai obat sekaligus bisa sebagai racun. Jika dilandasi dengan serakah, iri, benci, pikiran menjadi racun yang keji. Sebaliknya jika dilandasi dengan cinta, ia adalah obat yang paling manjur.</i></span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; font-size: 13.5px;"><i style="border: 0px; color: #444444; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></i><span style="border: 0px; color: #444444; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><i style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Buku karya Bambang Suharno ini memberikan pencerahan bagi kita untuk mengelola kekuatan pikiran dan tindakan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu saya ucapan selamat untuk Pak Bambang Suharno</i>," kata Anang membacakan endorsement dari <b style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px 0.25em; transition: color 0.2s ease 0s; vertical-align: baseline;">Motivator No1. Indonesia Andrie Wongso </b>yang dimuat di cover buku.</span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; font-size: 13.5px;"><span style="color: #444444;"><br /></span></span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5px;"><span style="font-family: inherit;">Materi sem</span>inar bisa diunduh dengan klik <a href="http://www.bit.ly/SEMINARMBKS" style="color: #016fba; text-decoration-line: none;">www.bit.ly/SEMINARMBKS</a></b><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: "poppins"; font-size: 15px;"></span>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-83032128042513733082020-01-08T21:09:00.000+07:002020-01-08T21:09:05.080+07:00Sikapmu Menentukan Kesuksesamu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-DboJJfiT858/XhXiHxSESmI/AAAAAAAASAo/m0D2Sr-GWC4LWBLUmdaPYiH6NlaGo3EBACLcBGAsYHQ/s1600/ilustrasi%2Bartikel%2Bmutiara%2Bkehidupan.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1035" data-original-width="1080" height="612" src="https://1.bp.blogspot.com/-DboJJfiT858/XhXiHxSESmI/AAAAAAAASAo/m0D2Sr-GWC4LWBLUmdaPYiH6NlaGo3EBACLcBGAsYHQ/s640/ilustrasi%2Bartikel%2Bmutiara%2Bkehidupan.jpeg" width="640" /></a></div>
<br />
Saya setuju bahwa kesuksesan bisa terlihat dari sikap apa yang dipilih oleh seseorang. Sikap itu menentukan sukses atau tidaknya kita. Beberapa sudah ditulis pada artikel sebelumnya. Positive doing. Seperti gambar di atas, fokus pada kalimat nya ya. Orang-orang sering bertanya padaku bagaimana aku bisa tetap bersikap positif setelah kehilangan kedua kakiku, dan aku pun sering bertanya balik pada mereka, bagaimana mereka masih tetap bersikap negatif dengan kaki sempurna mereka? - Johnny Joey Jones. Tentu anda sepakat.<br />
<br />
Saya jadi teringat pak Chozin. Pak Chozin itu hebat menurut saya. Saya kalau berada di posisi beliau saat itu belum tentu memilih sikap seperti beliau. Pak Chozin sebenarnya bisa saja memilih sikap untuk tidak melakukan apa yang dianjurkan oleh dr. Sigit Setyawadi. Potensi untuk menolaknya sebenarnya bisa lebih besar karena belum ada bukti saat itu. Kalau saya bisa melihat pak Chozin sebagai tujuan, namun beliau? Maka tak diragukan lagi bahwa beliau saat ini menjadi Emerald namun penghasilannya Diamond. Bobot bisnisnya besar, ada 7 peringkat terlewati dalam satu tahun fiskal Amway. Ini luar biasa.<br />
<br />
Perlu diingat kembali. Kita hanya jangan melihat pak Chozin saat ini, freedom, jalan-jalan tapi bisnisnya jalan, tapi lihatlah pak Chozin dulu ketika berjuang mengalahkan dirinya sendiri, melawan keraguan, menjalankan 3 sistem MSO dengan konsisten. Pilihan sikap seperti itu yang harus dicontoh dari pak Chozin.<br />
<br />
Saya yakin ketika anda menduplikasi apa sikap pak Chozin dulu sehingga terbangun pribadi seperti saat ini, anda akan mendapatkan apa yang pak Chozin dapatkan. Pilihannya ada pada diri kita. Mau memilih sikap seperti halnya pak Chozin yang dapat dipastikan bahwa kesuksesan menghampiri anda atau malah sebaliknya. Mari bertumbuh dan menguat. Saya yakin anda pasti bisa hanya perlu terbiasa. Anda pasti bisa karena anda terpilih.<br />
<br />
Semoga Hidup Makin Berkah Berlimpah Bahagia<br />
<br />
RichAnton<br />
Sumenep, 7/1/20. 20:15<br />
Go Founders Crown AmbassadorUnknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-13529716963037332742020-01-08T20:49:00.000+07:002020-01-08T20:49:58.983+07:00BERPIKIR POSITIFSaat kelas 2 SMP (1968), saya melihat di almari buku ayah saya, sebuah buku berjudul BERPIKIR POSITIF (Norman Vincet Peale). Buku itu saya baca, dan isi buku itu terus menjadi pedoman hidup saya sampai sekarang.<br />
<br />
Sebenarnya buku itu terletak di "bagian terlarang" dari almari yg buku bukunya masih belum waktunya saya baca. Tetapi semakin dilarang semakin semangat dan ingin tahu isinya apa. Akhirnya buku itu diberikan ke saya.<br />
<br />
Di bab awal dari buku itu diceriterakan, ada seorang pengusaha meminta ijin bertemu Peale setelah selesai memberi seminar. Pengusaha itu masuk ke kamar hotel dengan kepala tertunduk. Dengan sedih dia mengatakan bahwa hidupnya telah hancur. Perusahaan yg telah dia bangun selama puluhan tahun bangkrut. Hampir seluruh hartanya habis, tinggal rumah yg dia tempati.<br />
<br />
Seperti biasa, di akhir cerita, pria tadi menanyakan _:"Apa yg harus saya lakukan ?"._<br />
<br />
Peale menanyakan, bagaimana kesehatannya dan pria paro baya tadi menjawab dia sehat seperti kuda. Seminggu 3x dia lari 10 km. "Bagaimana kabar isterinya ? Apakah dia meninggalkan pria tadi setelah kebangkrutan ini ?". Pria tadi menjawab bahwa isterinya justru semakin dekat dengannya krn dia tidak sibuk lagi.<br />
<br />
Begitulah satu persatu Vincent Peale menanyakan tentang temannya, anak dll. Setiap kali pria itu menjawab, biasanya diakhiri kalimat "Tetapi untuk apa ? Saya sdh tidak punya apa apa lagi. Perusahaan saya sdh bangkrut".<br />
<br />
Kemudian Vincent Peale menyerahkan kertas yg sejak tadi ditulis sambil mewawancarai pria tadi. Kertas itu terbagi 2, disebelah kiri atas tertulis HAL HAL YANG SAYA PUNYAI. Disana ada kesehatan prima, isteri setia, anak anak yg baik dan bersedia membantu, teman teman yg baik, kepercayaan dari bank, rumah, ilmu bisnis, ide ide cemerlang dan masih banyak lagi.<br />
<br />
Di sisi kanan atas, tertulis HAL HAL YG HILANG. Hanya ada 1 kata, yaitu *Perusahaan.*<br />
<br />
Peale mengatakan kepada pria itu _:"Anda masih memiliki jauh lebih banyak hal dibanding yg hilang."_ Pria itu menangis membaca daftar itu. Bukan tangisan sedih tetapi lebih pada perasaan sesal dan sekaligus bersyukur. Sama seperti bbrp orang yg bertemu dan mengeluh ke saya bahwa hidupnya sudah hancur dan dia tidak tahu lagi apa yg harus dilakukan. Umumnya menangis setelah sy tunjukkan kenyataan bahwa masih JAUH LEBIH BANYAK YG TERSISA DIBANDING YG HILANG. Biasanya saya katakan _:"Bagaimana jika sisi kiri dan kanan itu ditukar ? Anda mendapatkan yg kanan tetapi kehilangan yg kiri ?"_ Selama ini tidak ada satupun yg mau.<br />
<br />
Pria itu, seperti halnya pria dan wanita yg keluar dari rumah saya. Berjalan keluar dengan wajah cerah dan badan yg lebih tegak.<br />
<br />
Syukurilah apa yg sudah Anda miliki saat ini. Itu akan membuat Anda lebih mudah mendapatkan apa yg belum Anda miliki saat ini.<br />
<br />
copastUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-46849030316122879462019-12-21T21:39:00.000+07:002020-01-19T19:13:04.283+07:00Meningkatkan Plafon RejekiPada tanggal 5 Mei 2019 saya mendapat pengetahuan baru, yakni tetang <b>Plafon Rejeki </b>atau <b>Takaran Rejeki</b>. Pengetahuan ini saya dapatkan dari seorang dokter, namanya <b>dr Sigit Setyawadi SPoG</b>, yang sejak beberapa tahun lalu sudah pensiun sebagai dokter dan menjadi seorang investor yang katanya hidup lebih santai dengan mendapatkan <i>passive income </i>yang besar.<br />
<br />
Kata dokter Sigit, banyak orang hidupnya jungkir balik karena tidak mengerti hal ini. Mereka sudah bekerja keras seumur hidupnya untuk bisa meningkatkan taraf hidupnya. Tetapi nasib seperti selalu membawanya turun kembali.<br />
<br />
Penyebabnya cuma satu, yaitu *Plafon Rejekinya yang rendah*.<br />
<br />
"Saya dulu sama seperti yang lain, bekerja keras nyaris seumur hidup. Baru pada usia 49 tahun saya menemukan jalan dan dua tahun kemudian saya bisa pensiun dini dan sekaligus menutup tempat praktek saya," ujar dokter Sigit.<br />
(<i>tuh kan, banyak orang yang pengin banget jadi dokter agar hidupnya layak, ini kok dokter buru-buru pensiun supaya hidup lebih indah "hehe)</i><br />
<br />
" Banyak orang yang menyayangkan hal itu, tetapi kalau saja mereka tahu apa yang saya tahu. Saya yakin mereka akan mengikuti jejak saya", tambahnya.<br />
<br />
Jika sekarang ini banyak yang tidak kaya, berarti ada yang salah. Yang paling dominan dari orang kaya dibanding orang miskin adalah mereka (orang kaya) <i>berorientasi pada hasil</i>.<br />
<br />
Mereka tidak peduli jenis bisnis atau pekerjaannya apa.<br />
<br />
Sepanjang tidak bertentangan dengan agama dan hasilnya baik, maka akan dikerjakan.<br />
<br />
Ini sangat berlawanan dengan rata rata orang pada umumnya yang lebih <i>mengutamakan proses</i> dibanding hasil.<br />
<br />
Mereka memilih milih bisnis dan pekerjaan. Mereka mau menjadi tenaga honorer di sebuah kantor meskipun tidak digaji. Yang penting <i>nampak keren</i>.<br />
<br />
Pekerjaan atau bisnis yang tidak bergengsi, umumnya ditolak. Dunia bekerja atas peniruan. Kita bisa berjalan dan berbicara karena meniru orang di sekitar kita.<br />
<br />
Jika kita ingin kaya, maka tinggal meniru orang kaya. Bagaimana mereka berpikir dan bertindak. Tidak semua perantau kaya. Tapi hampir semua orang kaya adalah perantau.<br />
<br />
Merantau itu untuk meningkatkan plafon rejeki/takaran rejekinya.<br />
<br />
Dengan cara bergaul belajar dengan orang kaya.<br />
<br />
Jika merantau kemudian tetap bergaul dengan orang yang tingkatannya sama, atau dekat orang kaya tetapi sudah menutup pikirannya, misalnya pembantu rumah tangga, maka tidak akan ada perubahan apa apa.<br />
<br />
Penghasilan tergantung kepada plafon rejeki.<br />
<br />
Penghasilan bisa naik sementara namun kemudian diturunkan di bawah plafon rejeki oleh pikiran bawah sadar.<br />
<br />
<b>Agar penghasilan naik permanen, plafon rejeki harus dinaikkan terlebih dahulu.</b><br />
<b><br /></b>
Bagaimana caranya?<br />
<br />
Contoh ilustrasi rejeki kita terpengaruh orang di sekitar kita yang mempengaruhi pola pikir kita.<br />
<br />
Walaupun orang tidak tahu secara sadar penghasilan orang yang mengitarinya,<br />
<br />
Tetapi "pikiran bawah sadar" tahu dan berusaha saling mencocokkannya. Penghasilan orang yang memiliki *plafon rejeki rendah selalu naik turun.*<br />
<br />
Andaikata naik akan turun lagi di bawah plafon rejekinya. Terus menerus begitu.<br />
<br />
Jika ingin penghasilannya tetap tinggi, maka *plafon rejekinya harus dinaikkan* dulu. Jika sudah naik plafon rejekinya maka dengan sendirinya kehidupan mengarah ke kehidupan yang dituju (misal memiliki penghasilan pasif 100 juta per bulan).*<br />
<br />
Namun bukan tiba tiba. Tetapi bertahap.<br />
<br />
Akan ditunjukkan jalannya dengan bertemu orang tepat yang mengajak ke arah tersebut.<br />
<br />
Semua terjadi seperti kebetulan saja. Kehidupan sekarang adalah hasil pola pikir 5-10 tahun yang lalu.<br />
<br />
Kehidupan 5 -10 tahun yang akan datang adalah hasil pola pikir sekarang.<br />
<br />
<b>Kehidupan kita tidak akan pernah berubah jika pola pikir kita tidak diubah.</b><br />
<br />
Kita adalah robot. Punya pola pikir sadar (10%) yang ingin kaya tapi dikuasai pola pikir di bawah sadar (90%) yang ingin miskin yaitu tidak punya uang. Sehingga terbentuk life map miskin.<br />
<br />
Akibatnya tidak sinkron dan yang selaku menang adalah pola pikir bawah sadar (yang dianggap sebagai kebutuhan).<br />
<br />
Sehingga kebutuhan adalah miskin dan bekerja keras mencari uang, dan sebanyak apapun uang diperoleh akan dihabiskan utk menikmati hidup.<br />
<br />
Ini adalah hasil life map miskin. Dimana uang tidak mudah masuk atau jika mudah masuk juga mudah keluar.<br />
<br />
Jika berbisnis sesuai *yang kita sukai (passion)* maka hanya akan merubah dari miskin tipe 1 menjadi miskin tipe 2.<br />
<br />
Hal ini pula yang berperan membentuk kehidupan keuangan sekarang.<br />
<br />
Jika mau berubah, maka harus mencari mentor dan mengikuti arahan mentor *melakukan hal hal yang tidak disukai.*<br />
<br />
Merubah nasib dengan cara menghilangkan life map miskin.<br />
<br />
Ingat bahwa nasib tidak akan berubah jika kita tidak mau merubahnya sendiri.<br />
Senjata rahasia agar bisa merubah life miskin dan meningkatkan plafon rejeki :*<br />
<br />
1. Mendengarkan 2 ATBS (Audio Terapi Bawah Sadar)<br />
<br />
2. Berkumpul dengan orang kaya melalui seminar inspirasi dan mendengarkan audio inspirasi.<br />
<br />
Kalau jaman dulu kita harus merantau secara fisik kalau ingin menjadi orang kaya. Maka cara menjadi kaya zaman sekarang adalah <b>merantau secara mental</b>, dengan merubah pola pikir kita.<br />
<br />
Nampaknya mudah tetapi sebenarnya sulit, sehingga nabi saya mengatakan bahwa<br />
<br />
<b>Perang terbesar adalah melawan diri kita sendiri.</b><br />
<b><br /></b>
Kita perlu direnggangkan yaitu melakukan hal yang tidak kita sukai, melewati batas yang kita percayai selama ini (bekerja keras mencari uang).<br />
<br />
<b>*Diregangkan agar mendapatkan kekayaan (kemakmuran).*</b><br />
<br />
Ketertarikan terhadap bisnis akan selalu sesuai dengan pola pikir atau program di pikiran bawah sadar kita.<br />
<br />
Mereka yg memiliki pola pikir miskin dan bekerja keras mencari uang, akan tertarik kepada bisnis yg sifatnya bekerja mencari uang atau penghasilan aktif, yaitu kuadran E dan S.<br />
<br />
*Sebaliknya mereka yg memiliki pola pikir kaya akan tertarik dengan bisnis yg sifatnya membangun aset, yaitu kuadran B dan I (lihat kecerdasan finansial).*<br />
<br />
Kadang kadang ada ketertarikan semu atau palsu dari mereka yg memiliki pola pikir miskin pada bisnis yg sifatnya membangun aset.<br />
<br />
Ini karena ajakan seseorang atau setelah ikut seminar tertentu.<br />
<br />
Biasanya hanya bertahan sebentar saja karena tidak bisa bertahan dari<br />
<br />
<b>Tekanan bawah sadarnya sendiri</b><br />
<b><br /></b>
Untuk bisa mengerjakan bisnis yang sifatnya membangun aset, seseorang harus<br />
dinaikkan dulu citra dirinya menjadi citra diri kaya atau memiliki program pikiran kaya.<br />
<br />
Jika pola pikir bawah sadar berpenghasilan pasif 100jt per bulan sudah terinternalisasi menjadi program pikiran kita maka :<br />
<br />
1. Jika punya mentor maka akan lurus ke tujuan.<br />
<br />
2. Jika memakai cara sendiri maka akan zig zag mencapai tujuan<br />
<br />
Jika tidak punya impian maka akan berputar putar seperti yang dulu.<br />
<br />
Mau tahu cara meningkatkan Plafon rejeki secara gratis? Silakan <b><a href="https://api.whatsapp.com/send?phone=628164827590">klik disini</a> </b><br />
<b>dan ketik plafon rejeki#sebut nama #kota anda</b><br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-82865744657994019092019-11-24T18:36:00.001+07:002019-12-21T21:37:23.434+07:00Balaslah Dengan kebaikanAda seorang petani mempunyai seorang tetangga yang berprofesi sebagai pemburu yang mempunyai anjing-anjing galak.<br />
<br />
Anjing-anjing milik pemburu itu sering melompati pagar dan mengejar domba-domba petani. Demi menjaga domba-domba peliaharaanya, petani itu meminta sang pemburu untuk menjaga anjing-anjingnya, tapi ia tidak mau peduli.<br />
<br />
Suatu hari anjing-anjing itu melompati pagar dan menyerang beberapa domba, sehingga terluka parah.<br />
<br />
Petani itu merasa tak sabar, dan memutuskan untuk pergi ke kota untuk berkonsultasi pada seorang hakim yang dikenal adil dan bijaksana.<br />
<br />
Hakim itu mendengarkan cerita petani itu dan memberikan pernyataan yang menarik, "Saya bisa saja menghukum pemburu itu, dia harus merantai dan mengurung anjing-anjingnya, tapi Anda akan kehilangan seorang sahabat dan mendapatkan seorang musuh. Mana yang kau inginkan, sahabat atau musuh yang jadi tetanggamu?”_<br />
<br />
Petani itu menjawab dengan tegas bahwa ia sejatinya lebih suka mempunyai seorang tetangga yang bersahabat.<br />
<br />
"Baik, saya akan menawari anda sebuah solusi yang mana anda harus menjaga domba-domba anda, supaya tetap aman dan ini akan membuat tetangga anda tetap sebagai teman”.<br />
<br />
Mendengar solusi pak hakim, petani itu setuju.<br />
Ketika sampai di rumah, petani itu segera melaksanakan solusi pak hakim.<br />
<br />
Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan menghadiahkannya kepada 3 anak tetangganya itu. Anak pemburu itu menerima dengan sukacita dan mulai bermain dengan domba-domba tersebut.<br />
<br />
Untuk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu itu mengkerangkeng anjing pemburunya. Sejak saat itu anjing-anjing itu tidak pernah mengganggu domba-domba petani.<br />
<br />
Sebagai rasa terima kasih atas kedermawanan petani kepada anak-anaknya, pemburu itu sering membagi hasil buruan kepada petani.<br />
<br />
Sebagai balasannya, petani mengirimkan daging domba yang sudah dimasak buatannya untuk tetangganya yang berprofesi sebagai pemburu.<br />
Dalam waktu singkat tetangga itu menjadi Sahabat yang baik.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
*****</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Mutiara kehidupan dari kisah ini adalah tetaplah berbuat baik. Percayalah kebaikan akan menghasilkan kebaikan.<br />
Jangan buru-buru emosi kepada sahabat apalagi tetangga. Selalulaj berpikir tentang bagaimana caranya agar selalu bisa bersaudara dengan tetangga.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-6658835809025321102019-08-01T10:53:00.002+07:002019-08-01T10:53:49.196+07:00Dimanakah Berlianmu?<div style="text-align: center;">
<b>Orang yang sukses “menggali berlian” telah berhasil menemukan jalur hidupnya yang cemerlang <i>(kata mutiara kehidupan)</i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-h2evV9Mzr3Y/XM486L0R4CI/AAAAAAAAQl0/Ofxt_B1oacwfiRuB_x6wLNanbfzMvTafwCPcBGAYYCw/s1600/cover%2Bbuku%2BMenggali%2BBerlian%2Bdi%2Bkebun%2BSendiri%2Bok.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1236" data-original-width="1001" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-h2evV9Mzr3Y/XM486L0R4CI/AAAAAAAAQl0/Ofxt_B1oacwfiRuB_x6wLNanbfzMvTafwCPcBGAYYCw/s320/cover%2Bbuku%2BMenggali%2BBerlian%2Bdi%2Bkebun%2BSendiri%2Bok.jpg" width="258" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
Alhamdulilah buku Menggali Berlian di Kebun Sendiri sudah resmi diluncurkan di acara seminar di Indolivestock Expo & Forum 4 Juli 2019. Istilah “menggali berlian” tiba tiba menjadi populer dalam beberapa perbincangan para peserta seminar. Terima kasih atas kehadiran para pimpinan asosiasi, sejumlah pelaku bisnis dan para pembaca buku saya.</div>
<br />
Untuk Anda yang belum sempat membaca buku saya, dapat saya ringkas cerita seorang petani di Afrika di awal abad 20 yang sangat tergoda dengan kisah beberapa orang kaya mendadak gara-gara menemukan tambang berlian. Ia tertarik untuk menjadi penggali berlian, sehingga ia putuskan menjual tanah pertaniannya untuk biaya mengembara. Malangnya, dengan pengetahuan yang sangat minim, ia tak berhasil menemukan tambang berlian. Sementara itu orang yang membeli lahan pertaniannya justru mendapatkan berlian di tanah yang ia beli dengan harga murah.<br />
<br />
Kisah tragis petani ini mengajarkan pada kita untuk lebih cermat mengamati apa yang ada di dalam diri kita atau lingkungan terdekat kita sebelum memutuskan untuk mencari sesuatu yang belum jelas dimana dan seberapa besar nilainya.<br />
Kini pelajaran menggali berlian menjadi bahasan umum. Kita bisa melihat orang orang yang konsisten mampu menggali berlian di dalam perjalanan hidupnya.<br />
<br />
Coba kita tanyakan, dimanakah berlian pak Jacob Utama? Sebagian besar dari kita tentu akan menjawab Kompas dan Gramedia. Meski dalam pengembangan bisnis, Jacob Otama kemudian masuk ke beberapa jenis bisnis lain, namun karya yang mencorong sekelas berlian adalah Kompas Gramedia.<br />
<br />
Orang yang telah sukses menggali berlian adalah yang telah berhasil menemukan jalur hidupnya yang cemerlang. Mereka sudah pada point on no return, titik dimana mareka tidak akan putar balik, sepahit apapun situasinya.<br />
<br />
Saya pernah menulis tentang Bangun Dioro, seorang anggota TNI yang di tengah tugasnya meluangkan waktu untuk beternak kambing. Ketika seorang perwira mendengar ada anak buahnya mengisi waktu beternak kambing, ia tidak marah, justru tertarik dengan kegiatan beternaknya. Mulai dari sini kisah berlian berkembang, Bangun dititipkan untuk magang dan belajar beternak di Balai Penelitian Peternakan (Balitnak) Bogor, hingga kemudian mendapat bimbingan langsung dari Prof Kusuma Diwyanto kepala Puslitbang Peternakan. Singkat cerita ia mendapat dukungan modal dari sang Jenderal hingga usaha peternakan kambingnya terus membesar. Saking majunya usaha ternak kambing, ia dijuluki “Sersan berpenghasilan Jenderal”. Seorang presiden SBY pun sempat mengunjungi peternakannya di Cijeruk Bogor.<br />
<br />
Begitu mencintai kambing, kemanapun pergi selalu memikirkan pengembangan kambing. Sempat mendapat protes dari keluarga (dengan setengah bercanda) ketika berada di luar kota, setiap telepon ke rumah, yang pertama kali ditanya bukan tentang keluarganya melainkan tentang kambingnya.<br />
Bagi Bangun Dioro, meskipun ia kemudian mengembangkan usaha lainnya, kambing tetaplah sebagai berlian baginya.<br />
<br />
Keberhasilan menggali berlian akan menjadi merek (brand) bagi pribadi yang hebat. Prof Muladno di tengah kesibukannya sebagai dosen dan aktivis beberapa organisasi, sekitar sepuluh tahun berinteraksi dengan peternak sapi. Ia mencari pola apa yang cocok untuk mengamalkan ilmunya khususnya bidang genetika dan pemuliaan ternak. Tidaklah mudah menerapkan ilmu genetika di peternakan sapi rakyat. Waktu demi waktu ia kemudian berhasil membina peternak sapi rakyat, yang selanjutnya dibuat lembaga bernama Sekolah Peternakan Rakyat (SPR).<br />
<br />
Banyak yang mengira, SPR itu sekedar pembinaan dan penyuluhan cara beternak dengan sedikit modifikasi saja. Ternyata tidak. Pola SPR terus berkembang dengan melibatkan kampus dan Pemda. Ini semacam kawah untuk mensinergikan lembaga kampus, pemerintah, industri untuk bisa menyatu untuk memajukan peternak sapi rakyat, sekaligus ada unsur peningkatan mutu genetik ternak yang akan dilihat hasilnya dalam jangka panjang.<br />
<br />
Dari konsep SPR inilah konon yang membuat Muladno lolos seleksi Dirjen PKH tahun 2015. Tatkala jabatan Dirjen di tangannya, SPR dikembangkan lagi. Namun itu tidak lama, karena jabatan Dirjen hanya 13 bulan saja ia pegang.<br />
Dirjen boleh berganti, namun SPR tidak boleh mati. SPR justru makin bersinar. Ia bahkan diundang ke Austria untuk menyampaikan konsepnya di forum internasional. Juga karena SPR-lah Muladno dilantik menjadi anggota AIPI (Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia), sebuah lembaga bergengsi yang isinya para peneliti papan atas yang jumlahnya tidak banyak.<br />
<br />
Dalam acara launching buku Karya Prof Muladno yang berjudul “Realitas Di Luar Kandang jilid III” beberapa waktu lalu, saya menyampaikan dengan penuh keyakinan bahwa berlian milik Prof Muladno adalah SPR.<br />
Kini makin mudah kita melihat berlian para tokoh populer. Ary Ginanjar Agustian konsep ESQnya, Kak Seto Mulyadi dengan dunia anak-anaknya, Habibie dengan konsep teknologi pesawat terbangnya, Rudi Hadisuwarno dengan dunia tata riasnya, Bob Sadino dengan konsep jadi cara goblok jadi pengusaha, Mohamad Ali dengan dunia tinjunya, Rudi Hartono yang melegenda dengan bulu Tangkisnya.<br />
<br />
Mereka adalah yang orang-orang yang mengasah berlian hingga bersinar, dalam waktu lama dan jangkauan yang terus meluas. Mereka tidak tiba-tiba menjadi hebat, tapi melalui proses pencarian dan penggalian yang panjang dan sangat menantang.<br />
<br />
Dimanakah berlianmu?***<br />
<br />
Artikel ini dimuat di rubrik Refleksi Majalah Infovet edisi Agustus 2019<br />
<div>
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-815558395270144972019-07-13T11:14:00.001+07:002019-07-13T20:39:56.753+07:00Singkatan yang Sulit Dihafal (HPDKI, SNMPTN, PPVPP, KPBP2SI dll)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-3sYT54aEMXM/XSlZz_h8VsI/AAAAAAAAQ74/gGdCklOw8w83zWwZlJ9ncYnHFGZhmxHSwCLcBGAs/s1600/singkatan%2Bkreatif%2Bantapani.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="422" data-original-width="750" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-3sYT54aEMXM/XSlZz_h8VsI/AAAAAAAAQ74/gGdCklOw8w83zWwZlJ9ncYnHFGZhmxHSwCLcBGAs/s320/singkatan%2Bkreatif%2Bantapani.jpg" width="320" /></a></div>
Nama adalah brand alias merek. Itu sebabnya kalau ada nama yang sulit dilafalkan dan dihafalkan, secara reflek saya sering memberi komentar. Itu adalah bentuk kepedulian saya.<br />
<br />
Di lembaga pemerintah banyak nama yang aneh-aneh dan sangat menyulitkan masyarakat untuk mengingatnya.<br />
Di era kepemimpinan menteri Anton Apriantono, Kementerian Pertanian mendirikan <b>Pusat Perizinan dan Investasi</b>, disingkat PPI. Beberapa tahun lalu ini nama ini "disempurnakan" menjadi <b><i>Pusat Perlindungan Varietas dan Perizinan Pertanian</i></b>, disingkat PPVPP. Sejauh mana Anda mampu mengingat-ingat singkatan tersebut? Sampai hari ini saya masih sering sulit mengingatnya. Tak sedikit juga wartawan yang salah ketik. Kenapa?<br />
<br />
Karena secara umum otak manusia mudah mengingat singkatan yang terdiri dari 2 atau 3 huruf. Kita mudah mengungat SD, SMP, SMA, ITB, IPB. Tapi coba perubahan nama UMPTN, SNMPTN, SBMPTN dan sebagainya. sulit kan?<br />
<br />
Maka nama partai pun jarang yang terdiri dari 4 huruf. Mereka tampaknya paham, singkatan nama partai harus mudah diingat. Rata-rata 3 huruf saja, misalkan PPP, PKB, PBB, PAN, PKS, PDI (sekarang PDI-P), Jika sulit menyingkat dengan huruf, dibuat akronim berupa kata baru, Gerindra, Nasdem.<br />
<br />
Di bidang peternakan, banyak organisasi masyarakat yang singkatannya 4 huruf, misalnya GPMT, GPPU, PDHI, ISPI. Yang menyulitkan adalah PPSKI (Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia) , HPDKI (Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia). Dua yang saya sebut terakhir seringkali menyulitkan masyarakat. bahkan sesama asosiasi peternakan yang sering ketemu saja, masih banyak yang salah ucap.<br />
<br />
Di pemerintahan, ketika sebuah lembaga berubah status, singkatan nama juga ikut berubah. Ini juga merepotkan publik untuk menghafalkannya. Hal ini menyebabkan jika ada surat dari swasta yang salah ketik dalam menulis nama, surat bisa dikembalikan oleh pejabat pemerintah yang merasa berkuasa.<br />
<br />
Sebuah lembaga milik Kementerian Pertanian di Gunung Sindur Bogor dulu namanya <b>Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan </b>, disingkat <b>BPMSOH</b>. Nama ini susah dihafal kan? Lantas status Balai ini berubah menjadi Balai Besar.<br />
Menurut saya, singkatannya tak harus diubah, tetap BPMSOH, singkatan dari <b>Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan</b>. Namun pemerintah punya aturan sendiri, sehingga harus berubah menjadi <b>BBPMSOH</b>. Nah tambah susah kan menghafalnya ? Kalau Anda ke Gunung Sindur, tanya ke masyarakat dimana letak kantor BBPMSOH, hampir pasti warga setempat kebingungan, itu nama apa kok panjang banget. Tapi kalau anda tanya dimana "Laborat" hampir semua warga tahu lokasinya.<br />
<br />
Ini karena warga sejak awal sulit menyebut BPMSOH (apalagi BBPMSOH). Lebih praktis sebut saja Laborat. Repot amat sih.<br />
<br />
Begitu pula <b>Balai Penelitian Veteriner </b>singkatannya <b>Balitvet</b>, sekarang menjadi <b>Balai Besar </b>Penelitian Veteriner disingkat <b>BBalitvet</b>.<br />
Kalau saya teruskan beberapa contoh, anda akan pusing dengan berbagai singkatan milik pemerintah.<br />
<br />
Repotnya orang swasta tanpa sengaja bikin singkatan yang tak kalah menyulitkan. Coba Anda masuk ke facebook, disana banyak komunitas yang membuat singkatan yang sulit dihafal. Ada <b>Komunitas Peternak Bebek Petelur dan Pedaging Seluruh Indonesia</b>, disingkat <b>KPBP2SI </b>(Mudah-mudahan saya nggak salah tulis hehe).<br />
<br />
Ada juga <b>Komunitas Peternak Bebek Petelur dan Pedaging Seluruh Nusantara</b>, disingkat <b>KPBP2SN </b>(buat anggota komunitas, saya minta maaf kalau salah ketik).<br />
Ada lagi <b>Komunitas Peternak Bebek Seluruh Nusantara Indonesia</b>, disingkat KPB-SNI. (yang ini masing mending, disingkat, dipenggal jadi dua, saya lebih mudah menghafalnya)<br />
<br />
Terus terang saya menjadi peduli dengan singkatan dan akronim , karena bagi saya, menyingkat itu ditujukan untuk memudahkan. Faktanya banyak menyulitkan. Padahal kalau kita salah tulis mereka marah atau tersinggung.<br />
Singkatan yang menyulitkan, tentunya berdampak banyak. Para wartawan misalnya, akan sangat berhati-hati dalam menulis. Kalau sedang dikejar deadline, dia akan memilih sebuah penjelasan semampunya daripada menulis singkatan tapi salah. Atau lebih memilih tidak menulis sama sekali.<br />
<br />
Nah, omong-omong soal singkatan dan akronim, saya mengenal Dr. Soehadji (alm), Dirjen Peternakan era order baru. Ia sangat kreatif membuat akronim sehingga sampai sekarangpun saya masih hafal, Ketika ada kemarau panjang tahun 1990an, ia mengusulkan ke Presiden <b>Operasi Penanggulangan Dampak Kekeringan,</b> disingkat <b>Operasi Pendekar</b>. Konon karena namanya keren begini, Presiden Soeharto langsung setuju dengan operasi tersebut. Soehadji juga membuat program <i>Gerakan Pembangunan Sentra Perbibitan Pedesaan </i>alias <b>Gerbang Serba Bisa </b>dan berbagai ide kreatif dalam menjalankan ide pembangunan peternakan<b>.</b><br />
<br />
Coba bandingkan singkatan program pemerintah sekarang, <b>Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab)</b>. Hanya karena sudah berulang-ulang saja sehingga saya sudah hafal dan tidak salah ketik. Anda yang baru dengar mungkin sulit juga menghafalnya.<br />
<br />
Akronim tidaklah harus persis menyingkat beberapa kata, tapi memudahkan kita menyebutnya. Tahun 2010, saya dan beberapa media peternakan mendirikan organisasi atau forum media media peternakan. Saya mengusulkan namanya jangan AMPI (Asosiasi Media Peternakan Indonesia) atau singkatan lainnya , tapi FORMAT (Forum Media Peternakan). Mudah diingat dan mencerminkan istilah media.<br />
<br />
Anak-anak muda sekarang tampaknya lebih kreatif dalam membuat singkatan dan akronim. <i>Alun Alun Kidul </i>(Jogja) disingkat <b>Alkid</b>. <i>Komunitas Pencinta dan Pemerhati Motor</i>, disingkat <b>Kompetitor</b>.<br />
Banyak juga akronim sekaligus plesetan sehingga kita lebih mudah kita menghafalnya. Misalkan Kejora (Kelompok Jomblo Ceria), Ijo Tomat (Ikatan Jomblo Terhormat), Gunawan (Gundul Namun Menawan), Titi DJ Dedi Dores (Hati Hati di Jalan, Dengan Disertai Doa dan restu), Antapani (Antara Cinta Tapi Tue Wani) hehehe<br />
<br />
<br />
Sekian dulu ya.<br />
<br />
<a href="http://www.bambang-suharno.blogspot.com/">Bambang Suharno</a><br />
Pengamat Peternakan<br />
Ketua Umum Forum Media Peternakan (Format) tahun 2010-2016<br />
Pengelola <a href="http://www.majalahinfovet.com/">MajalahInfovet.com </a>dan <a href="http://agribiznetwork.com/">Agribiznetwork.com</a><br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-24774838176621165132019-05-11T18:57:00.001+07:002019-05-11T18:57:35.696+07:00Mekanisme Sukses OtomatisSetiap makhluk memiliki semacam _servomechanism_ di dalam dirinya.<br />
<br />
Ikan Salmon setelah berumur 5 tahunan kembali ke tempat dilahirkan meskipun tidak pernah diberi contoh oleh induknya.<br />
<br />
Seekor tupai di Eropa yang lahir di musim semi, menjelang musim dingin sudah otomatis mengumpulkan biji bijian meskipun belum pernah mengalami musim dingin.<br />
<br />
Manusia juga memiliki "perangkat" yang sama dengan makhluk apapun di dunia.<br />
<br />
Tetapi lebih canggih dan kompleks karena tujuan hidup manusia bukan hanya makan minum dan berkembang biak saja.<br />
<br />
Ada tujuan lain yang dari waktu ke waktu berbeda.<br />
<br />
Tujuan ini harus diinstall dulu ke pikiran bawah sadarnya.<br />
<br />
Selama ini yang sudah diinstallkan oleh lingkungan kita adalah:<br />
*bekerja keras mencari nafkah.* Setiap ditanya<br />
"kalau besar menjadi apa ?" Maka jawaban yang diharapkan adalah nama nama pekerjaan seperti menjadi dokter, pilot, presiden dsb.<br />
<br />
Untuk mencapai tujuan itu, maka kita dibuat untuk *selalu tidak punya uang supaya mau bekerja keras*.<br />
<br />
Ada 2 cara yaitu uang dibuat sulit masuk dan mudah keluar.<br />
<br />
*Akibatnya, ada yang sudah bekerja keras bertahun tahun penghasilannya begitu begitu saja. Ada juga yg sudah berpenghasilan besar bertahun tahun tabungannya segitu gitu saja.*<br />
<br />
Dapat uang sedikit saja sudah muncul dorongan tak tertahankan untuk mempercantik rumah, nambah kendaraan dsb.<br />
<br />
Jika tidak begitu, bisa saja tiba tiba anak sakit, orang tua sakit, ditipu orang dsb.<br />
<br />
Pokoknya uang Anda harus habis !!<br />
<br />
*Grup wa Building The Dream (BTD)* bertujuan untuk MEMBERI TUJUAN BARU, yaitu<br />
<br />
*berpenghasilan pasif besar dan hidup nyaman dengan penghasilan pasif besar.*<br />
<br />
Dengan metode ilmiah mendengarkan *2 Audio Terapi Bawah Sadar 21x*.<br />
<br />
Jika program baru di bawah sadar kita sudah terbentuk, maka Mekanisme Sukses Otomatis di dalam diri kita akan segera mengejarnya.<br />
<br />
Kita tinggal membuka hati dan pikiran saja. Kita akan diketemukan dengan orang yang tepat disaat yang tepat. Tiba tiba saja kita bisa mencapainya.<br />
<br />
Dalam bahasa sehari hari kita sering mengatakan bahwa Tuhan tidak memberi apa yg kita inginkan, tetapi memberi apa yang kita butuhkan.<br />
<br />
Yang kita butuhkan itu sebenarnya adalah segala sesuatu yang ada *di pikiran bawah sadar kita*.<br />
<br />
Sesederhana itu 🙏🙏Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-16943509128694241452019-05-05T10:28:00.000+07:002019-12-22T18:57:08.087+07:00Catatan Perjalanan ke Shenzhen : Tentang Seekor Anjing Yang Disiplin di Kota Teknologi <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-NzY-sXY2jEU/XM5TnUnC0pI/AAAAAAAAQl4/GmXt1GLM3l8VaWMkhqv7FMG6hH86BNhagCLcBGAs/s1600/IMG-20190504-WA0069.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="300" src="https://3.bp.blogspot.com/-NzY-sXY2jEU/XM5TnUnC0pI/AAAAAAAAQl4/GmXt1GLM3l8VaWMkhqv7FMG6hH86BNhagCLcBGAs/s400/IMG-20190504-WA0069.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;"><b>Rabu, 1 Mei 2019</b>, akhirnya sampai juga saya di kota <b>Shenzhen, China </b>setelah menempuh perjalanan 5 jam menggunakan pesawat </span></span><i style="background-color: white;">China </i><i style="background-color: white; font-family: inherit;">Shouthern Airlines</i><span style="background-color: white; font-family: inherit;">. Seharusnya saya tiba di Shenzhen tanggal 1 Mei pukul 7 pagi, namun karena ada delay 2 jam lebih (kabarnya ada angin taifun) jadinya jam 9 lebih baru tiba di Bandara Shenzhen. Ditambah dengan waktu antrian keluar pesawat dan antrian mengambil bagasi, kami rombongan 9 orang dari Indonesia baru keluar dari Bandara Shenzhen menuju Hotel Vienna sekitar pukul 10, dan tiba di Hotel Vienna sekitar jam 11 siang.</span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Pagi itu </span></span><span style="font-family: inherit;">cuaca di Shenzhen lumayan nyaman dan sejuk. Suhu udara sekitar 20-25 derajat celcius, mirip dengan sejuknya kota Bandung. </span><br />
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;"></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Perjalanan malam hari memang cukup membuat badan lebih penat. Kami sudah berkumpul di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta sekitar jam 10 malam tanggal 30 April 2019. Kami berkordinasi terlebih dahulu, berbagi tugas dan sedikit briefing mengenai acara di sana. Ada hikmahnya juga, karena mestinya jam 12 malam sudah boarding, kami jadi punya waktu berkeliling bandara 2 jam. Sebagian ada yang ngopi ada yang berkeliling ambil foto selfi yang menarik. </span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span><span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Kedatangan kami ke Shenzhen adalah dalam rangka berkunjung ke <b><a href="http://www.infocatdog.com/delegasi-indonesia-tampilkan-potensi-bisnis-indonesia-di-shenzhen-pet-fair/">Shenzhen International Pet Fair </a></b>yang berlangsung tanggal 2-5 Mei 2019. Rombongan kami meliputi wakil dari dokter hewan praktisi, perusahaan obat hewan, perusahaan makanan hewan, pet breeder, asosiasi penyayang hewan, media dan <i>stakeholder </i>lainnya di bidang <i>pet industry</i>, Saya sendiri hadir mewakili majalah Cat & Dog, majalah khusus yang mengulas dunia kucing dan anjing.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: inherit;">Dari Kota Nelayan ke Kota Teknologi</span></b></span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-xafWW2pIBKk/XM5aIspPf-I/AAAAAAAAQmk/y9KecZWtj1gfREuW2wJqrU-epl0I0PizQCLcBGAs/s1600/Shenzhen-china-map-from-jevny-10.gif" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="455" data-original-width="479" height="378" src="https://2.bp.blogspot.com/-xafWW2pIBKk/XM5aIspPf-I/AAAAAAAAQmk/y9KecZWtj1gfREuW2wJqrU-epl0I0PizQCLcBGAs/s400/Shenzhen-china-map-from-jevny-10.gif" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Shenzhen bertetangga dengan HongKong, jauh dari Beijing</td></tr>
</tbody></table>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white;"><span class="" id="result_box" lang="id">Kota Shenzhen terletak di <span class=""></span></span><span class="" id="result_box" lang="id"><span class="">Zhusanjiao atau Sungai Pearl</span>, berbatasan dengan <b>Hong Kong </b>di selatan, <b>Huizhou </b>di utara dan timur laut, <b><span class="">Dongguan</span> </b>di utara dan barat laut. <b>Lingdingyang </b>dan <b>Sungai Pearl </b>di barat serta <b>Mirs Bay </b><span class="">di timur</span> dan kira-kira 100 kilometer (62 mil) di tenggara dari ibukota provinsi <b>Guangzhou</b>. <span class="">Kota ini luasnya 2 ribu </span>kilometer persegi (769 sq mi) termasuk <span class="">daerah perkotaan</span> dan pedesaan, dengan total populasi 12,5 juta tahun 2018. Memiliki bentuk memanjang, berukuran 81,4 kilometer <span class="">dari timur ke barat</span> sedangkan dari utara ke selatan hanya 10,8 <span class="">kilometer</span><span class="">.</span></span></span></span><br />
<div style="height: 0px;">
<span style="font-family: inherit;"><br style="background-color: black; color: white;" /><br style="background-color: black; color: white;" /><span style="background-color: black; color: white;"> </span><span style="background-color: black; color: white;"> </span><br style="background-color: black; color: white;" /><b style="background-color: black; color: white;"><br /></b>henzhen, kota nelayan jadi modern<br />x</span></div>
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white;">Menurut sejarahnya, <i>Shenzhen City </i>awalnya hanyalah desa nelayan yang biasa bahkan termasuk desa miskin pada tahun 1970 dengan jumlah penduduk hanya ribuan orang</span><span style="background-color: white;">. Ketika dikembangkan menjadi Daerah Ekonomi Khusus (DEK) pada tahun 1980, kota ini berubah menjadi Kota Industri. Konon Shenzhen City dibangun untuk menyaingi Hong Kong yang pada waktu itu masih berada di bawah Pemerintahan Inggris. Faktor utama kemajuan Shenzhen yang sangat pesat adalah kebijakan "reformasi dan keterbukaan " di akhir 1979 oleh pemerintahan China, yang memungkinkan investasi asing. Shenzhen kini dianggap salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia</span><span style="background-color: white;">. Dikenal juga sebagai ibukota teknologi China, karena di kota inilah berbagai macam teknologi berkembang, termasuk teknologi IT. </span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Karena begitu cepatnya China membangun Shenzhen di tahun 1990-an, Shenzhen digambarkan dengan perumpamaan membangun,"Satu highrise sehari dan satu boulevard setiap tiga hari". Kalau di Indonesia, pembangunan Shenzhen itu ibarat kisah Roro Jonggrang yang membangun 1000 candi dalam semalam.</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><img alt="Shenzhen After Construction Boom" class="alignnone size-medium wp-image-1273" height="218" src="https://randomwire.com/wp-content/uploads/shenzhen-after2-500x218.jpg" style="background-color: black; border: 0px; color: white; height: auto; max-width: 100%;" title="Shenzhen After Construction Boom" width="500" /></span><br />
<b style="background-color: black; color: white;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b><span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: inherit;">Anjing Pun Disiplin </span></b></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Kesan pertama ketika tiba di Shenzhen adalah kita masuk ke kota di Asia yang modern dan disiplin. Mirip dengan Singapura, pada umumnya trotoar di jalan raya ini lebarnya bisa untuk dua bus berpapasan.</span><br />
<span style="font-family: inherit;">Pastinya di sini tidak ada pedagang kaki lima berderet yang mengganggu pejalan kaki. Yang ada adalah para pejalan kaki dan pesepeda, dan beberapa pedagang buah di beberapa sudut yang jumlahnya sangat terbatas (pasti diatur dengan ketat oleh pemerintah kota).</span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-6RagNd0Z9lk/XM5VXxbjWXI/AAAAAAAAQmQ/vrdTEuFF6csBopDLpk1oRwic_RkG7QLeQCEwYBhgL/s1600/sepeda.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="224" data-original-width="461" height="193" src="https://1.bp.blogspot.com/-6RagNd0Z9lk/XM5VXxbjWXI/AAAAAAAAQmQ/vrdTEuFF6csBopDLpk1oRwic_RkG7QLeQCEwYBhgL/s400/sepeda.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sewa sepeda, tinggal scan barcode via Hp. </td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Nah ini yang menarik, sepanjang jalan banyak sepeda diparkir. Ini adalah sepeda sewa yang bisa dipakai siapa saja dan diparkir di trotoar jalan . Seorang karyawan dari rumah tinggal naik MRT dan dari stasiun MRT menuju kantor bisa sewa sepeda ontel atau sepeda listrik/motor listrik.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Sewa sepeda ini semuanya dengan menggunakan aplikasi. Pengguna tinggal scan barcode dengan telepon seluler dan sepeda langsung bisa diaktifkan. Pembayaran ya jelas pakai uang virtual juga. </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-VPW-69SUCXw/XM5nnbOwCLI/AAAAAAAAQnA/46p2MI3XO6ATUD1dGnYNwUyHaATWjpSqACLcBGAs/s1600/IMG-20190502-WA0000.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="622" data-original-width="1280" height="155" src="https://1.bp.blogspot.com/-VPW-69SUCXw/XM5nnbOwCLI/AAAAAAAAQnA/46p2MI3XO6ATUD1dGnYNwUyHaATWjpSqACLcBGAs/s320/IMG-20190502-WA0000.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pedagang buah di pinggir jalan</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Ini bukan hanya berlaku di sepeda tapi juga untuk naik kereta, belanja di toko maupun makan di warung. Anak-anak Tiongkok tampaknya kini tak ada yang bawa uang tunai. </span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Namun jangan harap Anda bisa naik taksi dan ojek online bermerk Grabcar atau Gojek . Anda juga tidak bisa buka medsos facebook, whattapps, atau instagram atau mesin pencari google. Masyarakat di sini wajib menggunakan media internet buatan lokal, antara lain <i>WeChat </i>untuk medsos dan aplikasi pembayaran dan Baidu untuk mesin pencari yang mirip google.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Sebagian besar restoran juga tidak menerima pembayaran kartu kredit berlogo visa atau mastercard (yang dijanjikan penerbitnya bisa dipakai di seluruh dunia). Kartu kredit juga harus buatan lokal. Saya simpulkan, pemerintah China mendorong rakyatnya menggunakan buatan dalam negeri termasuk dalam bermedsos dan berbelanja dengan kartu kredit. </span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-Rxm7tf3q08I/XM5oLU3oMAI/AAAAAAAAQnU/JLaqbltRP_wTzDXDLE84SDkRVxQFY7MewCEwYBhgL/s1600/IMG-20190504-WA0025.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="240" src="https://4.bp.blogspot.com/-Rxm7tf3q08I/XM5oLU3oMAI/AAAAAAAAQnU/JLaqbltRP_wTzDXDLE84SDkRVxQFY7MewCEwYBhgL/s320/IMG-20190504-WA0025.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu pusat belanja di Shenzhen</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Untungnya kami rombongan Indonesia masih diperbolehkan membeli paket data asal Indonesia (telkomsel, indosat, xl dan yang lainnya) dan ternyata setelah beli paket data Indonesia kami bisa berkomunikasi antar anggota rombongan maupun keluarga di Indonesia dengan aplikasi whattapps dan bisa share foto dan berita di facebook dan instagram. Jadinya kami tetap bisa mencintai produk Indonesia, eh bukan ya, ini produk Amerika hehe. Wi-fi gratis dari hotel tidak dimanfaatkan, karena berpotensi wa langsung non aktif.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Karena kartu kredit nggak laku, sepanjang 3 hari di Shenzhen tampaknya yang bawa duit mata uang Yuan tunai hanya para turis saja, termasuk rombongan saya.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Kesan lainnya adalah kedisiplinan warga setempat. Di malam hari seekor anjing berjalan sendirian, sampai di lampu merah dia berhenti. Ketika lampu hijau menyala , anjing itu langsung menyeberang jalan. Sungguh ini pemandangan yang menakjubkan, seekor anjing pun sudah dilatih untuk patuh pada rambu lalu lintas.</span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-cERV6FoIMMQ/XM5pudbXgXI/AAAAAAAAQnk/vzyOAs-rsi0zee1JZgoBLF9cNmxVxRJKACEwYBhgL/s1600/IMG-20190502-WA0001.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://2.bp.blogspot.com/-cERV6FoIMMQ/XM5pudbXgXI/AAAAAAAAQnk/vzyOAs-rsi0zee1JZgoBLF9cNmxVxRJKACEwYBhgL/s320/IMG-20190502-WA0001.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Trotoar yang luas</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Jika anjing saja bisa disiplin, tentu saja warga setempat juga disiplin. Yang agak kurang mengasyikan adalah sepeda di sini justru tidak mengikuti rambu lalu lintas. Ia bebas menyelinap di tengah kerumunan atau lalu lalang manusia. Mereka berjalan di sepanjang trotoar. Sepeda maupun sepeda motor semuanya tidak terdengar suaranya, karena menggunakan energi listrik. Begitupun taksi, mobil pribadi, bus kota tak ada satupun yang mengeluarkan asap. Kota ini menjadi bersih meskipun padat.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Dengan penduduk sebanyak 12,5 juta, Shenzhen memang cukup ramai, tapi tidak mengalami kemacetan parah sebagaimana Jakarta. Kota ini dirancang secara futuristik, sehingga segala pergerakan manusia sudah difasilitasi dengan angkutan umum yang murah.</span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-4VYjyA1pDhA/XM5UA_HmQ9I/AAAAAAAAQmE/Yi1tSjTkQhEKDMq3mYwGxPNHHbM_ZEVNwCEwYBhgL/s1600/di%2Bmrt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-4VYjyA1pDhA/XM5UA_HmQ9I/AAAAAAAAQmE/Yi1tSjTkQhEKDMq3mYwGxPNHHbM_ZEVNwCEwYBhgL/s320/di%2Bmrt.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 16px; text-align: center;">MRT di Shenzhen, mirip dengan MRT Jakarta<br />
<div>
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
Menggunakan MRT dari lokasi pameran ke pusat perbelanjaan <b>Dong Men </b>hanya 3 Yuan atau sekitar Rp. 6.000 saja. MRT nya juga tidak terlalu padat, setidaknya ketika saya mencoba menjajal angkutan umum tersebut.<br />
<br />
Hanya saja di daerah ini jarang sekali orang bisa berbahasa Inggris. Kerap kali untuk naik taksi harus menggunakan "bahasa Tarzan". Selain kesulitan bahasa, juga belum tentu mereka bisa membaca huruf latin. Maka jika anda jalan jalan, sebaiknya minta kartu nama hotel yang biasanya ada huruf Latin dan China, sehingga jika balik lagi ke hotel tinggal menunjukan kartu nama hotel kepada supir taksi.<br />
<br />
Di sini lalu lintas dan kendaraan menggunakan aturan Amerika, dengan setir kiri. Maka hati-hati tengok kiri kanan kalau menyeberang di lokasi yang tidak ada jembatan penyeberangan.<br />
<br />
Untuk colokan listrik, sebagaimana kalau kita ke luar negeri sebaiknya siapkan colokan 3 lubang, supaya anda nggak bingung saat mengisi batere (charge) hp.<br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><b>Shenzhen Pet Fair Tampilkan Potensi Bisnis Negara Mitra</b></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<div style="border: 0px; color: #333333; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-sAryBGd6NX0/XM5Xrj6oWOI/AAAAAAAAQmY/Kv4xczsSsas3kyXNPFJNAl3ZHaGCfnldwCLcBGAs/s1600/suasana%2Bpameran%2Bshenzhen.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="448" data-original-width="922" height="192" src="https://2.bp.blogspot.com/-sAryBGd6NX0/XM5Xrj6oWOI/AAAAAAAAQmY/Kv4xczsSsas3kyXNPFJNAl3ZHaGCfnldwCLcBGAs/s400/suasana%2Bpameran%2Bshenzhen.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu sudut Shenzhen Pet Fair</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;"><i>Shenzhen Internasional Pet Supplies Exhibition </i>(<i>Shenzhen Pet Fair</i>) berlangsung di sebuah convention hall di pusat kota. Kami menginap di Vienna Hotel yang jaraknya hanya 4 km dari lokasi. Penyelenggara menyediakan shuttle bus gratis untuk berjalan dari hotel ke lokasi pameran. Di hotel ini juga ada rombongan dari Malaysia (dan mungkin ada dari negara lain) </span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">Pameran ini kabarnya merupakan pameran Pet terbesar no 2 atau 3 di China. Dari laporan penyelenggara, pameran ini baru yang kelima kalinya, namun pertumbuhan peserta maupun pengunjung sangat pesat. CEO Shenzhen Pet Fair <b>Steven Song</b>, saat saya tanya suasana hari pertama , sangat optimis bisa mendatangkan 100 ribu pengunjung selama 4 hari pameran (2-5 mei) sebagaimana yang ditargetkan.</span></span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-T8veSJpf-RE/XM5oywfxOQI/AAAAAAAAQnY/9dXvBO6mRo8yJh-h1vayEd1mDyGiy8f7QCLcBGAs/s1600/20190503_051518.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="240" src="https://3.bp.blogspot.com/-T8veSJpf-RE/XM5oywfxOQI/AAAAAAAAQnY/9dXvBO6mRo8yJh-h1vayEd1mDyGiy8f7QCLcBGAs/s320/20190503_051518.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Delegasi Indonesia</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">"Kemarin hari pertama tercatat 30 ribu pengunjung, padahal untuk hari pertama dan kedua untuk B to B (<i>Business to Business</i>) jadi saya yakin sampai hari minggu 5 Mei bisa 100 ribu pengunjung , Sabtu Minggu biasanya pengunjung membludak, karena dibuka untuk umum," ujarnya sembari tersenyum bangga ketika saya temui di lokasi pameran di hari kedua.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">Tidak lupa ia menyampaikan terima kasih atas kehadiran rombongan dari Indonesia, dan pihaknya siap berkunjung ke Indonesia di Pameran Pet bulan Agustus di ICE BSD.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">Dari acara yang berlangsung, saya menangkap kreativitas di saat <i>opening ceremony</i>. Di sini acara pembukaan tidak menghadirkan para pejabat setingkat Dirjen atau Menteri sebagaimana di Indonesia. Para exhibitor tidak begitu peduli dengan kehadiran pejabat, yang penting pengunjung pameran sesuai target, baik jumlah maupun profil.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-gR3BCAA3bIU/XM5a5iNi4aI/AAAAAAAAQmw/n4XA6gGNcjIkdQ0x9i9uWcQIU71ze9e7ACLcBGAs/s1600/shenzhen%2Bpet%2Bfair.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="224" data-original-width="461" height="193" src="https://4.bp.blogspot.com/-gR3BCAA3bIU/XM5a5iNi4aI/AAAAAAAAQmw/n4XA6gGNcjIkdQ0x9i9uWcQIU71ze9e7ACLcBGAs/s400/shenzhen%2Bpet%2Bfair.jpg" width="400" /></a></div>
Kreativitas yang saya tangkap adalah, pada saat opening, pihak penyelenggara memberikan presentasi kinerja pameran, perkembangan dari tahun ke tahun. Setelah itu disusul presentasi dari negara mitra, dalam hal ini Thailand, Malaysia dan Indonesia. Ketiga negara ini menyampaikan perkembangan <i>pet industry </i>di negara masing-masing. Indonesia diwakili oleh Drh. Rijanti, praktisi dokter hewan senior, dan Didit Siswodwiatmoko, CEO IIPE.<br />
<br />
Dengan menampilkan profil tersebut, para peserta pameran (exhibitor) memberikan apresiasi atas capaian perkembangan pameran dan dapat melihat peluang pasar di negara lain khususnya wilayah ASEAN.<br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">Menurut penyelenggara, pasar hewan kesayangan di Asia berkembang dengan kecepatan yang luar biasa. P</span>ada 2017, pasar industri hewan kesayangan China mencapai 134 miliar yuan, dengan tingkat pertumbuhan industri sebesar 30,9%/tahun. Diperkirakan market akan melampaui 200 miliar yuan pada 2019 (lebih dari Rp 400 triliun, dengan asumsi 1 Yuan = Rp, 2.200)</span></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dengan pertumbuhan <i>pet industry </i>di ASEAN, maka Asia menjadi pasar hewan peliharaan yang paling pesat di dunia. Tidak heran jika pameran Pet di negara China bertumbuh pesat. Ratusan pameran besar dan kecil berlangsung di berbagai provinsi di negara China dalam setahun.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/tv/BxB56fPnhz8/" data-instgrm-version="12" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 16px;">
<a href="https://www.instagram.com/tv/BxB56fPnhz8/" style="background: #FFFFFF; line-height: 0; padding: 0 0; text-align: center; text-decoration: none; width: 100%;" target="_blank"> </a><br />
<div style="align-items: center; display: flex; flex-direction: row;">
<div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;">
</div>
<div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;">
<div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;">
</div>
<div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;">
</div>
</div>
</div>
<div style="padding: 19% 0;">
</div>
<a href="https://www.instagram.com/tv/BxB56fPnhz8/" style="background: #FFFFFF; line-height: 0; padding: 0 0; text-align: center; text-decoration: none; width: 100%;" target="_blank"> </a><br />
<div style="display: block; height: 50px; margin: 0 auto 12px; width: 50px;">
<a href="https://www.instagram.com/tv/BxB56fPnhz8/" style="background: #FFFFFF; line-height: 0; padding: 0 0; text-align: center; text-decoration: none; width: 100%;" target="_blank"><svg height="50px" version="1.1" viewbox="0 0 60 60" width="50px" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg"><g fill-rule="evenodd" fill="none" stroke-width="1" stroke="none"><g fill="#000000" transform="translate(-511.000000, -20.000000)"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></a></div>
<a href="https://www.instagram.com/tv/BxB56fPnhz8/" style="background: #FFFFFF; line-height: 0; padding: 0 0; text-align: center; text-decoration: none; width: 100%;" target="_blank">
</a>
<br />
<div style="padding-top: 8px;">
<div style="color: #3897f0; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: 550; line-height: 18px;">
<a href="https://www.instagram.com/tv/BxB56fPnhz8/" style="background: #FFFFFF; line-height: 0; padding: 0 0; text-align: center; text-decoration: none; width: 100%;" target="_blank">Lihat postingan ini di Instagram</a></div>
</div>
<a href="https://www.instagram.com/tv/BxB56fPnhz8/" style="background: #FFFFFF; line-height: 0; padding: 0 0; text-align: center; text-decoration: none; width: 100%;" target="_blank">
</a>
<div style="padding: 12.5% 0;">
</div>
<a href="https://www.instagram.com/tv/BxB56fPnhz8/" style="background: #FFFFFF; line-height: 0; padding: 0 0; text-align: center; text-decoration: none; width: 100%;" target="_blank">
<div style="align-items: center; display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px;">
<div>
<div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; transform: translatex(0px) translatey(7px); width: 12.5px;">
</div>
<div style="background-color: #f4f4f4; height: 12.5px; margin-left: 2px; margin-right: 14px; transform: rotate(-45deg) translatex(3px) translatey(1px); width: 12.5px;">
</div>
<div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; transform: translatex(9px) translatey(-18px); width: 12.5px;">
</div>
</div>
<div style="margin-left: 8px;">
<div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;">
</div>
<div style="border-bottom: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-top: 2px solid transparent; height: 0; transform: translatex(16px) translatey(-4px) rotate(30deg); width: 0;">
</div>
</div>
<div style="margin-left: auto;">
<div style="border-right: 8px solid transparent; border-top: 8px solid #f4f4f4; transform: translatey(16px); width: 0px;">
</div>
<div style="background-color: #f4f4f4; height: 12px; transform: translatey(-4px); width: 16px;">
</div>
<div style="border-left: 8px solid transparent; border-top: 8px solid #f4f4f4; height: 0; transform: translatey(-4px) translatex(8px); width: 0;">
</div>
</div>
</div>
<div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;">
<div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;">
</div>
<div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;">
</div>
</div>
</a><br />
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
<a href="https://www.instagram.com/tv/BxB56fPnhz8/" style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" target="_blank">Sebuah kiriman dibagikan oleh Alexander Aditya (@rexiadit)</a> pada <time datetime="2019-05-04T06:03:13+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">3 Mei 2019 jam 11:03 PDT</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script>
Indonesia adalah salah satu negara yang mengalami pertumbuhan pesat di dunia bisnis hewan kesayangan. Setidaknya tampak dari adanya 2 pameran pet animal per tahun di Jakarta (Indonesia International Pets Expo/IIPE dan Jakarta Indonesia Pets Show/JIPS) dan berbagai macam event lomba, kontes dan pameran di berbagai daerah.<br />
<br />
Oya mengenai produk yang dipamerkan di event ini hampir sama dengan pameran di Indonesia, meliputi petfood, obat hewan, aksesoris hewan, peralatan peliharaan, permainan, teknologi digital. Bedanya di sini, hampir semua produk yang dipamerkan adalah produk dalam negeri China.<br />
<br />
Begitulah catatan perjalanan saya ke Shenzhen, China. Silakan nikmati video Instagram tentang suasana Shenzhen City dan suasana pameran karya <b>Alexander Aditya Darma </b>yang ikut dalam rombongan kami. Semoga bermanfaat. ***<br />
<br />
<i>Terima kasih atas foto-foto dari group wa Shenzhen Pet Fair Tour, khususnya kepada Pak Arman Hermawan, Pak Didit Siswodwiatmoko, Drh. Rajanti Fitriani, Drh. Rusminie, Pak Lamhot Simanungkalit, Pak </i><i>Aditya Darma, Pak </i><i>Patria Sandi, Pak Ricky. </i></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-55229786284194551112019-04-30T08:57:00.004+07:002019-04-30T08:57:59.716+07:00PIKIRANMU ADALAH OBAT BAGI SAKITMU<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-YX7L4ihWRY4/XMep8OaxEhI/AAAAAAAAQk8/LmdT7bXDc9graWEEeu8RVY9qogiFnpq4wCLcBGAs/s1600/cover%2Bbuku%2BMenggali%2BBerlian%2Bdi%2Bkebun%2BSendiri%2Bok.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1236" data-original-width="1001" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-YX7L4ihWRY4/XMep8OaxEhI/AAAAAAAAQk8/LmdT7bXDc9graWEEeu8RVY9qogiFnpq4wCLcBGAs/s320/cover%2Bbuku%2BMenggali%2BBerlian%2Bdi%2Bkebun%2BSendiri%2Bok.jpg" width="258" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Buku ini bisa dibeli di Bukalapak</td></tr>
</tbody></table>
<b><i>Filsuf Plato pernah mengatakan, hati-hati dengan pikiranmu. Kekuatan pikiran mampu menjadi obat sekaligus racun. Jika dilandasi dengan serakah, benci, dan iri, ia adalah racun. Sebaliknya jika dilandasi dengan cinta, ia adalah obat yang paling manjur.</i></b><br />
<br />
<b>Kata-kata bijak </b>tersebut saya kutip dari tulisan pak Andrie Wongso, Motivator nomor satu Indonesia, dalam buku saya yang berjudul "<b>Menggali Berlian di Kebun Sendiri,</b>" Ia menulis itu sebagai kalimat endorsement untuk buku saya.<br />
<br />
Kata Pak Andrie Wongso, buku <b>Menggali Berlian di Kebun Sendiri </b>memberikan pencerahan bagi kita untuk mengelola kekuatan pikiran dan tindakan dengan sebaik-baiknya.<br />
<br />
Wah, senang dan bangga mendapat pujian seperti itu dari motivator nomor satu Indonesia.<br />
<br />
Tapi tulisan ini bukan bercerita tentang buku saya, melainkan tentang seorang dokter yang memberi nasihat kesehatan yang berbeda dengan dokter pada umumnya. Hampir semua nasihatnya adalah tentang bagaimana kita mengelola pikiran agar kita menjadi sehat. Bahkan, katanya, pikiran itu mampu menjadi obat bagi bermacam penyakit. persis sama dengan kata Filsuf Plato dan Andrie Wongso, Yuk kita simak ceritanya.<br />
<br />
<br />
Kami sedang antri periksa kesehatan. Dokter yang kami kunjungi ini termasuk dokter sepuh –berusia sekitar tujuh puluhan- spesialis penyakit...<br />
“Silakan duduk,” sambut dr.Paulus.<br />
Aku duduk di depan meja kerjanya, mengamati pria sepuh berkacamata ini yang sedang sibuk menulis identitasku di kartu pasien.<br />
<br />
“Apa yang dirasakan, Mas?”<br />
<br />
Aku pun bercerita tentang apa yang kualami sejak 2013 hingga saat ini. Mulai dari awal merasakan sakit maag, peristiwa-peristiwa kram perut, ambruk berkali-kali, gejala dan vonis tipes, pengalaman opnam dan endoskopi, derita GERD, hingga tentang radang duodenum dan praktek tata pola makan Food Combining yang kulakoni.<br />
<br />
“Kalau kram perutnya sudah enggak pernah lagi, Pak,” ungkapku, “Tapi sensasi panas di dada ini masih kerasa, panik juga cemas, mules, mual. Kalau telat makan, maag saya kambuh. Apalagi setelah beberapa bulan tata pola makan saya amburadul lagi.”<br />
<br />
“Tapi buat puasa kuat ya?”<br />
<br />
“Kuat, Pak.”<br />
<br />
“Orang kalau kuat puasa, harusnya nggak bisa kena maag!”<br />
<br />
Aku terbengong, menunggu penjelasan.<br />
<br />
“Asam lambung itu,” terang Pak Paulus, “Diaktifkan oleh instruksi otak kita. Kalau otak kita bisa mengendalikan persepsi, maka asam lambung itu akan nurut sendiri. Dan itu sudah bisa dilakukan oleh orang-orang puasa.”<br />
<br />
“Maksudnya, Pak?”<br />
<br />
“Orang puasa ‘kan malamnya wajib niat to?”<br />
<br />
“Njih, Pak.”<br />
<br />
“Nah, niat itulah yang kemudian menjadi kontrol otak atas asam lambung. Ketika situ sudah bertekad kuat besok mau puasa, besok nggak makan sejak subuh sampai maghrib, itu membuat otak menginstruksikan kepada fisik biar kuat, asam lambung pun terkendali. Ya kalau sensasi lapar memang ada, namanya juga puasa. Tapi asam lambung tidak akan naik, apalagi sampai parah. Itu syaratnya kalau situ memang malamnya sudah niat mantap. Kalau cuma di mulut bilang mau puasa tapi hatinya nggak mantap, ya tetap nggak kuat. Makanya niat itu jadi kewajiban, ‘kan?”<br />
<br />
“Iya, ya, Pak,” aku manggut-manggut nyengir.<br />
<br />
“Manusia itu, Mas, secara ilmiah memang punya tenaga cadangan hingga enam puluh hari. Maksudnya, kalau orang sehat itu bisa tetap bertahan hidup tanpa makan dalam keadaan sadar selama dua bulan. Misalnya puasa dan buka-sahurnya cuma minum sedikit. Itu kuat. Asalkan tekadnya juga kuat.”<br />
<br />
Aku melongo lagi.<br />
<br />
“Makanya, dahulu raja-raja Jawa itu sebelum jadi raja, mereka tirakat dulu. Misalnya puasa empat puluh hari. Bukanya cuma minum air kali. Itu jaman dulu ya, waktu kalinya masih bersih. Hahaha,” ia tertawa ringan, menambah rona wajahnya yang memang kelihatan masih segar meski keriput penanda usia.<br />
<br />
Kemudian ia mengambil sejilid buku di rak sebelah kanan meja kerjanya. Ya, ruang praktek dokter dengan rak buku. Keren sekali. Aku lupa judul dan penulisnya. Ia langsung membuka satu halaman dan menunjukiku beberapa baris kalimat yang sudah distabilo hijau.<br />
<br />
“Coba baca, Mas: ‘mengatakan adalah mengundang, memikirkan adalah mengundang, meyakini adalah mengundang’. Jadi kalau situ memikirkan; ‘ah, kalau telat makan nanti asam lambung saya naik’, apalagi berulang-ulang mengatakan dan meyakininya, ya situ berarti mengundang penyakit itu. Maka benar kata orang-orang itu bahwa perkataan bisa jadi doa. Nabi Musa itu, kalau kerasa sakit, langsung mensugesti diri; ah sembuh. Ya sembuh. Orang-orang debus itu nggak merasa sakit saat diiris-iris kan karena sudah bisa mengendalikan pikirannya. Einstein yang nemuin bom atom itu konon cuma lima persen pendayagunaan otaknya. Jadi potensi otak itu luar biasa,” papar Pak Paulus.<br />
<br />
“Jadi kalau jadwal makan sembarangan berarti sebenarnya nggak apa-apa ya, Pak?”<br />
<br />
“Nah, itu lain lagi. Makan harus tetap teratur, ajeg, konsisten. Itu agar menjaga aktivitas asam lambung juga. Misalnya situ makan tiga kali sehari, maka jarak antara sarapan dan makan siang buatla sama dengan jarak antara makan siang dan makan malam. Misalnya, sarapan jam enam pagi, makan siang jam dua belas siang, makan malam jam enam petang. Kalau siang, misalnya jam sebelas situ rasanya nggak sempat makan siang jam dua belas, ya niatkan saja puasa sampai sore. Jangan mengundur makan siang ke jam dua misalnya, ganti aja dengan minum air putih yang banyak. Dengan pola yang teratur, maka organ di dalam tubuh pun kerjanya teratur. Nah, pola teratur itu sudah bisa dilakukan oleh orang-orang yang puasa dengan waktu buka dan sahurnya.”<br />
<br />
“Ooo, gitu ya Pak,” sahutku baru menyadari.<br />
<br />
“Tapi ya itu tadi. Yang lebih penting adalah pikiran situ, yakin nggak apa-apa, yakin sembuh. Allah sudah menciptakan tubu kita untuk menyembuhkan diri sendiri, ada mekanismenya, ada enzim yang bekerja di dalam tubuh untuk penyembuhan diri. Dan itu bisa diaktifkan secara optimal kalau pikiran kita optimis. Kalau situ cemas, takut, kuatir, justru imunitas situ turun dan rentan sakit juga.”<br />
<br />
Pak Paulus mengambil beberapa jilid buku lagi, tentang ‘enzim kebahagiaan’ endorphin, tentang enzim peremajaan, dan beberapa tema psiko-medis lain tulisan dokter-dokter Jepang dan Mesir.<br />
<br />
“Situ juga berkali-kali divonis tipes ya?”<br />
<br />
“Iya, Pak.”<br />
<br />
“Itu salah kaprah.”<br />
<br />
“Maksudnya?”<br />
<br />
“Sekali orang kena bakteri thypoid penyebab tipes, maka antibodi terhadap bakteri itu bisa bertahan dua tahun. Sehingga selama dua tahun itu mestinya orang tersebut nggak kena tipes lagi. Bagi orang yang fisiknya kuat, bisa sampai lima tahun. Walaupun memang dalam tes widal hasilnya positif, tapi itu bukan tipes. Jadi selama ini banyak yang salah kaprah, setahun sampai tipes dua kali, apalagi sampai opnam. Itu biar rumah sakitnya penuh saja. Kemungkinan hanya demam biasa.”<br />
<br />
“Haah?”<br />
<br />
“Iya Mas. Kalaupun tipes, nggak perlu dirawat di rumah sakit sebenarnya. Asalkan dia masih bisa minum, cukup istirahat di rumah dan minum obat tipes. Sembuh sudah. Dulu, pernah di RS Sardjito, saya anjurkan agar belasan pasien tipes yang nggak mampu, nggak punya asuransi, rawat jalan saja. Yang penting tetep konsumsi obat dari saya, minum yang banyak, dan tiap hari harus cek ke rumah sakit, biayanya gratis. Mereka nurut. Itu dalam waktu maksimal empat hari sudah pada sembuh. Sedangkan pasien yang dirawat inap, minimal baru bisa pulang setelah satu minggu, itupun masih lemas.”<br />
<br />
“Tapi ‘kan pasien harus bedrest, Pak?”<br />
<br />
“Ya ‘kan bisa di rumah.”<br />
<br />
“Tapi kalau nggak pakai infus ‘kan lemes terus Pak?”<br />
<br />
“Nah situ nggak yakin sih. Saya yakinkan pasien bahwa mereka bisa sembuh. Asalkan mau nurut dan berusaha seperti yang saya sarankan itu. Lagi-lagi saya bilang, kekuatan keyakinan itu luar biasa lho, Mas.”<br />
<br />
Dahiku berkernyit. Menunggu lanjutan cerita.<br />
<br />
“Dulu,” lanjut Pak Paulus, “Ada seorang wanita kena kanker payudara. Sebelah kanannya diangkat, dioperasi di Sardjito.<br />
Nggak lama, ternyata payudara kirinya kena juga. Karena nggak segera lapor dan dapat penanganan, kankernya merembet ke paru-paru dan jantung. Medis di Sardjito angkat tangan.<br />
<br />
Dia divonis punya harapan hidup maksimal hanya empat bulan.”<br />
<br />
“Lalu, Pak?” tanyaku antusias.<br />
<br />
“Lalu dia kesini ketemu saya. Bukan minta obat atau apa.<br />
Dia cuma nanya; ‘Pak Paulus, saya sudah divonis maksimal empat bulan.<br />
<br />
Kira-kira bisa nggak kalau diundur jadi enam bulan?’<br />
<br />
Saya heran saat itu, saya tanya kenapa.<br />
<br />
Dia bilang bahwa enam bulan lagi anak bungsunya mau nikah, jadi pengen ‘menangi’ momen itu.”<br />
<br />
“Waah.. Lalu, Pak?”<br />
<br />
“Ya saya jelaskan apa adanya. Bahwa vonis medis itu nggak seratus persen, walaupun prosentasenya sampai sembilan puluh sembilan persen,<br />
tetap masih ada satu persen berupa kepasrahan kepada Tuhan yang bisa mengalahkan vonis medis sekalipun.<br />
Maka saya bilang; sudah Bu, situ nggak usah mikir bakal mati empat bulan lagi.<br />
Justru situ harus siap mental, bahwa hari ini atau besok situ siap mati.<br />
Kapanpun mati, siap!<br />
Begitu, situ pasrah kepada Tuhan, siap menghadap Tuhan kapanpun. Tapi harus tetap berusaha bertahan hidup.”<br />
<br />
Aku tambah melongo. Tak menyangka ada nasehat macam itu.<br />
Kukira ia akan memotivasi si ibu agar semangat untuk sembuh, malah disuruh siap mati kapanpun.<br />
O iya, mules mual dan berbagai sensasi ketidaknyamanansudah tak kurasakan lagi.<br />
<br />
“Dia mau nurut. Untuk menyiapkan mental siap mati kapanpun itu dia butuh waktu satu bulan.<br />
Dia bilang sudah mantap, pasrah kepada Tuhan bahwa dia siap.<br />
Dia nggak lagi mengkhawatirkan penyakit itu, sudah sangat enjoy.<br />
Nah, saat itu saya cuma kasih satu macam obat. Itupun hanya obat anti mual biar dia tetap bisa makan dan punya energi untuk melawan kankernya.<br />
<br />
Setelah hampir empat bulan, dia check-up lagi ke Sardjito dan di sana dokter yang meriksa geleng-geleng. Kankernya sudah berangsur-angsur hilang!”<br />
<br />
“Orangnya masih hidup, Pak?”<br />
<br />
“Masih. Dan itu kejadian empat belas tahun lalu.”<br />
<br />
“Wah, wah, wah..”<br />
<br />
“Kejadian itu juga yang menjadikan saya yakin ketika operasi jantung dulu.”<br />
<br />
“Lhoh, njenengan pernah Pak?”<br />
<br />
“Iya.<br />
Dulu saya operasi bedah jantung di Jakarta. Pembuluhnya sudah rusak. Saya ditawari pasang ring.<br />
<br />
Saya nggak mau. Akhirnya diambillah pembuluh dari kaki untuk dipasang di jantung.<br />
<br />
Saat itu saya yakin betul sembuh cepat. Maka dalam waktu empat hari pasca operasi, saya sudah balik ke Jogja, bahkan dari bandara ke sini saya nyetir sendiri.<br />
Padahal umumnya minimal dua minggu baru bisa pulang.<br />
Orang yang masuk operasi yang sama bareng saya baru bisa pulang setelah dua bulan.”<br />
<br />
Pak Paulus mengisahkan pengalamannya ini dengan mata berbinar. Semangatnya meluap-luap hingga menular ke pasiennya ini. Jujur saja, penjelasan yang ia paparkan meningkatkan harapan sembuhku dengan begitu drastis.<br />
<br />
Persis ketika dua tahun lalu pada saat ngobrol dengan Bu Anung tentang pola makan dan kesehatan. Semangat menjadi kembali segar!<br />
<br />
“Tapi ya nggak cuma pasrah terus nggak mau usaha.<br />
Saya juga punya kenalan dokter,” lanjutnya,<br />
“Dulu tugas di Bethesda, aslinya Jakarta, lalu pindah mukim di Tennessee, Amerika.<br />
<br />
Di sana dia kena kanker stadium empat. Setelah divonis mati dua bulan lagi, dia akhirnya pasrah dan pasang mental siap mati kapanpun.<br />
<br />
Hingga suatu hari dia jalan-jalan ke perpustakaan, dia baca-baca buku tentang Afrika.<br />
Lalu muncul rasa penasaran, kira-kira gimana kasus kanker di Afrika.<br />
Dia cari-cari referensi tentang itu, nggak ketemu. Akhirnya dia hubungi kawannya, seorang dokter di Afrika Tengah.<br />
<br />
Kawannya itu nggak bisa jawab.<br />
Lalu dihubungkan langsung ke kementerian kesehatan sana. Dari kementerian, dia dapat jawaban mengherankan, bahwa di sana nggak ada kasus kanker.<br />
Nah dia pun kaget, tambah penasaran.”<br />
<br />
Pak Paulus jeda sejenak. Aku masih menatapnya penuh penasaran juga, “Lanjut, Pak,” benakku.<br />
<br />
“Beberapa hari kemudian dia berangkat ke Afrika Tengah.<br />
Di sana dia meneliti kebiasaan hidup orang-orang pribumi. Apa yang dia temukan?<br />
Orang-orang di sana makannya sangat sehat.<br />
Yaitu sayur-sayuran mentah, dilalap, nggak dimasak kayak kita.<br />
<br />
Sepiring porsi makan itu tiga perempatnya sayuran, sisanya yang seperempat untuk menu karbohidrat. Selain itu, sayur yang dimakan ditanam dengan media yang organik. Pupuknya organik pake kotoran hewan dan sisa-sisa tumbuhan.<br />
<br />
Jadi ya betul-betul sehat.<br />
Nggak kayak kita, sudah pupuknya pakai yang berbahaya, eh pakai dimasak pula. Serba salah kita.<br />
<br />
Bahkan beras merah dan hitam yang sehat-sehat itu, kita nggak mau makan.<br />
Malah kita jadikan pakan burung, ya jadinya burung itu yang sehat, kitanya sakit-sakitan.”<br />
<br />
Keterangan ini mengingatkanku pada obrolan dengan Bu Anung tentang sayur mayur, menu makanan serasi, hingga beras sehat. Pas sekali.<br />
<br />
“Nah dia yang awalnya hanya ingin tahu, akhirnya ikut-ikutan.<br />
<br />
Dia tinggal di sana selama tiga mingguan dan menalani pola makan seperti orang-orang Afrika itu.”<br />
<br />
“Hasilnya, Pak?”<br />
<br />
“Setelah tiga minggu, dia kembali ke Tennessee.<br />
<br />
Dia mulai menanam sayur mayur di lahan sempit dengan cara alami.<br />
Lalu beberapa bulan kemudian dia check-up medis lagi untuk periksa kankernya,”<br />
<br />
“Sembuh, Pak?”<br />
<br />
“Ya! Pemeriksaan menunjukkan kankernya hilang.<br />
Kondisi fisiknya berangsur-angsur membaik. Ini buki bahwa keyakinan yang kuat, kepasrahan kepada Tuhan, itu energi yang luar biasa.<br />
<br />
Apalagi ditambah dengan usaha yang logis dan sesuai dengan fitrah tubuh.<br />
<br />
Makanya situ nggak usah cemas, nggak usah takut..”<br />
<br />
Takjub, tentu saja.<br />
<br />
Pada momen ini Pak Paulus menghujaniku dengan pengalaman-pengalamannya di dunia kedokteran, tentang kisah-kisah para pasien yang punya optimisme dan pasien yang pesimis.<br />
<br />
Aku jadi teringat kisah serupa yang menimpa alumni Madrasah Huffadh Al-Munawwir, pesantren tempatku belajar saat ini.<br />
<br />
Singkatnya, santri ini mengidap tumor ganas yang bisa berpindah-pindah benjolannya.<br />
<br />
Ia divonis dokter hanya mampu bertahan hidup dua bulan. Terkejut atas vonis ini, ia misuh-misuh di depan dokter saat itu.<br />
Namun pada akhirnya ia mampu menerima kenyataan itu.<br />
<br />
Ia pun bertekad menyongsong maut dengan percaya diri dan ibadah. Ia sowan ke Romo Kiai, menyampaikan maksudnya itu.<br />
<br />
Kemudian oleh Romo Kiai, santri ini diijazahi (diberi rekomendasi amalan)<br />
Riyadhoh Qur’an, yakni amalan membaca Al-Quran tanpa henti selama empat puluh hari penuh, kecuali untuk memenuhi hajat dan kewajiban primer.<br />
<br />
Riyadhoh pun dimulai. Ia lalui hari-hari dengan membaca Al-Quran tanpa henti.<br />
<br />
Persis di pojokan aula Madrasah Huffadh yang sekarang. Karena merasa begitu dingin, ia jadikan karpet sebagai selimut.<br />
<br />
Hari ke tiga puluh, ia sering muntah-muntah, keringatnya pun sudah begitu bau.<br />
<br />
Bacin, mirip bangkai tikus,kenang narasumber yang menceritakan kisah ini padaku. Hari ke tiga puluh lima, tubuhnya sudah nampak lebih segar, dan ajaibnya; benjolan tumornya sudah hilang.<br />
<br />
Selepas rampung riyadhoh empat puluh hari itu, dia kembali periksa ke rumah sakit di mana ia divonis mati.<br />
<br />
Pihak rumah sakit pun heran.<br />
Penyakit pemuda itu sudah hilang, bersih, dan menunjukkan kondisi vital yang sangat sehat!<br />
<br />
Aku pribadi sangat percaya bahwa gelombang yang diciptakan oleh ritual ibadah bisa mewujudkan energi positif bagi fisik.<br />
<br />
Khususnya energi penyembuhan bagi mereka yang sakit.<br />
<br />
Memang tidak mudah untuk sampai ke frekuensi itu, namun harus sering dilatih. Hal ini diiyakan oleh Pak Paulus.<br />
<br />
“Untuk melatih pikiran biar bisa tenang itu cukup dengan pernapasan.<br />
<br />
Situ tarik napas lewat hidung dalam-dalam selama lima detik, kemudian tahan selama tiga detik. Lalu hembuskan lewat mulut sampai tuntas. Lakukan tujuh kali setiap sebelum Shubuh dan sebelum Maghrib.<br />
<br />
Itu sangat efektif. Kalau orang pencak, ditahannya bisa sampai tuuh detik.<br />
Tapi kalau untuk kesehatan ya cukup tiga detik saja.”<br />
<br />
Nah, anjuran yang ini sudah kupraktekkan sejak lama. Meskipun dengan tata laksana yang sedikit berbeda.<br />
<br />
Terutama untuk mengatasi insomnia. Memang ampuh. Yakni metode empat-tujuh-delapan.<br />
<br />
Ketika merasa susah tidur alias insomnia, itu pengaruh pikiran yang masih terganggu berbagai hal.<br />
<br />
Maka pikiran perlu ditenangkan, yakni dengan pernapasan.<br />
Tak perlu obat, bius, atau sejenisnya, murah meriah.<br />
<br />
Pertama, tarik napas lewat hidung sampai detik ke empat, lalu tahan sampai detik ke tujuh, lalu hembuskan lewat mulut pada detik ke delapan. Ulangi sebanyak empat sampai lima kali.<br />
<br />
Memang iya mata kita tidak langsung terpejam ngantuk, tapi pikiran menadi rileks dan beberapa menit kemudian tanpa terasa kita sudah terlelap.<br />
Awalnya aku juga agak ragu, tapi begitu kucoba, ternyata memang ampuh. Bahkan bagi yang mengalami insomnia sebab rindu akut sekalipun.<br />
<br />
“Gelombang yang dikeluarkan oleh otak itu punya energi sendiri, dan itu bergantung dari seberapa yakin tekad kita dan seberapa kuat konsentrasi kita,” terangnya,<br />
<br />
“Jadi kalau situ sholat dua menit saja dengan khusyuk, itu sinyalnya lebih bagus ketimbang situ sholat sejam tapi pikiran situ kemana-mana, hehehe.”<br />
<br />
Duh, terang saja aku tersindir di kalimat ini.<br />
<br />
“Termasuk dalam hal ini adalah keampuhan sholat malam.<br />
<br />
Sholat tahajud. Itu ketika kamu baru bangun di akhir malam, gelombang otak itu pada frekuensi Alpha. Jauh lebih kuat daripada gelombang Beta yang teradi pada waktu Isya atau Shubuh.<br />
Jadi ya logis saja kalau doa di saat tahajud itu begitu cepat ‘naik’ dan terkabul. Apa yang diminta, itulah yang diundang.<br />
Ketika tekad situ begitu kuat, ditambah lagi gelombang otak yang lagi kuat-kuatnya, maka sangat besar potensi terwujud doa-doa situ.”<br />
<br />
Tak kusangka Pak Paulus bakal menyinggung perihal sholat segala. Aku pun ternganga. Ia menunjukkan sampul buku tentang ‘enzim panjang umur’.<br />
<br />
“Tubuh kita ini, Mas, diberi kemampuan oleh Allah untuk meregenerasi sel-sel yang rusak dengan bantuan enzim tertentu, populer disebut dengan enzim panjang umur. Secara berkala sel-sel baru terbentuk, dan yang lama dibuang.<br />
Ketika pikiran kita positif untuk sembuh, maka yang dibuang pun sel-sel yang terkena penyakit.<br />
<br />
Menurut penelitian, enzim ini bisa bekerja dengan baik bagi mereka yang sering merasakan lapar dalam tiga sampai empat hari sekali.”<br />
<br />
Pak Paulus menatapku, seakan mengharapkan agar aku menyimpulkan sendiri.<br />
<br />
“Puasa?”<br />
“Ya!”<br />
“Senin-Kamis?”<br />
<br />
“Tepat sekali! Ketika puasa itu regenerasi sel berlangsung dengan optimal.<br />
<br />
Makanya orang puasa sebulan itu juga harusnya bisa jadi detoksifikasi yang ampuh terhadap berbagai penyakit.”<br />
<br />
Lagi-lagi,aku manggut-manggut.<br />
<br />
Tak asing dengan teori ini.<br />
<br />
“Pokoknya situ harus merangsang tubuh agar bisa menyembuhkan diri sendiri.<br />
<br />
Jangan ketergantungan dengan obat. Suplemen yang nggak perlu-perlu amat,nggak usahlah. Minum yang banyak, sehari dua liter, bisa lebih kalau situ banyak berkeringat, ya tergantung kebutuhan.<br />
<br />
Tertawalah yang lepas, bergembira, nonton film lucu tiap hari juga bisa merangsang produksi endorphin, hormon kebahagiaan. Itu akan sangat mempercepat kesembuhan.<br />
<br />
Penyakit apapun itu! Situ punya radang usus kalau cemas dan khawatir terus ya susah sembuhnya.<br />
<br />
Termasuk asam lambung yang sering kerasa panas di dada itu.”<br />
<br />
Terus kusimak baik-baik anjurannya sambil mengelus perut yang tak lagi terasa begah. Aneh.<br />
<br />
“Tentu saja seperti yang saya sarankan, situ harus teratur makan, biar asam lambung bisa teratur juga.<br />
<br />
Bangun tidur minum air hangat dua gelas sebelum diasupi yang lain.<br />
<br />
Ini saya kasih vitamin saja buat situ, sehari minum satu saja. Tapi ingat, yang paling utama adalah kemantapan hati, yakin, bahwa situ nggak apa-apa. Sembuh!”<br />
<br />
Begitulah. Perkiraanku yang tadinya bakal disangoni berbagai macam jenis obat pun keliru.<br />
<br />
Hanya dua puluh rangkai kaplet vitamin biasa, Obivit, suplemen makanan yang tak ada ?;kaitannya dengan asam lambung apalagi GERD.<br />
<br />
Hampir satu jam kami ngobrol di ruang praktek itu, tentu saja ini pengalaman yang tak biasa. Seperti konsultasi dokter pribadi saja rasanya.<br />
<br />
Padahal saat keluar, kulihat masih ada dua pasien lagi yang kelihatannya sudah begitu jengah menunggu.<br />
<br />
“Yang penting pikiran situ dikendalikan, tenang dan berbahagia saja ya,” ucap Pak Paulus sambil menyalamiku ketika hendak pamit.<br />
<br />
Dan jujur saja, aku pulang dalam keadaan bugar, sama sekali tak merasa mual, mules, dan saudara-saudaranya.<br />
<br />
Terima kasih Pak Paulus.<br />
<br />
Cerita tentang dokter Paulus di atas dicopy oleh Wiwiet Prawitasari di group wa fapet Unsoed 85, dengan sumber dari wordpress GUBUGREOT<br />
<br />
<i>keyword : kata-kata bijak <span style="color: white;">terbaru 2018</span></i><br />
<i>bambang suharno, andrie wongso</i>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-59062704459316194222019-04-20T21:31:00.001+07:002019-04-23T08:35:46.768+07:00Belajar dari Banyuwangi (Dahlan Iskan)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-yK_cv1054_c/XLssj1UXSlI/AAAAAAAAQjc/5c0KDBbcjtEkrgBUU59_TcQYfi5tFql6ACLcBGAs/s1600/dahlan%2Biskan.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="250" data-original-width="174" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-yK_cv1054_c/XLssj1UXSlI/AAAAAAAAQjc/5c0KDBbcjtEkrgBUU59_TcQYfi5tFql6ACLcBGAs/s320/dahlan%2Biskan.jpg" width="220" /></a></div>
<span style="font-family: inherit;">Ada satu kelompok orang miskin yang tidak mungkin dientas. Mereka janda, atau duda. Sudah tua. Tidak punya keluarga. Rumah juga tiada.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="font-family: inherit;">Diberi modal pun tiada guna. Apalagi diberi penataran. <span style="color: white;">kata mutiara kehidupan</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Perkiraan saya jumlahnya 5 juta. Di seluruh Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Bagi kelompok ini, yang penting adalah jaminan bisa makan. Setidaknya dua kali sehari. Kalau sakit bisa berobat. Gratis. Punya baju meski tidak baru. Punya selimut. Atau sarung yang multi guna.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Tapi yang terpenting sebenarnya keperluan jenis ini: teman bicara. Teman ngobrol. Teman curhat.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Inilah sebenarnya tujuan panti jompo. Agar punya banyak teman sebaya. Tapi dari namanya saja sudah begitu menghina. Siapa yang mau terhina tinggal di sana.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Di Banyuwangi saya melihat contoh ideal. Saat saya ke sana. Sabtu-Minggu kemarin. Bupati Banyuwangi Azwar Anas sudah punya datanya: 2.000 sekian. Lengkap dengan nama dan alamatnya.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Anas juga punya solusi: kirim makanan dua kali sehari. Tiap kali satu rantang berisi tiga.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Dia tahu birokrasi tak akan mungkin menanganinya. Maka dia tunjuk warung-warung terdekat.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Misalnya warung bu Fatimah. Saat saya ke warung itu rantang sedang dipersiapkan. Ada warna merah dan hijau. Untuk pengiriman sore.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Untuk makan malam. Bu Fatimah punya dua ‘loper’. Yang mengantar rantang itu. Sekaligus mengambil rantang kosong.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Setiap bulan Bu Fatimah menerima pembayaran dari Pemda. Serantang Rp 18.000. Juga bertanggungjawab atas mutu makanan.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Sore itu saya kunjungi Bu Tampani. Seorang janda. Umur 80 tahun. Punya tiga anak. Tapi semua meninggal sebelum umur dua tahun.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Suaminya, seorang nelayan, juga sudah meninggal. Lebih dari 40 tahun lalu.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Tapi fisik Bu Tampani cukup baik. Pendengarnya masih ok. Ingatannya masih segar. Bicaranya masih jelas. Tidak pikun. Tidak tremor.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Dialah salah satu penerima rantang itu. Kebetulan tetangga-tetangganya masih sering mengajak dia ngobrol.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Saya yakin ada Pemda lain yang memiliki program seperti Banyuwangi. Hanya saja saya tidak tahu.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Tapi Pemda yang melakukannya seperti tidak mendapat nama. Seolah kurang berhasil dalam menangani kemiskinan.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Meski telah tertangani, tetap saja mereka masuk kelompok miskin. Mereka tidak menjadi faktor pengurang angka kemiskinan.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Mungkin ada baiknya dilakukan begini: mereka yang sudah tertangani dari kelompok ini dikeluarkan dari angka kemiskinan. Bikinkan kategori khusus.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Mereka memang tidak mungkin dientas. Dalam pengertian dibuat kaya. Yang penting kebutuhan mereka terpenuhi.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Banyuwangi memang punya ribuan terobosan. Salah satunya pembentukan ‘smart kampung’. Anas melakukan revolusi digital mulai dari kampung.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Inilah kabupaten yang majunya sangat nyata. Dulu Banyuwangi sulit maju karena jauh dari mana-mana.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Anas bangun bandara. Kini sudah ada penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi. Tiga kali sehari. Juga dari Surabaya. Tak lama lagi dari Singapura dan Kualalumpur.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Banyuwangi yang bisa berbuat begini. Ekonominya tumbuh 6,7 persen. Angka yang sulit dicapai nasional. Bupati memang juga harus pabrik ide. Dan CEO yang handal.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Bahkan hal sepele pun dia perhatikan. Misalnya omongan yang bersifat tahayul. Tapi meluas. Menjadi kepercayaan umum. Merusak mental. Maklum Banyuwangi juga dikenal sebagai ibukota santet nasional. Dulu. Tidak pernah damai. Kisruh terus. Demo terus.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Masyarakat sudah sampai tingkat percaya Banyuwangi sulit maju. Kantor bupatinya saja menghadap makam besar. Taman makam pahlawan. Di halaman makam itu ada patung pedang dan tombak. Itu yang membuat kabupaten berdarah-darah.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Tentu Anas tidak percaya yang begituan. Tapi meluasnya kepercayaan seperti itu harus dibasmi. Bukan dengan khotbah atau kecaman. Tapi tindakan.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Patung senjata itu dia bongkar. Halaman makam itu dia mundurkan. Menjadi luas. Lalu dia hutankan. Dengan pohon sawit. Rapat. Rindang. Dia buat plaza di bawahnya. Dia pasangi wifi.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Kini makam itu tidak terlihat dari luar. Yang tampak adalah hutan sawit yang rimbun dan indah. Anak-anak muda berwifi ria di naungannya.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Belum cukup. Dua kanon meriam dia pasang di depan kantor kabupaten. Meriam besar. Menghadap makam. Senjata yang lebih besar untuk menangkis pedang dan tombak yang sudah tidak ada.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Sudah tujuh tahun tidak ada demo di Banyuwangi.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Bukan karena makamnya sudah ditutup hutan sawit. Tapi Anas membuat masyarakat sibuk berkarya.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Lebih 150 festival dia buat setiap tahun. Mulai dari tari ‘gandrung seribu’ sampai lari ke gunung Ijen.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Aneh sekali kalau kawasan Toba tidak bisa bangkit seperti Banyuwangi. Bandara Silangit harus bisa jadi bandara Banyuwangi. Tapi memang. Memang. Harus ada Azwar Anas di sana.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Itu pula yang membuat saya menyarankan pada bupati Sambas, Kalbar, H Atbah Romin Suhaili LC.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Saat beliau ke rumah saya. Mencari cara membangun Sambas. Yang begitu jauh. Yang bertetangga dengan Serawak.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Bangunlah bandara. Manfaatkan nilai jual tetangga: kota Singkawang.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Bekerjasamalah dengan walikota Singkawang. Jangan bersaing. Apalagi bertengkar. Hanya demi gengsi.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Begitu banyak orang ingin ke Singkawang. Apalagi saat Cap Go Meh. Atau Imlek. Atau ceng beng. Terlalu tersiksa untuk ke Singkawang. Harus lewat Pontianak.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Banyuwangi literatur hidup untuk semua itu.*** <span style="color: white;">Kata mutiara kehidupan</span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-71373243114625013792019-01-26T08:50:00.001+07:002019-12-21T21:43:38.080+07:00Sang Guru Pembuka Jalan Masa Depan<iframe allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="350" src="https://www.youtube.com/embed/fvhH4J6GxuM" width="600"></iframe>
<br />
<div align="center" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center;">
<b style="font-family: inherit;"><i><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #444444;"><br /></span></i></b>
<b style="font-family: inherit;"><i><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #444444;">Satu langkah kecil dari seorang manusia (pemimpin), dapat menjadi satu lompatan
besar bagi kemanusiaan (Neil</span></i></b><b style="font-family: inherit;"><i><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #444444;"><span style="text-align: start;"> </span></span></i></b><b style="font-family: inherit;"><i style="box-sizing: border-box; text-align: start;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #444444;">Amstrong</span></i></b><b style="font-family: inherit;"><i><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #444444;"><span style="text-align: start;"> </span></span></i></b><b style="font-family: inherit;"><i style="box-sizing: border-box; text-align: start;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #444444;">1930</span></i></b><b style="font-family: inherit;"><i><span style="border: 1pt none; color: #444444; padding: 0in;"><span style="box-sizing: border-box; outline: 0px; text-align: start;">–</span></span></i></b><b style="font-family: inherit;"><i style="box-sizing: border-box; text-align: start;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #444444;">2012)</span></i></b></div>
<div align="center" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;">Siang itu sepulang dari kantor, pak Rusdi tiba-tiba
berhenti di depan rumahku dan bercakap-cakap dengan bapakku yang sedang menyapu
halaman di depan rumah. Demikian Ayo Sugiryo alias Suryo, seorang guru SMA
Internasional di Purwokerto , memulai tulisannya yang berjudul “Sang Guru
Penyelamat” dalam sebuah buku “</span><span style="background: rgb(239 , 241 , 243); color: #1d2129;">Mimpi-mimpi
Kecil dan Seribu Kemarau</span>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-4JRzbg2S6Kc/XEvkzVrUUzI/AAAAAAAAQGk/qi16i6AymmgYHyh0sH4ACLqO43VmwIA3wCLcBGAs/s1600/foto%2BRusdi%2Bbersama%2Banak%2Banak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="567" data-original-width="927" height="243" src="https://1.bp.blogspot.com/-4JRzbg2S6Kc/XEvkzVrUUzI/AAAAAAAAQGk/qi16i6AymmgYHyh0sH4ACLqO43VmwIA3wCLcBGAs/s400/foto%2BRusdi%2Bbersama%2Banak%2Banak.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Berikut saya kutip sebagian kisahnya .<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Sebagai anak kampung kelas VI SD, melihat seorang kepala
sekolah mampir ke rumah, aku lari ketakutan hingga menyelinap di kamar ruang
depan sambil berusaha menguping percakapan dua orang dewasa itu. Antara Bapak
dan Pak Rusdi, kepala sekolah SD. Ada apa Pak Rusdi tiba-tiba mampir ke
rumahku? Saat itu saya kelas 6 SD di sekolah yang dipimpin Pak Rusdi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">“Beneran lho <em>kang</em>.
Jangan sampai Suryo tidak lanjut SMP. Kasihan anak <em>lanang</em> satu-satunya.
Pinter lagi sekolahnya.” Pak Rusdi tiba-tiba menasehati bapak. Bapak kelihatan
semakin tidak mengerti maksud Pak Rusdi. Untuk apa dia merayu-rayu anaknya
untuk lanjut sekolah?<o:p></o:p></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-ASXoJyZRaHQ/XEvW4GZKkEI/AAAAAAAAQGM/E4Vn1u-znm8yean8NgoMAIcyZvoOop7sgCLcBGAs/s1600/cover%2Bbuku%2Bayo%2Bsugiryo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-ASXoJyZRaHQ/XEvW4GZKkEI/AAAAAAAAQGM/E4Vn1u-znm8yean8NgoMAIcyZvoOop7sgCLcBGAs/s400/cover%2Bbuku%2Bayo%2Bsugiryo.jpg" width="300" /></a></div>
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-utK1hUrq1p4/XEu7SnkEJII/AAAAAAAAQFo/YJL2WX5-gts_v-xRaNwevm8EXzGk49OUQCLcBGAs/s1600/buku%2Bayo%2Bsugiryo%2B2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="644" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-utK1hUrq1p4/XEu7SnkEJII/AAAAAAAAQFo/YJL2WX5-gts_v-xRaNwevm8EXzGk49OUQCLcBGAs/s320/buku%2Bayo%2Bsugiryo%2B2.jpg" width="212" /></a></div>
<br />
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nuwunsewu</i> (mohon
maaf-red) Pak Kepala. Biaya dari mana untuk si Suryo sekolah SMP? SMP itu kan
biayanya <em>secikrak </em><em><span style="font-style: normal;">(satu keranjang sampah-red)</span></em>. Mau jual apa saya Pak?” Jawab Bapak jujur. Saat itu, jenjang sekolah tingkat SMP sudah luar biasa di desaku
dan luar biasa mahalnya menurut ukuran orang tuaku dan orang tua teman-temanku
yang sebagian besar penghasilannya dari <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>usaha tani yang lahannya tidak seberapa luas.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Dari balik dinding bambu kamar, aku memejam-mejamkan
mata dan melebar-lebarkan daun telinga untuk dapat konsentrasi penuh dengan
percakapan mereka. Hatiku berdebar-debar mendengarkan percakapan mereka yang
menggosip tentang diriku. Sungguh saya sangat terharu, rupanya Pak Rusdi
sebegitu perhatian terhadapku. Sampai-sampai menginginkanku harus lanjut ke
SMP. Dalam benakku, apakah semua bapak teman-temanku juga didatangi dan
ditanyai seperti itu? Ah, aku tidak tahu. Yang aku tahu hanyalah bahwa Pak
Rusdi benar-benar baik dan dia sedang memperjuangkan masa depanku. Ya Allah!
Terimakasih engkau telah mengirimkan malaikat terbaik untukku!<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">“Kang Maryo apa tidak kasihan sama Suryo. Suryo itu
anaknya rajin. Di sekolah kerjaannya baca buku di perpustakaan. Dia itu nggak
pernah ke warung depan sekolahan pas istirahat. Apa kang Maryo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ndak </i>tahu kalau<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>si Suryo itu seneng belajar ? Seneng baca
buku?” begitu pak Rusdi terus merayu dengan menyampaikan fakta-fakta tentangku.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Aku pun bingung. Dari mana Pak Rusdi sebagai Kepala
Sekolah tahu kalau aku suka membaca dan belajar? Dari mana Pak Rusdi tahu kalau
aku ingin sekolah terus? Aku tak habis pikir mengapa pak Rusdi yang sangat
memahami aku dan mengerti keinginanku. Ah, bagiku Pak Rusdi itu seorang guru
yang hebat yang menginginkan anak didiknya tak berhenti hingga sekolah dasar.
Dia bagaikan sang penyelamat bumi masa depanku yang hampir kiamat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Bapakku tampak manggut-manggut, mungkin otaknya sedang
berfikir keras terkena hasutan malaikat pencatat kebaikan. Antara bisa dan
tidak untuk melanjutkan anak lelaki satu-satunya ke jenjang pendidikan SMP.
Waktu itu anak-anak desa Tlaga, Kecamatan Gumelar (berjarak 40 km dari Kota
Purwokerto Jawa Tengah) <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang sekolah SMP
hanya berkisar anaknya pegawai tingkat desa seperti anak mantri puskesmas, anak
guru, anak mandor perhutani, dan anak lurah. Untuk anak petani biasa seperti
aku, lulus SD harus siap dengan segala konsekuensi masyarakat kalangan bawah.
Hanya ada dua pilihan; tetap tinggal di desa dan siap membantu orang tua
bertani atau pergi merantau ke Ibukota.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Dan sekarang aku akhirnya benar-benar bertengger di atas
bukit impianku, melanjutkan sekolah di SMP. Terima kasih Bapak, terimakasih Pak
Rusdi!<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="center" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div align="center" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">***<o:p></o:p></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-izhex-gdBm0/XEu5P5Xol3I/AAAAAAAAQFM/oCKlfaesqHYZ8r1YZshqBwSYrYDJ-mp6ACLcBGAs/s1600/IMG_20170627_131627.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-izhex-gdBm0/XEu5P5Xol3I/AAAAAAAAQFM/oCKlfaesqHYZ8r1YZshqBwSYrYDJ-mp6ACLcBGAs/s400/IMG_20170627_131627.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Silaturahmi dengan keluarga di Purbalingga</td></tr>
</tbody></table>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Saya ikut terharu membaca kisah hidup Suryo . Gara-gara
perhatian seorang Pak Rusdi, orang tuanya berjuang keras mencari nafkah untuk
menyekolahkan Suryo hingga SMP. Bahkan kemudian dengan berbagai upaya, ia mampu
melanjutkan hingga pendidikan tinggi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ia
menceritakan sebuah ketulusan dan kejujuran seorang guru yang berdampak sangat
besar bagi muridnya. Seorang Rusdi baginya bukan sekedar guru namun pembuka
jalan masa depan yang semula gelap.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-RCWcnVB6Lpo/XEu6IM9HMSI/AAAAAAAAQFY/SCyJQv2ie9EqUwVqlD6yro0dymfi91RAgCLcBGAs/s1600/20180615_081237.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="778" data-original-width="1600" height="193" src="https://2.bp.blogspot.com/-RCWcnVB6Lpo/XEu6IM9HMSI/AAAAAAAAQFY/SCyJQv2ie9EqUwVqlD6yro0dymfi91RAgCLcBGAs/s400/20180615_081237.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Berkumpul keluarga besar di kala lebaran (2015)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Mungkin bagi Pak Rusdi, pekerjaan bernegosiasi dengan orang
tua murid hanyalah langkah kecil saja. Karena dalam jiwanya sudah tertanam
untuk mengabdi sebagai pendidik secara total, bukan sekedar mengajar di kelas.
Jika ada anak membolos beberapa hari saja, tak segan-segan ia datangi rumahnya untuk
mencari informasi penyebab nya. Dan sebaliknya jika ada anak yang pintar, ia
berjuang agar orang tuanya berjuang untuk menyekolahkan anaknya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Apa yang dilakukan Rusdi adalah tindakan seorang pemimpin,
yang melihat dimana ada benih potensial untuk masa depan. Ia juga berperan sebagai
motivator untuk para orang tua agar memperjuangkan anaknya untuk bisa mengenyam
pendidikan setinggi mungkin. Maklum, ia mendapat tugas di daerah terpencil
dimana para petani pada umumnya tidak berhasrat menyekolahkan anaknya, yang
penting bisa baca tulis saja. <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Kehadiran Rusdi yang disebut sebagai sang guru
penyelamat telah membuat nasib seorang suryo yang semula hampir senasib dengan
teman seusianya menjadi petani atau buruh tani, berubah seketika menjadi siswa
SMP dan kemudian bisa melanjutkan hingga sarjana. <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Ketika terdengar kabar bahwa Bapak Rusdi meninggal dunia
tanggal 21 Januari 2019, Suryo memposting copy buku dan mengucapkan, terima
kasih yang tak terhingga dan Selamat Jalan untuk Pak Rusdi. “Saya kehilangan
sosok seorang pendidik seperti Pak Rusdi, Sang Guru Penyelamat” kata Suryo.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Rusdi Hadiyuwono kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah, 18
September<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>1938. Lulus dari Sekolah Guru Atas
(SGA) di Purwokerto, ia mendapat tugas ke pelosok desa terpencil tahun 1956. Di
saat itu di Gumelar sedang berkecamuk perang melawan DI/TII. Konon saat pamit
mengemban tugas, orang tuanya menangis agar jangan berangkat. Namun Rusdi muda
tetap berangkat menjalankan tugas negara merintis sekolah dasar mulai dengan pinjam
rumah penduduk sebagai kelas, hingga pemerintah membangunkan bangunan SD yang
terbuat dari kayu dan bambu. <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Penghayatannya sebagai guru di desa terpencil merupakan
bagian terbesar dari perjalanan pengabdiannya . Ia selalu hafal dengan
murid-muridnya bahkan dengan para orang tua muridnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Dan saya pun sangat terharu membaca tulisan yang
diposting di facebook oleh Ayo Sugiryo (Suryo), karena yang ditulis itu adalah
ayah saya sendiri yang berpulang 21 Januari 2019 lalu. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ia hanya seorang Guru SD, bukan tokoh
nasional, namun ternyata apa yang dilakukan ayah saya begitu dikenang oleh
muridnya hingga namanya diabadikan dalam sebuah buku. <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;">Betul <b>kata mutiara kehidupan </b>dari Neil Amstrong, </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="background: white; color: #444444;">Satu langkah kecil dari seorang manusia
(pemimpin), dapat menjadi satu lompatan besar bagi kemanusiaan</span></i><span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;"><b>Selamat Jalan Ayah.<o:p></o:p></b></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;"><b>Kami sangat bangga dan bersyukur menjadi anakmu. <o:p></o:p></b></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;"><b>Engkau telah tiada, tapi keteladanmu tetap hidup. <o:p></o:p></b></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;"><b>Semoga pengabdianmu tak sia-sia di hadapan Allah SWT. <o:p></o:p></b></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;"><b>Amien Ya Robbal Alamin.***<o:p></o:p></b></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; margin: 0in;">
<div style="background-color: white;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: #333333; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="font-family: inherit;">Tulisan ini saya
susun untuk mengenang Ayah Kami Tercinta <b>H. Rusdi Hadiyuwono </b>(1938-2019) dan sebagai ucapan terima kasih kepada pak Sugiryo penulis buku "</span></span></i><span style="background-color: #eff1f3; color: #1d2129;"><i>Mimpi-mimpi Kecil dan Seribu Kemarau" serta terima kasih kepada para guru dimanapun berada yang telah mengabdi dengan tulus ikhlas .</i></span></div>
<span style="background-color: #eff1f3; color: #1d2129;"><i><br /></i></span><span style="color: #1d2129;"><i style="background-color: white;">Kami juga mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Saudara, sahabat, tetangga, handai taulan yang telah memberikan bantuan dan perhatian begitu besar serta doa yang tulus. Antara lain kepada :</i></span><br />
<span style="color: #1d2129;"><i style="background-color: white;">1. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Bapak <b>Dr. Drh. I. Ketut Diarmota MP</b>, beserta jajaarannya</i></span><br />
<span style="color: #1d2129;"><i style="background-color: white;">2. Pengurus Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI)</i></span><br />
<span style="color: #1d2129;"><i style="background-color: white;">3. Keluarga besar PT Medion</i></span><br />
<span style="color: #1d2129;"><i style="background-color: white;">4. Komisaris, Direksi dan Karyawan PT Gallus Indonesia Utama</i></span><br />
<span style="color: #1d2129;"><i style="background-color: white;">5. Bapak Roni Fadillah ketua Keluarga Alumni Fakultas Peternakan (Kafapet Unsoed) Jabodetabek dkk </i></span><br />
<span style="color: #1d2129;"><i style="background-color: white;">6. Bapak Bambang Rijanto Japutra (BRJ) Ketua Kafapet Pusat dan tim.</i></span><br />
<span style="color: #1d2129;"><i style="background-color: white;">7. Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia )</i></span><br />
<span style="color: #1d2129;"><i style="background-color: white;">8. Forum Media Peternakan (Format)</i></span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="color: #1d2129;"><i>9. Sahabat yang hadir sebagai pribadi maupun mewakili organisasi antara lain Pak Bambang Basuki Catur, Pak Dwi Suranto, Pak Kuntoro , Pak Sugeng Arief , Pak </i></span><i style="color: #1d2129;"> Isro Suhadi </i><i style="color: #1d2129;">(Kafapet angkatan 85)</i></span><i style="color: #1d2129;"><span style="background-color: white;">, Bu Tarti, Pak Agus Ponco Sugiono </span><span style="background-color: white;">(alumni SMA 1 Purwokerto), Pak Lukman dkk (alumni SMP 1 Ajibarang), , Bambang Rijanto Japutra (BRJ) dan Arief Aceh (Kafapet Pusat), Kohar dan Rizky Yunandi (PT Gallus) dan lain-lain yang tidak bisa saya sebut satu per satu.</span></i><br />
<div style="background-color: white;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-ruliu3w3X54/XEvtFLtCLpI/AAAAAAAAQG4/obgymv14EI4XQjQO5qQhxoO5gEP5ViK5gCLcBGAs/s1600/20190122_064905.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="778" data-original-width="1600" height="155" src="https://1.bp.blogspot.com/-ruliu3w3X54/XEvtFLtCLpI/AAAAAAAAQG4/obgymv14EI4XQjQO5qQhxoO5gEP5ViK5gCLcBGAs/s320/20190122_064905.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-1NFPw_YGr4g/XEvtFaPP6gI/AAAAAAAAQHE/N8xXR216pE4E1RF44E3E9pr1XaQZWyrBgCEwYBhgL/s1600/20190122_065728.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="778" data-original-width="1600" height="155" src="https://4.bp.blogspot.com/-1NFPw_YGr4g/XEvtFaPP6gI/AAAAAAAAQHE/N8xXR216pE4E1RF44E3E9pr1XaQZWyrBgCEwYBhgL/s320/20190122_065728.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-4TanbYe6ys8/XEvsn_YRrFI/AAAAAAAAQG0/1xqn73WntrsK8bPwReF0NB87Lg9LV6wXACEwYBhgL/s1600/20190122_205821.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="778" data-original-width="1600" height="155" src="https://4.bp.blogspot.com/-4TanbYe6ys8/XEvsn_YRrFI/AAAAAAAAQG0/1xqn73WntrsK8bPwReF0NB87Lg9LV6wXACEwYBhgL/s320/20190122_205821.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-1NFPw_YGr4g/XEvtFaPP6gI/AAAAAAAAQG8/IWGHnlgpfhgpHRQuNv6KPltedPR2G2zeQCLcBGAs/s1600/20190122_065728.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a><a href="https://4.bp.blogspot.com/-1NFPw_YGr4g/XEvtFaPP6gI/AAAAAAAAQG8/IWGHnlgpfhgpHRQuNv6KPltedPR2G2zeQCLcBGAs/s1600/20190122_065728.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a><a href="https://4.bp.blogspot.com/-1NFPw_YGr4g/XEvtFaPP6gI/AAAAAAAAQG8/IWGHnlgpfhgpHRQuNv6KPltedPR2G2zeQCLcBGAs/s1600/20190122_065728.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a><a href="https://4.bp.blogspot.com/-1NFPw_YGr4g/XEvtFaPP6gI/AAAAAAAAQG8/IWGHnlgpfhgpHRQuNv6KPltedPR2G2zeQCLcBGAs/s1600/20190122_065728.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a><a href="https://4.bp.blogspot.com/-1NFPw_YGr4g/XEvtFaPP6gI/AAAAAAAAQG8/IWGHnlgpfhgpHRQuNv6KPltedPR2G2zeQCLcBGAs/s1600/20190122_065728.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a><a href="https://4.bp.blogspot.com/-1NFPw_YGr4g/XEvtFaPP6gI/AAAAAAAAQG8/IWGHnlgpfhgpHRQuNv6KPltedPR2G2zeQCLcBGAs/s1600/20190122_065728.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a><a href="https://4.bp.blogspot.com/-1NFPw_YGr4g/XEvtFaPP6gI/AAAAAAAAQG8/IWGHnlgpfhgpHRQuNv6KPltedPR2G2zeQCLcBGAs/s1600/20190122_065728.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a><a href="https://4.bp.blogspot.com/-1NFPw_YGr4g/XEvtFaPP6gI/AAAAAAAAQG8/IWGHnlgpfhgpHRQuNv6KPltedPR2G2zeQCLcBGAs/s1600/20190122_065728.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a><a href="https://4.bp.blogspot.com/-1NFPw_YGr4g/XEvtFaPP6gI/AAAAAAAAQG8/IWGHnlgpfhgpHRQuNv6KPltedPR2G2zeQCLcBGAs/s1600/20190122_065728.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a></div>
</div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<i style="color: #1d2129;">Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang terbaik. Amien YRA. </i><br />
<br />
<a href="http://www.bambang-suharno.blogspot.com/" target="_blank">Bambang Suharno</a> dan keluarga</div>
<div style="height: 0px;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-71936211171659226382019-01-19T06:13:00.003+07:002019-04-23T08:40:03.927+07:00SEPULUH Nasehat Sayyidina Ali<h3>
Ada 10 kata-kata nasehat Sayyidina Ali bin Abi thalib yang layak sebagai <b>kata mutiara kehidupan </b>kita yaitu :</h3>
<h3>
<ol>
<li> Dosa terbesar adalah “Ketakutan”</li>
<li> Rekreasi terbaik adalah “Bekerja”</li>
<li> Musibah terbesar adalah “Keputusasaan”</li>
<li> Keberanian terbesar adalah “Kesabaran”</li>
<li> Guru terbaik adalah “Pengalaman”</li>
<li> Misteri terbesar adalah “Kematian”</li>
<li> Kehormatan terbesar adalah “Kesetiaan”</li>
<li> Karunia terbesar adalah “Anak yang sholeh”</li>
<li> Sumbangan terbesar adalah “Partisipasi”</li>
<li> Modal terbesar adalah “Kemandirian”</li>
</ol>
</h3>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-92049668878613493412019-01-07T19:02:00.002+07:002022-05-24T13:56:22.969+07:00Menikmati Tahun Baru 2019 di Mekah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-RJ9VZzLu3yg/XDGDZNfc71I/AAAAAAAAQAU/zI39NbBBpwQ_Z_rEUnbpOGQLF2T4B6v6gCLcBGAs/s1600/IMG-20190102-WA0018.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1030" height="400" src="https://3.bp.blogspot.com/-RJ9VZzLu3yg/XDGDZNfc71I/AAAAAAAAQAU/zI39NbBBpwQ_Z_rEUnbpOGQLF2T4B6v6gCLcBGAs/s400/IMG-20190102-WA0018.jpg" width="321" /></a></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px;">
Alhamdulillah tanggal 1 Januari 2019 saya beserta istri berkesempatan untuk berada di kota suci Mekkah, menjalankan ibadah umroh sehingga dapat menikmati "suasana tahun baru" di tanah suci, yang sangat berbeda dengan suasana tahun baru di kota lain di muka bumi ini.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px;">
Berangkat bersama travel Risalah Madina tanggal 28 Desember 2018 saya mengambil paket umroh 8 hari. Rombongan kami berjumlah 70an orang yang berasal dari Jakarta, Semarang Surabaya dan Padang.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px;">
Untuk Anda yang belum pernah menjalankan ibadah umroh perlu diketahui bahwa bulan Desember merupakan bulan yang cukup nyaman untuk ibadah umroh. Suhu udara di Mekkah dan Madinah berkisar 20 sampai 25 derajat Celcius, sejuk seperti di kawasan Puncak Bogor . </div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px;">
Ini yang mungkin menyebabkan bulan Desember menjadi bulan favorit bagi masyarakat Indonesia untuk menjalankan ibadah Umroh. Lagi pula bulan Desember adalah bulan liburan sekolah dan para karyawan bisa mengambil cuti. </div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-xC4ZEvQ6fuE/XDGD3h_tYkI/AAAAAAAAQAc/Z-fc-yUWEG0ipIcMx9zbxETl53Pk2Tp9ACLcBGAs/s1600/IMG-20181228-WA0017.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="300" src="https://2.bp.blogspot.com/-xC4ZEvQ6fuE/XDGD3h_tYkI/AAAAAAAAQAc/Z-fc-yUWEG0ipIcMx9zbxETl53Pk2Tp9ACLcBGAs/s400/IMG-20181228-WA0017.jpg" width="400" /></a></div>
Berangkat tanggal 28 Desember 2018 menuju Kuala Lumpur. Menikmati suasana "semalam di Malaysia". Tanggal 29 Desember pagi hari, kami terbang ke Jedah dengan waktu tempuh sekitar 8 jam.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-7KvN-b73-n4/XDGEUMsdIAI/AAAAAAAAQAk/vUNjOnohOzM-_DwRXBaivrr13-T7iwC5gCLcBGAs/s1600/20181229_220919.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="225" src="https://1.bp.blogspot.com/-7KvN-b73-n4/XDGEUMsdIAI/AAAAAAAAQAk/vUNjOnohOzM-_DwRXBaivrr13-T7iwC5gCLcBGAs/s400/20181229_220919.jpg" width="400" /></a></div>
Ada dua cara untuk ibadah umroh, yaitu diawali ibadah di Madinah kemudian ke Mekah, atau dimulai dengan umroh di Mekah, baru ke Madinah.<br />
Rombongan saya dari Jedah langsung ke Mekah.<br />
<br />
Tata tertib ibadah umroh sangat detail, mulai dari urutannya (rukun umroh) dan larangan-larangannya<br />
Ibadah umroh yang langsung menuju Mekah diwajibkan memakai kain ihrom sebelum kota Yalamlam yang posisinya sebelum Jedah. Sehingga kami para jamaah harus menggunakan kain ihrom di atas pesawat menjelang Yalamlam.<br />
Ketika posisi Yalamlam semakin dekat awak pesawat berulang kali mengumumkan agar penumpang yang mau umroh harap segera berihrom.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-5EB3Wxiso54/XDGEy_GzY4I/AAAAAAAAQAw/QJY7xM4YZSUKwL94uH2-0mBMZwwNL8fagCLcBGAs/s1600/IMG-20181230-WA0049.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="959" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-5EB3Wxiso54/XDGEy_GzY4I/AAAAAAAAQAw/QJY7xM4YZSUKwL94uH2-0mBMZwwNL8fagCLcBGAs/s400/IMG-20181230-WA0049.jpg" width="298" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Selain masjidil haram sebagai pusat ibadah umroh dan haji, ada icon penting di Mekah yaitu Tower Zam Zam yang posisinya persis di samping masjidil Haram. Kebetulan hotel tempat kami menginap tidak jauh dari icon ini.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-9X2G5QQcrB0/XDGFJeKfGKI/AAAAAAAAQA4/NFmvOhf4zcgcqgBzQtdfNn2z6gqGzq1oACLcBGAs/s1600/IMG-20181231-WA0015.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="493" height="640" src="https://2.bp.blogspot.com/-9X2G5QQcrB0/XDGFJeKfGKI/AAAAAAAAQA4/NFmvOhf4zcgcqgBzQtdfNn2z6gqGzq1oACLcBGAs/s640/IMG-20181231-WA0015.jpg" width="302" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Ibadah umroh disertai dengan citytour ke lokasi penting yang terkait dengan sejarah Nabi Muhammad saw, antara lain jabal nur, jabal rahmah, jabal uhud, gua hiro , tempat kelahiran Nabi dan lain lain</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-HfGgIfNR3NU/XDGFm268s8I/AAAAAAAAQBE/SRea9XsW9GwyVc5dMLJ9t_8P1ysQpqeiQCLcBGAs/s1600/20181231_115006.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="225" src="https://4.bp.blogspot.com/-HfGgIfNR3NU/XDGFm268s8I/AAAAAAAAQBE/SRea9XsW9GwyVc5dMLJ9t_8P1ysQpqeiQCLcBGAs/s400/20181231_115006.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Ini adalah bukit dimana terdapat gua Hira tempat dimana Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama.<br />
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-DAg_z0ouUJc/XDGGQ_MG_DI/AAAAAAAAQBM/uR_QypE52m0R-JtlkHuvP_lGTh3UT1I4wCLcBGAs/s1600/20190101_061419.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="400" src="https://2.bp.blogspot.com/-DAg_z0ouUJc/XDGGQ_MG_DI/AAAAAAAAQBM/uR_QypE52m0R-JtlkHuvP_lGTh3UT1I4wCLcBGAs/s400/20190101_061419.jpg" width="400" /></a></div>
Salah satu cara menikmati indahnya suasana masjidil haram adalah dengan sholat di rooftop (lantai paling atas), setelah itu menikmati pemandangan jamaah dari seluruh dunia yang sedang mengelilingi kabah (tawaf). Inilah yang saya lakukan di malam tahun baru 2019. Ini adalah pemandangan yang luar biasa. Kabah adalah tempat ibadah dimana 24 jam nonstop selalu ramai dikunjungi umat muslim dari seluruh dunia.<br />
<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-1JtOczIkvno/XDGHyhACyEI/AAAAAAAAQBY/gZc7kD7JWwkrWq5obCROQiQEim4NMFNvACLcBGAs/s1600/IMG-20190101-WA0078.jpg" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="960" height="400" src="https://3.bp.blogspot.com/-1JtOczIkvno/XDGHyhACyEI/AAAAAAAAQBY/gZc7kD7JWwkrWq5obCROQiQEim4NMFNvACLcBGAs/s400/IMG-20190101-WA0078.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Potong rambut setelah umroh, merupakan bagian dari ibadah</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-7V-PjpUczLA/XDGIO_XMVsI/AAAAAAAAQBg/-UISjc9QFoMTnEAzqEu9YBxnhqg_rszgACLcBGAs/s1600/20190102_085910.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="778" height="640" src="https://1.bp.blogspot.com/-7V-PjpUczLA/XDGIO_XMVsI/AAAAAAAAQBg/-UISjc9QFoMTnEAzqEu9YBxnhqg_rszgACLcBGAs/s640/20190102_085910.jpg" width="310" /></a></div>
.<br />
Mesjib Quba, merupakan mesjid yang pertama dibangun Rasulullah di Madinah<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-0sE7n-33WZA/XDGIo33iXGI/AAAAAAAAQBs/w8_NVWVJws8MVepzbAQpWPb0Tuf68SdMgCLcBGAs/s1600/20190103_034127.jpg" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="778" height="640" src="https://2.bp.blogspot.com/-0sE7n-33WZA/XDGIo33iXGI/AAAAAAAAQBs/w8_NVWVJws8MVepzbAQpWPb0Tuf68SdMgCLcBGAs/s640/20190103_034127.jpg" width="310" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Makam Rasulullah di kawasan Masjid Nabawi Madinah</td></tr>
</tbody></table>
<br />Tanggal 1 januari 2019 sore hari kami berangkat menuju Madinah dengan waktu tempuh 6 jam menggunakan bus. Jarak Mekah-Madinah sekitar 480 km.<br />
<br />
Kota ini lebih dingin dari Mekkah. Di kota ini pula jamaah bisa menikmati wisata belanja mulai dari kurma, parfum, perlengkapan ibadah, pakaian dan sebagainya.<br />
Anda yang tidak bisa bahasa Arab atau Inggris, tidak usah khawatir, hampir semua pedagang Arab bisa berbahasa Indonesia. Mereka sangat senang melayani jamaah Indonesia yang kebanyakan sudah siap berbelanja dengan jumlah yang cukup banyak dibanding rata-rata jamaah dari negara lain. Bahkan mata uang rupiah bisa dipakai untuk transaksi jual beli di sana dengan kurs Rp 4.000/real.<br />
<br />
Harga-harga barang tergolong murah, jauh lebih murah dibanding harga Eropa, bahkan dengan harga Jakarta.***<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-53130097438391520852018-12-25T20:00:00.000+07:002018-12-25T20:00:44.208+07:00Hati-hati dengan cara berfikir kita<br />
Mungkin itu adalah kalimat yang cocok untuk membuka pesan ini.<br />
<br />
Jika Anda sudah mengikuti materi-materi entrepreneurID sejak lama, Anda pasti akan tahu bahwa sesuatu yang disebut mindset itu sangat penting.<br />
<br />
Kalau baru ikut belajar atau gak ingat juga gak papa.<br />
Toh sekarang Anda sudah tau kalau *Mindset itu penting*<br />
Hehe 😁<br />
<br />
<br />
Apa itu mindset?<br />
<br />
Mindset adalah cara berfikir seseorang.<br />
<br />
Seperti apa cara seseorang itu berfikir, seperti itulah kualitas hidupnya. .<br />
<br />
Jika ada orang yang hidupnya stagnan, tidak maju, alias mentok. Mungkin saja mindsetnya yang bermasalah. .<br />
<br />
Dan karena kami tidak ingin hidup Anda diam ditempat tidak ada peningkatan, maka dipesan ini kami ingin berbagi 5 hal yang *JANGAN* sampai ada dipikiran Anda.<br />
<br />
Karena jika 5 hal ini ada dipikiran seseorang, ujung-ujungnya orang tersebut hidupnya akan bermasalah. .<br />
Hiii. . . . Seremm. . . 😱<br />
<br />
<br />
Jadi, apa saja mindset-mindset yang perlu dihindari agar tidak menghambat diri untuk berkembang?<br />
<br />
*Pertama, "Khawatir Berlebihan"*<br />
<br />
Menurut Dale Carnegie, pada dasarnya 70% kekhawatiran manusia itu tidak terjadi. .<br />
Artinya apa?<br />
<br />
Artinya, *MAYORITAS* hal yang kita takutnya, sebenarnya hanya ada dalam pikiran kita.<br />
<br />
Khawatir dengan masa depan.<br />
Khawatir dengan makan besok.<br />
Khawatir dengan penafkahan.<br />
dan khawatir-khawatir lainnya. .<br />
Itu belum tentu terjadi. .<br />
<br />
Yang lebih tepat,<br />
Khawatir boleh saja, tapi jangan berlebihan . .<br />
<br />
Kalau kata salah satu founder entrepreneurID, Mas Dewangga. .<br />
_"Lakukan yang bisa kita lakukan hari ini semaksimal mungkin. Kalau mau khawatir, khawatirlah pada waktunya. Jangan pusing, kalau belum waktunya"_<br />
<br />
Kesimpulannya. . .<br />
Kurangi hal-hal yang gak perlu dikhawatirkan. .<br />
<br />
Biasanya seseorang merasa khawatir, karena orang tersebut tidak melakukan apa-apa. . Tepat seperti kata Mas Dewangga. Tugas kita adalah berusaha sesuai kemampuan, bukan khawatir berlebihan. .<br />
<br />
Oh ya, ngomong-ngomong tau kan khawatir itu menguras energi?<br />
<br />
Itulah kenapa orang yang hidupnya penuh kekhawatiran gampang capek. . Hihihi 😂<br />
<br />
<br />
Mindset yang harus dihindari kedua.<br />
<br />
*"Hidup di Masa Lalu"*<br />
<br />
Maksudnya adalah jangan memposisikan diri ada di masa lalu.<br />
Entah masa lalu yang sukses atau masa lalu yang gagal.<br />
Alias jangan berilusi. .<br />
<br />
Yang kita punya adalah saat ini dan masa depan.<br />
Tugas seorang pengusaha adalah menantap kedepan. . Bukan "meratap" ke belakang. .<br />
<br />
Hidup dalam ilusi itu gawat.<br />
<br />
Bisa saja seseorang menganggap dirinya "masih" berhasil, padahal nyatanya lagi terpuruk, karena tidak fokus dengan hidupnya saat ini.<br />
<br />
Ingatlah,<br />
Dalam dunia ini, tidak ada yang pasti kecuali *PERUBAHAN*<br />
<br />
Tidak ada sukses abadi.<br />
Tidak ada status kaya abadi.<br />
Tidak ada pelanggan abadi.<br />
Tidak ada bisnis yang selalu bertahan dipuncak.<br />
<br />
Ya, tidak ada itu, KECUALI mereka siap dengan perubahan.<br />
<br />
Bagaimana menjaga agar bisnis dan hidup selalu ada dalam kualitas yang baik?<br />
<br />
Jawabannya adalah siap menghadapi perubahan.<br />
<br />
Keberhasilan masa lalu, jadikan pijakan untuk menata masa depan yang lebih baik. . Oke? 😊<br />
<br />
<br />
Hal yang sama untuk yang masa lalunya penuh kegagalan. .<br />
Sadarlah bahwa<br />
*Masa lalu tidak sama dengan masa depan*<br />
<br />
Jangan menilai hidup Anda dimasa depan dengan kualitas Anda dimasa sekarang. .<br />
<br />
Anda tahun 2019, berbeda dengan Anda di tahun 2018. .<br />
Ya, berbeda. .<br />
<br />
Anda akan jadi orang yang berbeda, jika Anda terus menerus memperbaiki diri. .<br />
<br />
Apapun background Anda. . Sefatal apapun hal buruk yang terjadi pada hidup Anda, Anda selalu punya kesempatan untuk _"RESTART"_<br />
Alias memulai dengan lebih baik. .<br />
(Kalau belum dipanggil Allah ya, hehehe. . )<br />
<br />
<br />
Hal ketiga yang jangan sampai dimiliki adalah berfikir bahwa. .<br />
*"Hidup itu susah dan menderita"*<br />
<br />
Bukankah dalam surah Al-Baqarah ayat 286 Allah mengatakan bahwa Dia tidak akan membebani seseorang hamba diluar kemampuannya?<br />
<br />
Jadi, untuk siapapun yang saat ini sedang diuji, ujian itu datang karena Allah tau hambaNya sanggup untuk melewati itu. .<br />
<br />
Karena itu, sabarlah. . .<br />
<br />
Hidup itu tidak susah dan menderita, jika kita bingkai setiap kejadian dengan belajar.<br />
<br />
Ya, apa yang bisa kita pelajari dari musibah yang terjadi dalam hidup kita?<br />
Selalu ada hikmah yang bisa diambil dari ujian. .<br />
<br />
<br />
Mari kita belajar dari ibu kita. .<br />
Normalnya secara medis, seorang wanita akan melahirkan setelah mengandung 9 bulan 10 hari.<br />
Diwaktu tersebut apa yang dirasakan ibu kita?<br />
<br />
Dominan seharusnya merasa tidak nyaman.<br />
Kenapa?<br />
<br />
Yang sudah jadi ibu pasti tau kalau hamil itu kadang membuat makan jadi tidak enak, tidur jadi tidak nyaman, dan setiap hari harus membawa beban sampai 20 kg diperutnya selama 9 bulan.<br />
<br />
Kita bawa tas seberat 5 kilo selama 24 jam saja risih.<br />
Nah ini ada yang bawa beban 20 kg 9 bulan. . Bayangkan. .<br />
<br />
Tapi begitulah hebatnya ibu kita. .<br />
Saat mengandung kita, mereka gak fokus ke bebannya. . Mereka fokus ke kita. . Sehingga mereka kuat menjalani ujian itu. .<br />
<br />
Sama, bayangkan ketika kita diuji, kita hanya fokus kemasalah, bahkan menyalah-nyalahkan, atau mengklaim bahwa hidup itu penuh derita.<br />
Kalau pikirannya begitu, otomatis gak akan ketemu solusi. .<br />
<br />
Siapa yang sering menganggap hidupnya gak beruntung??<br />
Kalau ada, ayooo tobat. . 😝<br />
<br />
Yang keempat. .<br />
Berfikir *Tidak ada yang mau mengerti*<br />
<br />
Nah lho. . .<br />
Yang tau isi hati diri kita, koq minta orang lain mengerti. .<br />
Emang dukun?? 😂<br />
<br />
Bertanggung jawablah kepada diri sendiri. .<br />
Mencoba memahami orang lain itu harus.<br />
Minta dipahami itu gak boleh. .<br />
<br />
Ketika kita mencoba memahami orang lain, kita akan berhati-hati dalam memilih sikap, tutur kata, yang ujung-ujungnya komunikasi jadi lebih enak. .<br />
<br />
Tapi kalau minta dipahami, yang muncul adalah sifat egois. .<br />
<br />
Bahasa kasarnya. .<br />
<br />
Kata orang egois, _"Pahami aku dong !"_<br />
<br />
Jawaban paling tepat, _"Ndasmu ! Kamu pikir aku bisa telepati. ."_<br />
<br />
Hehehehe. .<br />
<br />
<br />
Dan terakhir. .<br />
<br />
Hindari<br />
*Merasa punya banyak waktu sehingga mudah menunda*<br />
<br />
Salah satu tantangan pengusaha adalah fleksibilitas jam kerja.<br />
Kerja semaunya, suka-suka dirinya saja. .<br />
<br />
Ini namanya pedang bermata dua.<br />
Bisa jadi rezeki, bisa jadi cobaan.<br />
<br />
Jadi rezeki kalau kita bisa mempertanggung jawabkan setiap waktu yang kita gunakan.<br />
Jadi cobaan kalau pakainya asal-asalan. .<br />
<br />
Dan salah satu cara pakai waktu yang salah adalah dengan Menunda. .<br />
<br />
Berfikir masih ada hari esok, padahal hari esok ada kegiatan lainnya. .<br />
<br />
Tanamkan ke diri kita bahwa, ketika kita menunda 1 hari, sebenarnya akan ada 1 hari atau bahkan 1 minggu yang hilang dalam hidup kita.<br />
Kalau cara berfikirnya begini, kita akan jauh dari sifat menunda.<br />
<br />
Apa-apa yang bisa dikerjakan saat itu, kerjakan juga saat itu.<br />
<br />
Kebanyakan berkata "NANTI" itu akan menjauhkan dari rezeki.<br />
Jarak seseorang dengan keberhasilannya mungkin dekat saja. Tapi karena sering bilang "NTAR BESOK", "NTAR BESOK", "NTAR BESOK" yasudah makin jauh deh sama keberhasilan.<br />
Jumlahkan aja Ntar Besoknya ada berapa. . Sejauh itulah rezeki menjauhinya 😅<br />
<br />
<br />
Pesan barusan tidak coba menggurui siapa-siapa.<br />
Bahkan pesan barusan juga nasihat untuk kami. .<br />
Kita ambil manfaatnya sama-sama ya. .<br />
<br />
<br />
Akhir kata, hindarilah 5 cara berfikir ini.<br />
1. Khawatir berlebihan<br />
2. Selalu memposisikan diri di masa lalu<br />
3. Terlalu fokus terhadap masalah atau penderitaan yang dialami<br />
4. Mengharapkan orang lain untuk memahami diri sendiri<br />
5. Merasa masih memiliki banyak waktu sehingga suka menunda.<br />
<br />
<br />
Sampai ketemu disharing entrepreneurID berikutnya ya. .<br />
<br />
<br />
_*Pesan dikirim dengan ❤*_<br />
_*Persembahan Tim entrepreneurID*_Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-70083668610042996742018-12-20T07:04:00.002+07:002018-12-20T07:05:31.411+07:00 8 JENIS REZEKI DARI ALLAHInilah 8 jenis rezeki<br />
1.Rezeki Yang Telah Dijamin.<br />
<br />
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ<br />
"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya."<br />
(Surah Hud : 6).<br />
<br />
*2. Rezeki Karena Usaha.*<br />
<br />
وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى<br />
"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."<br />
(Surah An-Najm : 39).<br />
<br />
*3. Rezeki Karena Bersyukur.*<br />
<br />
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ<br />
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu."<br />
(Surah Ibrahim : 7).<br />
<br />
*4. Rezeki Tak Terduga.*<br />
<br />
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ<br />
"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH nescaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."<br />
(Surah At-Thalaq : 2-3).<br />
<br />
*5. Rezeki Karena Istighfar.*<br />
<br />
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا<br />
"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”<br />
(Surah Nuh : 10-11).<br />
<br />
*6. Rezeki Karena Menikah.*<br />
<br />
وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ<br />
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya."<br />
(Surah An-Nur : 32).<br />
<br />
*7. Rezeki Karena Anak.*<br />
<br />
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ<br />
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”<br />
(Surah Al-Israa' : 31).<br />
<br />
*8. Rezeki Karena Sedekah*<br />
<br />
مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً<br />
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.”<br />
(Surah Al-Baqarah : 245).<br />
<br />
Semoga bermanfaat.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-56088494999148062612018-09-03T20:41:00.000+07:002018-09-03T20:41:51.420+07:00Ke Mekah Berkat_Drone<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-50NhITWS2-M/W40z1ru7j7I/AAAAAAAAPTs/wycz2t5NAGsbgVjNBsgM7UdFXwEASmPXgCLcBGAs/s1600/al-hassan-abdullah%2Bghana.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="358" src="https://2.bp.blogspot.com/-50NhITWS2-M/W40z1ru7j7I/AAAAAAAAPTs/wycz2t5NAGsbgVjNBsgM7UdFXwEASmPXgCLcBGAs/s640/al-hassan-abdullah%2Bghana.jpg" width="640" /></a></div>
Orangtua di foto ini bernama Al-Hassan Abdulla. Seorang miskin yang berasal dari sebuah desa kecil di Ghana. Suatu hari, seorang jurnalis kantor berita Turki sedang merekam sebuah footage menggunakan drone untuk keperluan berita, ketika drone-nya jatuh di depan rumah orangtua ini.<br />
Sang jurnalis berlari utk mengambil, dan mendapati drone-nya berada di tangan laki-laki tua ini.<br />
<br />
Kemudian laki-laki tua ini bertanya dengan polos: "Bisakah pesawat kecil ini berubah menjadi besar sehingga dapat membawaku ke Makkah untuk berhaji ?". Mendengar pernyataan polos itu, sang jurnalis men-tweet foto Abdulla saat memegang drone dan menceritakan keinginannya berhaji, seandainya drone itu bisa menjadi besar.<br />
<br />
Dalam hitungan menit, tweet dan cerita itu menjadi viral di media sosial di Turki, bahkan bergerak ke seluruh dunia! Tak disangka, pemerintah Turki terkesan dengan cerita itu dan langsung menghubungi orangtua tersebut, mengabarkan bahwa seluruh biaya perjalanan haji akan dibayarkan oleh pemerintah Turki.<br />
<br />
Beberapa waktu lalu (musim haji 2018), orangtua ini meninggalkan Ghana untuk bertolak ke Jeddah. Seluruh biaya perjalanannya ditanggung oleh Kementerian Luar Negeri Turki, melalui intervensi menteri Mevlüt Çavuşoğlu.<br />
<br />
Begitulah cara Allah memanggil hambanya yang sungguh-sungguh berniat untuk datang ke rumah-Nya.<br />
<br />
Betapa sangat fantastis bagaimana Allah memberikan jalan untuk memenuhi harapan bagi orang-orang yang tulus merindukanNya.<br />
<br />
Jangan berhenti berdoa. Jangan berhenti berharap. Jangan berhenti merindu! Labbaik!<br />
<br />
Source: http://www.anews.com.tr/…/turkey<br />
<br />
Masya Alloh... kun fayakuun<br />
copast dari facebook<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-82367032014637267822018-08-28T21:38:00.002+07:002018-08-28T21:38:55.515+07:00Jangan Mengeluh <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-LRFpQdhNRCc/W4VeQiIbgYI/AAAAAAAAPSM/nvOs55ktWuUQxb0fX8vEgMIpzdkAfxzEwCLcBGAs/s1600/KAOS_SEKALI_MERDEKA_TETAP_MERDEKA___17_08_1945_.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1000" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-LRFpQdhNRCc/W4VeQiIbgYI/AAAAAAAAPSM/nvOs55ktWuUQxb0fX8vEgMIpzdkAfxzEwCLcBGAs/s320/KAOS_SEKALI_MERDEKA_TETAP_MERDEKA___17_08_1945_.jpg" width="320" /></a></div>
Ketika Indonesia baru merdeka, ada warga masyarakat yang protes karena naik kereta disuruh bayar.<br />
"Lho kita kan sudah merdeka, kok naik kereta disuruh bayar," begitu protes beberapa penumpang kereta , sebagaimana diceritakan dalam salah satu buku karya Bung Karno. Mereka mengira setelah merdeka, rakyat bisa bebas naik kereta tanpa bayar. Lucu juga ya ...<br />
<br />
Merdeka menjadi jembatan emas menuju yang lebih baik, namun prosesnya sangat tidak mudah. Berbeda dengan negara lain yang proses merdekanya didukung dan disaksikan banyak negara termasuk lembaga internasional semacam PBB, Indonesia memproklamirkan sendiri dan setelah itu tidak diakui oleh Belanda. Terjadilah pergolakan yang membuat rakyat menderita dan harus berjuang dalam perang mempertahankan kemerdekaan.<br />
<br />
Lantas ada celetukan pahit tapi sekaligus lucu, "Kapan yang merdeka ini selesai?". Pertanyaan lucu ini muncul karena ada sebagian masyarakat merasa hidup di alam kemerdekaan tidak berbeda dengan masa penjajahan,<br />
<br />
Untunglah kemudian ada semboyan "sekali merdeka tetap merdeka !!!", yang bergelora di seluruh penjuru tanah air. Hingga sekarang semboyan ini masih sering kita dengan setiap bulan Agustus, meski banyak yang tak paham histori dan spiritnya.<br />
<br />
Zaman orde baru pembangunan fisik menjadi fokus utama. Karena ekonomi tumbuh harga barang pun meningkat. Hukumnya memang begitu. Contohnya ketika Pulau Batam dibangun besar-besaran di awal 1990an, banyak orang bilang cari duit di Pulau Batam mudah, tapi harga barang juga lebih tinggi dibanding daerah lain. Meski biaya hidup tinggi, cari penghasilan juga tidak terlau sulit.<br />
Ahli eknomi mengatakan ini karena inflasi yang terkendali. Artinya jika inflasi masih di bawah pertumbuhan ekonomi, maka ekonomi mengalami perkembangan yang wajar.<br />
<br />
Namun terjadinya kenaikan harga ini direspon negatif oleh sebagian orang. "Dulu 5 rupiah bisa beli satu porsi makanan, sekarang nggak ada harganya," itu keluhan di akhir 80an, membandingkan dirinya di awal 70an.<br />
<br />
Indonesia terus bertumbuh, pembangunan dimana-mana, namun kemudian terjadilah krisis ekonomi yang parah tahun 1998 yang diikuti dengan krisis politik dan melahirkan era baru bernama era reformasi. Muncul harapan baru . Indonesia menjadi negara demokrasi dengan sistem yang makin terbuka. Pemilihan presiden secara langsung dilakukan setiap 5 tahun.<br />
<br />
Apakah ini lebih baik dari orde baru. Mereka yang mengeluh di saat orde baru kini mengeluh bahwa hidup terasa semakin sulit, harga barang sangat mahal. "Dulu di era orde baru semuanya stabil, nggak seperti sekarang," katanya.<br />
<br />
Saya menduga jika orang ini hidup 50 tahun lagi, saya percaya ia tetap mengeluh meskipun presiden dan jajarannya bekerja dengan baik dan tidak ada yang korupsi.<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
Kenapa? Karena ia berpikir dari sisi yang negatif. <span style="text-align: center;">Pada akhirnya masalah yang ada di hadapan kita mau dibuat sebagai cerita tragedi ataupun cerita drama kesuksesan, itu tergantung kita mau pakai kacamata mana. Kita bisa mengatakan bahwa sekarang jauh lebih susah , karena alasannya pasti ada, sebaliknya dibuat sekarang sebagai era dimana peluang semakin banyak, juga sangat memungkikan karena teknologi berkembang terus menerus.</span></div>
<br />
Para penemu teknologi baru, para pemimpin bisnis yang bisnisnya berkembang dan bisa menciptakan lapangan kerja yang terus bertambah, dapat dipastikan bukan tipe orang yang mengeluh melihat situasi negara. Mereka selalu melihat peluang di tengah tantangan. Di tengah situasi ekonomi yang sulit mereka bisa menemukan cahaya di kegelapan.<br />
<br />
Presiden boleh berganti setiap tahun, melakukan pekerjaan dengan energi yang maksimal adalah kewajiban untuk menghasilkan karya terbaik.<br />
<br />
Jika ekonomi lemah, mereka berpikir bagaimana cara berkontribusi untuk meningkatkan ekonomi. Jika peluang kerja makin sulit, mereka menciptakan ide baru yang bisa membuat lapangan kerja semakin mudah.<br />
<br />
Maka, lihatlah faktanya, dulu tidak ada bisnis konter hp, tidak ada ojek online, tidak ada toko online, tidak ada air minum dalam kemasan, juga tidak ada air minum isi ulang dan sebagainya. Kini karya orang-orang yang selalu melihat dengan kacamata positif telah mengubah tatanan ekonomi masyarakat.<br />
<br />
Kalau Anda masih juga mengeluh setiap hari tentang hidup ini semakin susah, rasakanlah, memang di masa apapun Anda akan susah karena apa yang Anda pikirkan sekaligus berlaku sebagai doa.<br />
<br />
Anda yang suka mengeluh pertanda sulit berkembang. Mungkin Anda tidak secara sengaja, karena pola berpikir tersebut adalah pengaruh lingkungan , kelompok politik maupu lingkungan lainnya.<br />
<br />
Saya jadi ingat, ketika krisis tahun 1998, saya pernah bertemu dengan pengusaha sukses Bob Sadino (alm).<br />
"Bagaimana cara Om Bob menghadapi krisis ekonomi?" tanya saya.<br />
<br />
"Saya tidak menghadapi krisis, tapi menerima krisis," Jawabnya enteng.<br />
<br />
Sejenak saya merenung. Hmmm kalau menghadapi krisis yang demikian hebat, banyak pengusaha yang menyerah, sedangkan Om Bob dan banyak pengusaha lain <b>menerima </b>krisis , artinya menyikapinya dengan positif. Di balik krisis masih ada peluang untuk hidup. Seandainya harus merugi, mereka percaya itu sekedar ujian sementara, tidak usah dihadapi dengan stress.<br />
<br />
Badai pasti berlalu, tidak akan permanen. Maka janganlah mengeluh. Bersikaplah positif dan tetaplah ceria, agar energi kita lebih efisien untuk menjalani hidup yang pendek ini. Betapa ruginya kita, jika waktu yang hanya 24 jam sehari ini sebagian besar digunakan berpikir negatif, apalagi ikut menyebarkan informasi keburukan orang lain yang sebenarnya baru asumsi-asumsi saja.<br />
<br />
<a href="http://bambang-suharno.blogspot.com/" target="_blank">(Bambang Suharno)</a><br />
<br />
<span style="background-color: #eeeeee;">#kata mutiara kehidupan</span><br />
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-49017661706382238282018-08-16T23:07:00.000+07:002018-08-17T21:54:34.534+07:00Bahasa Positifnya, Politik Itu Sangat Dinamis<div style="text-align: center;">
<i><b>Tulisan ini untuk Anda yang berusia di bawah 40 tahun agar mengerti apa itu perilaku Politikus di tanah air Indonesia. Saya kutip dari sebuah broadcast melalui whatsapp. Saya tidak tahu siapa yang menulis. Buat Anda yang menulis ini, saya mengucapkan terima kasih, karena datanya lengkap dan mencerminkan orang yang cermat mengamati kejadian politik di negeri ini. Saya memberi judul tulisan ini dengan bahasa positif "Politik Itu Sangat Dinamis" hehe</b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-ymksSqdgVoQ/W3bdropp61I/AAAAAAAAPLg/TgurkwX4RggnT2F-kzP9uQ1_aHZ4ENj7wCLcBGAs/s1600/Jokowi%2Bprabowo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="168" data-original-width="300" height="358" src="https://4.bp.blogspot.com/-ymksSqdgVoQ/W3bdropp61I/AAAAAAAAPLg/TgurkwX4RggnT2F-kzP9uQ1_aHZ4ENj7wCLcBGAs/s640/Jokowi%2Bprabowo.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Fakta data : Pemilih terbanyak usianya di bawah 40 tahun pada saat pilpress dan pileg di 2019 dan dari data 60% adalah di usia ini. Makin kebawah usianya makin banyak hal yang mereka kurang informasi akan perilaku politikus sebelumnya.<br />
<br />
Berbeda dengan yang di atas 55 tahun dimana mereka kenal 6 jaman, jaman Soeharto, Habibie, Gusdur, Mmegawati, jaman SBY dan jaman Jokowi.<br />
<br />
Kita refresh mengingatkan sedikit :<br />
Fadli Zon yang sering dihujat oleh pengemar pak Jokowi itu juru kampanye pemenangan Pak Jokowi dan Pak Ahok dengan baju kotak-kotak nya di pilgub DKI 2012.<br />
<br />
Pak Anies baswadan itu tim sukses Jokowi-JK plus mantan Menteri Pendidikan kabinet Kerja. sebelumnya Pak Anies juga peserta capres versi konvensi Partai Demokrat. Anies Baswedan sekarang dekat dengan Jk dan nempel sama Pak Prabowo dan PKS. Padahal dulu Anies sering dituding <i>Syiah </i>oleh PKS. Masih ingat khan semua ini?<br />
<br />
Di tahun 2012, Ahok itu yang menjadikan wakil gubernur adalah Gerindra berpasangan dengan Jokowi. Ahok yang kemudian ditahun pilgub 2017 oleh pasukan 212 di Serang, didukung Gerindra juga 212 nya. 2012 disayang, 2017 diserang.<br />
<br />
Kita lanjut.<br />
<br />
SBY bagaimana? SBY itu mantan Menterinya Megawati maju nyapres di tahun 2004 bareng pak JK yang juga menteri Megawati, didukung Pak Surya Paloh. Sekarang Surya Paloh dan JK dekat sekali dengan Ibu Mega. 2004 saling serang 2014 saling dukung JK sama megawati.<br />
<br />
Tentang Prabowo, dulu adalah calon Wapres pasangan Bu Mega ketika Pilpres 2009 berseberangan dengan SBY.<br />
<br />
Pilpres 2009 Pak JK juga nyapres bareng Pak Wiranto melawan Pak SBY dan Pak Boediono yang di dukung Aburizal Bakrie . Lalu kemana Pak Aburizal Bakrie setelah 2014? Sekarang Aburizal temenan sama Pak Prabowo yang dulu kompetitornya di pilpres 2009.<br />
<br />
Kalau Amien Rais.? Ini aneh lagi. Menggulingkan Gus Dur sehingga Bu Mega naik padahal sebelumnya paling tidak sudi Bu Mega jadi Presiden. Dia berusaha keras agar Gus Dur jadi Presiden mengantikan Habibie di rapat MPR tahun 1999 pokoknya bukan Megawati. Eh lalu digulingkan Gusdur setelah 1 tahun sebelum nya digadang-gadang oleh Amien Rais dan naikin Megawati. Yang setahun sebelumnya Amien alergi sama Mega.<br />
<br />
Kalo di pikir-pikir Bu Mega itu memiliki hutang besar atas jasa Amein Rais menjadikannya presiden Indonesia ke 5.<br />
<br />
Pilpres berikutnya Amien Rais melawan SBY. Amien juga berseberangan dengan Prabowo di Pilpres 2004 dan 2009. Sekarang Pak Amien Rais akrab dengan Pak Prabowo di kubu oposisi. Padahal dalam agenda tahun 1998 Pak Amien ini target Letnan Jenderal Prabowo untuk“diamankan”. Sekali lagi, prabowo “meng-aman kan” amien!.<br />
<br />
Kalau PKS? Semua juga udah tahu ceritanya.Para kadernya menyerang dengan “black campaign” menjatuhkan Pak Prabowo di pilpres 2009 dan Pilkada DKI 2012. Lalu sekarang? Berteman akrab sama Gerindra yang selama jaman Pak SBY, PKS adalah musuh bebuyutan Gerindra.<br />
<br />
Di jaman SBY PDIP & Gerindra oposisi,sementara PKS masuk koalisi di Satgab jaman SBY. Sekarang di “klaim” Gerindra PKS mitra lama. Bingung ngak tuh?<br />
<br />
Sekarang di 2018 penulis fatwa MUI menjadi calon wapres yang tadinya seakan berada di kubu berseberangan sekarang menjadi satu perahu. Bahkan para pihak sudah menganggap selesai masa lalu (Ahok 2017) , sekarang sudah saling memaafkan antara pak Ahok dan pak Ma’ruf. Dan hal seperti ini biasa saja di dunia politik.<br />
<br />
Ikut angin lalu ubah layar dan “Miring” ke yang lagi akan menang menurut “feeling”nya mereka itu hal biasa. Tadinya lawan karena kepentingan jadi kawan itu biasa. Tadinya saling serang kemudian saling rangkul itu biasa.<br />
<br />
Yang kasihan kan para fans, para kaum yang saling serang dengan memberi label seperti cebonger dan kampreter. Mereka sering jadi bingung dengan drama apa di mainkan para elite dari tahun ke tahun ini.<br />
<br />
Para fans jadi emosional menjadi murka begitu pujaannya “tidak punya marah yang sama” dengan diri mereka. Para fans masih menggenggam marah, para elite sudah “cikar kanan” vaya con dios cari laen (posisi).<br />
<br />
Sebel sama putusan Jokowi ambil pak Makruf yang fatwanya menjerujikan Ahok, namun tak lama kemudian logika otak mencari pembenaran mulai muncul setelah minum kopi. Akhirnya menemukan lagi alasan untuk membela pujaan dan mencari lagi bahan untuk mencela lawannya. Mulai saling serang lagi.<br />
<br />
Karena dasarnya punya marah jadi otak harus terus cari alasan untuk bisa menyerang. Dan nanti kira-kira setelah pilpres baru nyahok. Baru nyadar, oh ternyata pujaannya kalah dan gabung dengan lawan juga dari pada ngak ada jatah.<br />
<br />
Lucu khan? Para fans saling serang tetapi elite bisa salaman dan ketawa ketiwi seperti di acara ulang tahun Akbar tanjung kemarin Om sandiaga bergandengan akrab dengan Airlangga dan petinggi golkar. Memang tidak ada apa-apa di acara tersebut. Tapi disini melihatkan, begitu ada angin salah satu menang. Maka kepentingan mulai main. Ikut angin!<br />
<br />
Sandiaga menang, golkar merapat ke pemerintahan baru. Minta posisi. Koalisi menang om sandiaga jangan kaget ditawari menteri peridustrian?. Terus kita harus marah gitu? Harus kecewa gitu?<br />
<br />
Begitulah sedikit info wahai sahabat muda yang usianya di bawah 40 tahun yang merasa pujaannya akan selalu sama memiliki “rasa” seperti kalian. Jawabnya TIDAK.<br />
<br />
Begitu TGB pujaan kalian memiliki pendapat yang berbeda dengan “marah” kalian, langsung memaki pujaan tersebut. Lah yang aneh siapa ya? Jangan pernah berharap pujaan hati kita akan selalu memiliki “marah” yang sama dengan kita.<br />
<br />
Misalnya marahnya saya kepada Rinso dan kesalnya saya pada pejabat yang setuju hutang China Tiongkok adalah marahnya saya pribadi. Dengan alasan pribadi. Jadi jangan terkaget-kaget kalau saya ditawari kredit tanpa bunga 10 triliun agar saya diam tidak nulis di FB saya terima. Atau nanti FPI 212 mendukung pak Jokowi. Jangan kaget lho ya?.<br />
<br />
Kalau nanti LBP tetap tetap menjabat Menko ketika Prabowo presiden jangan misuh-misuh loh ya? Om Sandiaga jadi menteri pak Jokowi kalau menang dua putaran jangan kecewa loh ya.<br />
<br />
Kita rakyat yang di bawah sudah terlalu sering di obok obok perasaannya persis seperti sapi tiap hari susunya di peres-peres tapi “ngak di kawin-kawin” coba bayangin. Pada ngerti ya sekarang. ***Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-69569518096617685372018-08-12T15:38:00.002+07:002018-08-26T12:59:10.329+07:00Tafsir Wapres untuk Nasib SendiriAnda pasti tahu siapa Dahlan Iskan. Sebagai penulis hebat, kita perlu menyimak opininya.<br />
Berikut opini Dahlan yang menginspirasi kita perihal cawapres.<br />
<br />
<br />
Sabtu pon 11 Agustus 2018<br />
<br />
Multi tafsir. Mengapa Jokowi pilih Ma'ruf Amin. Dan mengapa Prabowo pilih Sandiaga Uno.<br />
<br />
Tafsir 1:<br />
Dua-duanya percaya diri. Berani tidak ambil tokoh dengan rating tinggi.<br />
Jokowi mungkin percaya omongan ini: disandingkan dengan sandal jepit pun akan menang.<br />
<br />
Pasangan yang dipilih tidak harus yang bisa menambah suara. Yang penting tidak mengurangi suara.<br />
<br />
Itu mirip dengan posisi Pak SBY. Di periode kedua. Yang memilih Pak Budiono. Sebagai cawapres: tua, nurut, tidak mbantahan, tidak menjadi matahari kembar, tidak punya potensi menjadi presiden berikutnya.<br />
<br />
Dengan pasangan seperti itu Pak Jokowi berharap bisa jadi satu-satunya matahari.<br />
<br />
Pertanyaan: benarkah Kyai Ma'ruf Amin tidak mengurangi suara Jokowi?<br />
<br />
Bagaimana dengan banyaknya Ahoker yang bukan Jokower? Tentu mereka kecewa. Kyai Ma'ruf Amin adalah tokoh yang membuat Ahok masuk penjara.<br />
Sebaliknya sebagai tokoh sentral 212 bisa jadi Kyai Ma'ruf menambah suara. Dari kalangan Islam. Meski sejak awal tagline 212 adalah ganti presiden.<br />
<br />
Tinggal hitung-hitungan. Lebih banyak Ahoker yang kecewa atau 212 yang batal ganti presiden.<br />
<br />
Prabowo juga percaya diri. Tidak ambil ulama. Justru ambil anak muda. Tidak takut 212 lari ke sana.<br />
<br />
Tasfir 2:<br />
Jokowi tidak menyiapkan calon presiden periode berikutnya. Tidak bisa dipungkiri. Posisi wakil presidennya Jokowi nanti punya potensi jadi the next presiden.<br />
<br />
Mestinya Jokowi memilih wakil yang khusus: yang bisa diharapkan menjadi the next yang kapabel.<br />
<br />
Kalau kelak Jokowi yang terpilih terulanglah sejarah: persaingan lima tahun berikutnya sangat terbuka. Untuk siapa saja.<br />
<br />
Kalau kelak Prabowo yang terpilih ada dua kemungkinan: Prabowo maju lagi. Atau Sandi yang ditampilkan.<br />
<br />
Tafsir 3:<br />
Partai koalisi Jokowilah yang tidak mau ada orang kuat. Di sebelah Jokowi. Bisa merepotkan Jokowi. Dan menghambat partai-partai itu. Itulah sebabnya orang seperti pak Mahfud terpental. Di detik terakhir.<br />
<br />
Sebaliknya Prabowo bisa di atas partai-partai pendukungnya. Dengan tidak menggandeng ulama. Termasuk ulama yang diusulkan PKS.<br />
<br />
Kini rasanya lebih seimbang.<br />
<br />
Kebetulan saya kenal dua calon Wapres ini.<br />
<br />
Dengan Kyai Ma'ruf Amin saya kenal sejak tahun 1990-an. Ketika Gus Dur minta saya menyelamatkan Bank Nusumma. Milik NU. Setelah bank itu ditinggal bangkrut Bank Summa. Milik pengusaha Edward Soeryajaya.<br />
<br />
Mula-mula Gus Dur minta saya menaruh uang di Nusumma. Lalu menjadi pemegang saham mayoritas. Lantas menjadi direktur utama.<br />
<br />
Permintaan terakhir itu saya sanggupi. Asal Gus Dur sendiri yang menjadi komisaris utamanya.<br />
<br />
Jadilah saya Dirut Nusumma. Gus Dur preskomnya. Kyai Ma'ruf Amin komisarisnya. Sampai beberapa tahun kemudian. Sampai menjelang Gus Dur jadi presiden.<br />
<br />
Menjelang Pak Harto jatuh Gus Dur minta saya menyerahkan kembali saham itu. Untuk diberikan ke Edward lagi. Dibayar dengan cek. Yang ditandatangani oleh Edward sendiri. Di depan saya.<br />
Sampai sekarang cek itu masih ada. Tidak bisa diuangkan. Kosong.<br />
<br />
Waktu saya menjabat menteri pun sering sekali bertemu Kyai Ma'ruf Amin. Beliau menjadi anggota dewan pertimbangan presiden. Sering duduk bersama. Di sidang kabinet.<br />
<br />
Di NU Kyai Ma'ruf dikenal sebagai ulama garis lurus. Prinsipnya: 'tidak' atau 'ya'. Tidak ada prinsip 'atau'.<br />
<br />
Itu berbeda dengan ulama NU lainnya. Seperti Kyai Aqil Siraj. Yang berprinsip: di antara 'ya' atau 'tidak' ada kemungkinan 'atau'.<br />
<br />
Saya pernah menerbitkan koran di Mekah. Ketika masih muda dulu. Saya minta dibantu dua mahasiswa S3. Yang asal Indonesia. Sebagai redaktur tamu. Yang lebih paham situasi Arab Saudi.<br />
<br />
Yang satu: mahasiswa S3 asal Lombok. Namanya: Suwardi Al Ampenani.<br />
<br />
Yang satu lagi: mahasiswa S3 asal Cirebon. Namanya: Said Aqil Siraj.<br />
<br />
Setelah bermingu-minggu bergaul kami pun tahu. Keduanya ternyata berbeda sikap. Dalam hal keagamaan.<br />
<br />
Kami tidak akan bertanya pada Suardi tentang boleh atau tidak menghidupkan tv di kantor kami. Kami sudah tahu jawabnya: tidak boleh. Haram.<br />
<br />
Maka kami menanyakan itu kepada Said Aqil Siraj. Kami sudah tahu jawabnya. Boleh.<br />
Seperti itu pula bedanya antara Said Aqil Siraj dengan Ma'ruf Amin.<br />
<br />
Maka ada guyonan di kalangan NU. Kalau mau bertanya yang tidak boleh tidak boleh bertanyalah ke Kyai Ma'ruf Amin. Kalau mau bertanya yang boleh-boleh bertanyalah ke Kyai Said Aqil Siraj.<br />
<br />
Itu pula sebabnya Kyai Ma'ruf Amin di kubu 212. Sedang Kyai Said Aqil Siraj di luarnya.<br />
<br />
Akan hal Sandiaga Uno saya kenal lama juga. Dalam kaitan dengan bisnis. Saya di bisnis tradisional. Ia di bisnis modern. Saya bisnis bumi. Ia bisnis langit.<br />
<br />
Kalau ada kesulitan di bumi minta tolongnya ke langit.<br />
<br />
Sandi menawarkan pertolongan itu. Dengan otak cerdasnya. Ia masih sangat muda. Saat itu. Belum 30 tahun.<br />
<br />
Sejak itu saya kagum pada anak muda. Siapa saja. Yang ternyata lebih pinter dari yang tua. Tapi Sandi bukan orang sombong. Di mana-mana ia bilang: bisnisnya mulai berkembang setelah bertemu saya itu.<br />
<br />
Tentu Sandi hanya merendah. Kenyataannya ia memang lebih sukses.<br />
<br />
Jadi, saya akan mendukung siapa?<br />
<br />
Lho. Mengapa ada pertanyaan seperti itu?<br />
<br />
Memangnya Pilpresnya besok pagi?<br />
<br />
Saya sebaiknya memutuskan untuk bekerja seperti biasa. Tidak ada yang memikirkan nasib kita lebih dari kita sendiri. (dahlan iskan)<br />
<br />
<span style="background-color: #f3f3f3;"><span style="color: white;">Kata mutiara kehidupan </span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-15771553289496888752018-07-29T21:59:00.000+07:002018-07-30T09:08:46.317+07:00Mutiara Kehidupan : Lebih Penting Mental Pemenang<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-2ZV31JxJ7SE/W15yiqeMqiI/AAAAAAAAPGA/5Kp1HlvWVIAA1-H-SqojWN0u5DjOEMMcACLcBGAs/s1600/dodit%2Bmulyanto.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="780" height="205" src="https://2.bp.blogspot.com/-2ZV31JxJ7SE/W15yiqeMqiI/AAAAAAAAPGA/5Kp1HlvWVIAA1-H-SqojWN0u5DjOEMMcACLcBGAs/s320/dodit%2Bmulyanto.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dodit</td></tr>
</tbody></table>
<span style="text-align: center;">Dodit Mulyanto memukau para penonton kompetisi Stand Up Comedy di Kompas TV, namun di tengah jalan, ia harus rela tersingkir dari tahapan kompetisi bergengsi itu, karena dewan juri menilai di tahap -tahap akhir penampilan dia kurang optimal. Pradana Agung mengalami nasib serupa, di awal-awal kompetisi, dewan juri yang terdiri dari tokoh senior di dunia hiburan antara lain Panji Pragiwaksono dan Indro Warkop, menilai Pradana sangat hebat dalam membuat imajinasi kejadian menjadi sebuah humor yang cerdas. Tapi ia juga tidak menjadi juara kompetisi stand up comedy.</span><br />Juara itu sendiri merupakan label penting bagi semua orang, namun menjadi pemenang di dunia nyata jauh lebih penting. Dewan juri kompesisi menilai hanya pada saat kompetisi, sementara publik menilai secara keseluruhan proses. Maka dewan juri yang sebenarnya adalah masyarakat.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-3Ke1U8XXCM0/W15y2Ou4X5I/AAAAAAAAPGI/gaKumfQe5v0Op8IHQ14NfqUWrEPHmDRHACLcBGAs/s1600/pradana-suci-6-show-14.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="180" src="https://2.bp.blogspot.com/-3Ke1U8XXCM0/W15y2Ou4X5I/AAAAAAAAPGI/gaKumfQe5v0Op8IHQ14NfqUWrEPHmDRHACLcBGAs/s320/pradana-suci-6-show-14.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dana</td></tr>
</tbody></table>
Maka jangan heran jika banyak artis yang lahir dari juara kompetisi namun dalam perjalanan karirnya mereka tidak bersinar. Sebaliknya artis yang tidak juara bahkan tidak pernah mengikuti kompetisi formal dapat lebih bersinar dan terus berkembang. Dodit Mulyanto dan Pradana Agung adalah contoh yang tidak berhasil menjadi pemenang kompetisi formal dan publik sangat menghargai karyanya. Saya yakin jika mereka konsisten dalam berkarya sebagai komika, keduanya akan terus menjadi bintang. Tampaknya itulah yang terjadi saat ini.<br />
<br />
Pelajaran penting buat kita, janganlah kecewa karena tidak menjadi pemenang. Karena yang penting bukan label "pemenang" melainkan mental pemenang. Mereka yang tidak menang di kompetisi formal namun karirnya makin bersinar adalah yang terus belajar mengasah mental menghadapi berbagai ujian.<br />
<br />
Bob Sadino (alm) pernah mengatakan, universitas yang sebenarnya adalah University of Life. Di situlah Anda diuji tanpa jadwal, dan diberi hadiah dengan banyak kejutan.<br />
<br />
Salam sukses untuk kita semua.<br />
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-52093366385404275352018-06-18T09:18:00.000+07:002018-06-28T21:08:54.691+07:00KISAH RAJA DAN PELAYANNYA <br />
Ada seorang Raja yang mempunyai seorang pelayan, yang dalam setiap kesempatan selalu berkata kepada sang Raja: "Yang Mulia, jangan khawatir, karena segala sesuatu yang dikerjakan ALLAH adalah sempurna, Ia tak pernah salah."<br />
<br />
Suatu hari, mereka pergi berburu, pada saat mana seekor binatang buas menyerang sang Raja. Si pelayan berhasil membunuh binatang tersebut, namun tidak dapat mencegah Rajanya dari kehilangan sebuah jari tangan.<br />
<br />
Geram dengan apa yang dialaminya, tanpa merasa berterima kasih, sang Raja berkata, "Kalau ALLAH itu baik, saya tidak akan diserang oleh binatang buas dan kehilangan satu jari saya..!"<br />
<br />
Pelayan tersebut menjawab, "Apapun yang telah terjadi kepada Yang Mulia, percayalah bahwa ALLAH itu baik dan apapun yang dikerjakan-Nya adalah sempurna, Ia tak pernah salah."<br />
<br />
Merasa sangat tersinggung oleh respon pelayannya, sekembalinya ke istana, sang Raja memerintahkan para pengawalnya untuk memenjarakan si pelayan. Sementara dibawa ke penjara, pelayan tersebut masih saja mengulangi perkataannya: "ALLAH adalah baik dan sempurna adanya."<br />
<br />
Dalam suatu kesempatan lain, sang Raja pergi berburu sendirian, dan kerana pergi terlalu jauh ia ditangkap oleh orang-orang primitif yang biasa menggunakan manusia sebagai korban.<br />
<br />
Diatas altar persembahan, orang-orang primitif tersebut menemukan bahwa sang Raja tidak memiliki jari yang lengkap. Mereka kemudian melepaskan Raja tersebut kerana dianggap tidak sempurna untuk dipersembahkan kepada dewa mereka.<br />
<br />
Sekembalinya ke istana, sang Raja memerintahkan para pengawal untuk mengeluarkan si pelayan dari tahanan, dan Raja itu berkata: "Temanku.. ALLAH sungguh baik kepadaku. Aku hampir saja dibunuh oleh orang primitif, namun kerana jariku tidak lengkap, mereka melepaskanku."<br />
Tapi aku punya sebuah pertanyaan untukmu. "Kalau ALLAH itu baik, mengapa Ia membiarkan aku memenjarakanmu ?<br />
<br />
Sang pelayan menjawab: "Yang Mulia, kalau saja baginda tidak memenjarakan saya, baginda pasti sudah mengajak saya pergi berburu, dan saya pasti sudah dijadikan korban oleh orang-orang primitif sebab semua anggota tubuh saya masih lengkap."<br />
<br />
Semua yang dikerjakan ALLAH adalah sempurna, Ia tak pernah salah. Seringkali kita mengeluh mengenai hidup kita, dan fikiran negatif pun membunuh fikiran kita yang positif<br />
<br />
Marilah berfikir positif dan percayalah akan kebaikan ALLAH setiap saat.<br />
<br />
Selamat berbaik sangka kepada ALLAH, atas segala kejadian & keadaan hidup kita..<br />
<br />
Sumber; copast dari group waUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8226677047241711570.post-70318006107633952018-05-30T09:02:00.000+07:002018-05-30T09:03:08.344+07:00PENTINGNYA SELFTALK YANG POSITIF (Kiriman seorang Sahabat di group wa)Suatu ketika istri saya pernah ngobrol dengan seseorang mengenai masalah financial yang sedang dihadapinya.<br />
<br />
Dalam obrolan tersebut, akhirnya istri saya langsung menyampaikan kepada saya sambil tertawa.<br />
<br />
“Tahu ga Pa, itu tadi pas ngobrol sama si anu, ia bilang begini, saya itu bunda, kalau dapat uang itu guampang bangeeett, pokoknya ga tahu kenapa pas saat saya butuh uang, uang itu tiba-tiba datang dari mana-mana dan dari tempat yang tidak disangka-sangka, tapi ga tahu kenapa habisnya cepat juga.”<br />
<br />
Hahaha...saya ikut tertawa mendengar ceritanya...<br />
<br />
Selftalk awalnya sih sudah bagus banget, tapi ending nya kok ya ngenes banget !<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Seperti juga ketika saya memberikan pelatihan bagi para 150 Dosen Kampus Telkom University Bandung, dalam workshop sertifikasi "HYPNOTEACHING SUPER LEARNING" yang per batchnya 30 orang dosen wajib mengikuti hingga 2 hari penuh.<br />
<br />
Ketika saya menjelaskan bahaya selftalk bagi diri sendiri, maupun dampaknya bagi orang lain, dengan memberikan contoh selftalk yang salah, "Gak tahu kenapa ya, saya makan sedikit saja langsung jadi daging."<br />
<br />
Inilah yang menyebabkan seseorang semakin gemuk.<br />
<br />
Lalu ada seorang dosen yang tubuhnya sangat over size, kurang lebih sekitar 160 kg, mengatakan begini, "Oh pantesan tubuh saya semakin melar kayak gini ya pak, ternyata selftalk saya selama ini salah," katanya di sela workshop.<br />
<br />
Lalu saya bertanya, "Apa yang salah, Pak?"<br />
<br />
"Gak tahu kenapa, saya minum air putih saja, langsung jadi lemak."<br />
<br />
Dan seketika semua peserta langsung terbahak-bahak.<br />
Wkwkwkwkwk.😊😊😊<br />
<br />
Oh ya, anda harus tahu, kata-kata :<br />
”GAK TAHU KENAPA”<br />
“ENTAH MENGAPA”<br />
Adalah kalimat pembuka pintu gerbang pikiran bawah sadar, tanpa seseorang harus dalam kondisi tidur dalam Gelombang Otak Theta.<br />
<br />
Itulah kenapa saya langsung tertawa, ketika istri saya cerita mengenai masalah financial orang lain yg ending selftalknya, “Gak tahu kenapa HABISNYA CEPAT JUGA !!!<br />
<br />
Sahabat,<br />
<br />
Pernahkah Anda memiliki selftalk seperti ini:<br />
<br />
"Namanya juga hidup, ya pastilah banyak cobaan."<br />
<br />
"Gak tahu kenapa ya, hidup saya dari dulu itu selalu susah melulu.”<br />
<br />
“Gak tahu kenapa ya, dari dulu sampai sekarang, saya makan apapun, sebanyak apapun, tubuh saya tetap kurus.”<br />
<br />
“Gak tahu kenapa ya, dari dulu sampai sekarang, saya makan apapun, sebanyak apapun, tubuh saya tetap langsing.”<br />
<br />
“Gak tahu kenapa ya, saya makan sedikit saja langsung jadi daging.”<br />
<br />
“Gak tahu kenapa ya, saya cuma minum air putih saja, langsung jadi lemak.”<br />
<br />
“Gak tahu kenapa ya, setiap laki-laki yang saya kenal semuanya brengsek dan mata keranjang!”<br />
<br />
“Gak tahu kenapa ya, anak saya sering sakit-sakitan.”<br />
<br />
“Gak tahu kenapa ya, setiap kepala saya kena air hujan, saya pasti sakit.”<br />
<br />
“Gak tahu kenapa ya, setiap saya membuka usaha slalu bangkrut terus.”<br />
<br />
Ya, tanpa seseorang sadari SELFTALK inilah yang menjadi program hidupnya, sehat, sakit, mental block, kematian, dan nasib, semuanya seringkali bermuara dari selftalk.<br />
<br />
Lalu jika sudah terlanjur terucap selftalk negatif, apa yang harus kita lakukan?<br />
<br />
Apakah masih memungkinkan mengubah arah jalan hidup?<br />
<br />
Apakah masih memungkinkah mengubah nasib hidup?<br />
<br />
Jika sudah terlanjur terjadi, Anda masih bisa kok mulai membiasakan memprogram ulang dalam pikiran bawah sadar Anda, sebuah program hidup baru, dengan selftalk seperti di bawah ini :<br />
<br />
"Namanya juga hidup, ya pastilah banyak kemudahan.“<br />
<br />
"Namanya juga hidup, ya pastilah banyak keberuntungan.“<br />
<br />
"Namanya juga hidup, ya pastilah banyak keajaiban yang meliputinya."<br />
<br />
"Gak tahu kenapa ya, hidup saya selalu dipenuhi Keajaiban Tuhan, keberuntungan demi keberuntungan selalu saya dapatkan, hidup saya penuh warna-warni keindahan, keberlimpahan, dan kebahagiaan.“<br />
<br />
"Gak tahu kenapa ya, hidup saya dari dulu itu selalu mudah dan dimudahkan oleh Tuhan, semua hal yang saya kerjakan selalu lancar tanpa hambatan, semua hal yang saya butuhkan semuanya tersedia begitu saja, saya bersyukur sekali, keajaiban demi keajaiban terus beruntun berdatangan dalam hidup saya.”<br />
<br />
“Gak tahu kenapa ya, saya selalu dipertemukan dengan orang-orang yang baik, orang-orqng yang hebat, orang-orang yang membuat hidup saya semakin sehat, semakin kaya, semakin berlimpah banyak kebahagiaan hidup."<br />
<br />
“Gak tahu kenapa ya, hidup saya seperti dikerubuti uang, uang selalu mengikuti kemana pun saya pergi, uang seperti berjatuhan seperti air hujan, apapun yang saya sentuh, apapun yang saya kerjakan semuanya menghasilkan uang.”<br />
<br />
“Saya sungguh bersyukur, saya merasa menjadi manusia yang paling beruntung, karena dimana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun saya bekerja sama, semuanya menghasilkan keuntungan yang besar bagi saya.”<br />
<br />
“Saya yakin dan percaya, semua keajaiban hidup yang saya dapatkan saat ini, adalah karena Allah mencintai saya, Allah menyayangi saya, semuanya terjadi karena Allah sudah mengijinkan, menghendaki, dan memilih saya untuk memiliki kehidupan seperti apa yang saya impikan.”<br />
<br />
Sahabat,<br />
<br />
Setiap Anda mengalami rasa tidak berdaya, tidak bersemangat dalam menjalani hidup, langsung katakan SELFTALK yang memberdayakan dan menguatkan hidup seperti ini :<br />
<br />
♡ Aku adalah pribadi yang penting.<br />
♡ Aku adalah pribadi yang besar.<br />
♡ Aku adalah pribadi yang berharga.<br />
♡ Keberadaan hidupku di dunia ini sangat penting.<br />
♡ Keberadaanku dibutuhkan oleh kehidupan ini.<br />
♡ Karena itulah diriku yang sejati.<br />
• Diri yang tegar.<br />
• Diri yang kuat.<br />
• Diri yang hebat.<br />
• Aku adalah pribadi yang penuh semangat yang senantiasa menebarkan banyak manfaat bagi seluruh makhluk penghuni dunia.<br />
<br />
Perbanyak berlatih mengelola dan menjaga selftalknya senantiasa positif.<br />
<br />
💖 NIKMATI KEAJAIBAN HIDUP INI.<br />
<br />
💖 LET'S TRANSFORM.Unknownnoreply@blogger.com2