MUTIARA KEHIDUPAN

header ads

Sikapmu Menentukan Kesuksesanmu

Teruslah belajar, bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan teknis, tapi agar bisa memiliki sikap yang lebih baik.

Jalan-jalan di kota Teknologi Shenzen, China

Perjalanan ke kota Teknologi Shenzen, China, 1 Mei 2019 dalam rangka Shenzen International Pet Fair.

Launching buku Menggali Berlian di Surabaya

Buku Menggali Berlian di Kebun Sendiri karya Bambang Suharno diluncurkan di acara Grand City Convex Surabaya, di tengah acara pameran internasional Indolivestock Expo.

Meraih sukses

Jika sukses harus diraih dengan kerja keras banting tulang siang malam, itu namanya sukses dengan mesin manual. Anda perlu belajar meraih sukses dengan mekanisme sukses otomatis (Suksesmatic.com).

Pengalaman Naik Kereta TGV di Perancis

Perjalanan ke Rennes Perancis dalam rangka menghadiri pameran internasional, naik kereta TGV dari Paris ke Rennes.

Tampilkan postingan dengan label motivasi wirausaha. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label motivasi wirausaha. Tampilkan semua postingan

STRATEGI BERSAING "SAPI UNGU"


Pada suatu waktu, Seth Godin, seorang pakar marketing kelas dunia, berkendara melewati daerah pinggiran Perancis bersama keluarganya.  Tatkala melewati padang rumput yang luas, mereka dibuat terpukau oleh ratusan sapi yang sedang merumput. Sejauh beberapa kilometer , mereka memandang takjub pada pemandangan indah yang baru mereka temui. Ratusan sapi yang gemuk dan sehat sedang menikmati rumput hijau yang segar.

Namun setelah 20 menit, keluarga Godin mulai bosan dan menganggap pemandangan itu sebagai hal biasa. Apa yang semula mengagumkan dan indah , tampak menjadi pemandangan biasa setelah beberapa waktu. Lantas terbersit ide dalam pikiran Godin. Seandainya dalam kerumunan sapi tersebut terdapat sapi yang berwarna ungu, pasti akan menjadi sesuatu yang luar biasa dan menjadi sangat menarik bagi Godin dan keluarganya.

Sebagai pakar marketing, Godin langsung mendapat inspirasi untuk melahirkan konsep sapi ungu (purple cow) sebagai strategi marketing di tengah persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat.  Ia berpendapat, produk yang menakjubkan bisa berubah menjadi sesuatu yang biasa saja dalam waktu singkat. Maka di saat itulah pemenang persaingan adalah mereka yang dapat menyajikan produk yang unik, berbeda dan menarik perhatian.

Sebagaimana pernah saya tulis dalam rubrik ini, ada tiga cara menjadi pemenang dalam persaingan bisnis. Pertama, menjadi pelopor. Umpamanya adalah Aqua sebagai pelopor air minum dalam kemasan, atau teh botol Sosro sebagai pelopor teh dalam botol. Mereka adalah pemenang di area bisnisnya karena menjadi pelopor.

Jika menjadi pelopor tidak bisa, ada cara kedua, yaitu menjadi yang terbaik. Menjadi terbaik itu tidak mudah, karena setiap kali kita menjadi terbaik, maka besok pagi mungkin saja sudah muncul produk baru yang lebih baik. Pebisnis Jepang menggunakan konsep Kaizen, yakni perbaikan tiada henti. Mereka berpandangan, setiap kali mampu meningkatkan kinerja, maka akan ditemukan cara baru yang lebih bagus lagi. Tak heran jika produk-produk  Jepang baik itu elektronik maupun otomotif bisa menguasai pasar dunia, meskipun negara tersebut bukan pelopor dan penemu teknologi.

Apabila menjadi terbaik juga tidak mampu, maka ada jurus ketiga yaitu menjadi berbeda.  Perbedaan yang unik, yang membuat konsumen takjub, akan membuat produk bisa bersaing di pasaran. Kira-kira itulah yang disarankan Godin dalam strategi bersaing.

Dalam beberapa bulan ini,  diskusi tentang tantangan persaingan dalam pasar tunggal ASEAN demikian hangat. Beberapa pelaku bisnis menyatakan produk peternakan unggas, akan terancam oleh produk-produk luar negeri antara lain dari Thailand yang siap-siap masuk ke indonesia di akhir tahun 2015. Negara Gajah Putih itu sudah terbiasa masuk ke pasar Eropa dan negara lainnya. Jadi mereka terbiasa menguasai pasar internasional. Peternakan di Thailand semuanya menggunakan teknologi paling modern, efisien dalam tenaga kerja dan dukungan pemerintah berupa dukungan infrastruktur, insentif pajak, bunga bank rendah dan sebagainya.

Apakah tidak ada peluang bagi Indonesia untuk menang dalam persaingan ASEAN? Jika ditanyakan pada Godin, kemungkinan jawabannya adalah masih. Yaitu dengan menjalankan strategi sapi ungu.  Karena semua negara bersaing di level efisiensi produksi dan Indonesia kemungkinan kalah di area ini, maka Indonesia dapat menciptakan produk berbeda yang unik dan menarik. Itu sesungguhnya sudah ada dan tinggal dikembangkan. Misalnya produk ayam organik, telur omega tiga, telur rendah kolesterol dan sebagainya. Ini keunikan dari sisi content . Perlu dikembangkan pula keunikan dari sisi konteks. Misalnya produk peternakan hasil karya remaja pesantren, siswa-siswa SMK, pemuda di daerah terpencil  peternakan ramah lingkungan yang sekaligus sebagai tujuan wisata, dan kreativitas lain yang terus berkembang.

Anda punya ide lain? 


 

JIKA JADI ENTREPRENEUR MASIH RAGU, JADILAH INTRAPRENEUR

Untuk menjadi negara yang maju dan punya daya saing kuat, sebuah negara harus memiliki mininal 2% penduduknya menjadi entrepreneur. Saat ini jumlah entrepreneur di Indonesia baru 0,8%. Demikianlah pandangan tokoh entrepreneur Ciputra yang sering dikutip oleh para pakar dan pelaku bisnis.

Namun beberapa kawan melihat gelagat yang berbeda. Saat ini hampir semua orang menjadi "entrepreneur" dengan berbagai skala usahanya. Mau usaha jualan pulsa, eh ketemu orang nawarin pulsa juga. Mau buka warung sembako, begitu lihat kanan kiri, hampir setiap belokan ada warung sembako. Mau bisnis kuliner, di sepanjang jalan banyak usaha kuliner, dan sebagian tidak dapat bertahan karena persaingan begitu ketat. Mau jualan baju di kantor, sudah banyak sekali yang melakukan. Mau menawarkan peluang bisnispun, yang ditawarin sudah menyiapkan peluang bisnis yang mirip bahkan persis sama. Mau bisnis ini itu, kelihatannya sudah dilakukan begitu banyak orang. Dalam pandangan ini, jumlah entrepreneur bukan 0,8% tapi 80%.

Nyali makin ciut pula melihat dan mendengar si A habis duit sekian puluh juta gara-gara nekat bukan warung. Si B "sukses" ditipu mitra kerjanya yang baru dikenal sekian bulan. Si C bisnisnya lancar tapi mendadak uangnya dibawa kabur karyawan.

Meskipun di media cetak dan elektronik banyak info profil orang sukses, tak mampu membujuk pikiran yang sudah termakan informasi yang dilihat sehari-hari berupa berjubelnya pelaku usaha, khususnya usaha skala mikro.

Ada pula orang yang ragu memulai usaha sampingan karena, takut bisnisnya tidak bisa jalan, takut uangnya habis, meskipun ia tahu memang seperti itulah resiko yang harus ditanggung.

Ada Cara Yang lebih Smart; Intrapreneur

Jika anda termasuk yang seperti disebutkan di atas, ada jalan yang bisa anda lakukan, yaitu menjadi intrapreneur. Hasil dari intrapreneur tak kalah keren dengan entrepeneur.

Sejatinya, intrapreneur kalau dilihat dari sisi mental, sama dengan entrepreneur. Bedanya, entrepreneur memulai usaha sendiri dan menjadi milik sendiri, sedangkan intrapreneur adalah seorang inovator di dalam perusahaan.

Seorang karyawan yang melihat peluang bisnis yang bisa dikembangan oleh perusahaan dimana dia bekerja, dapat membuat sebuah divisi baru yang mendatangkan sumber penghasilan baru bagi perusahaan dan bisa menjadi sumber kenaikan penghasilan bagi karyawan tersebut.

Bukan hanya itu, seorang sarjana baru, tidak usah melamar kerja, bikin saja proposal kegiatan di yayasan, organisasi massa, atau perusahaan dimana kegiatan itu mendatangkan profit bagi lembaga. Saya yakin banyak yang akan menerima gagasan anda. Syaratnya, anda mau merintis dengan gaji yang mungkin tidak besar. Nah, peluang yang anda peroleh adalah anda bisa memiliki "saham" di kegiatan baru tersebut. Hak ini bisa dinegosiasikan. Hebatya lagi, anda tidak menanggung resiko finansial jika bisnis yang anda rintis kurang berhasil. Paling ya, diketawain saja hehe.

Banyak orang sukses yang dimulai dengan menjadi intrapreneur. Biasanya diawali dengan melakukan presentasi gagasan. Awalnya gagasan ditertawakan atasan atau rekan sekerja, tapi kegigihan akan dapat meluluhkan orang yang mengejek. Ketika dicoba dan berhasil, barulah orang melihat siapa anda.

Anda mau contoh orang-orang yang hebat yang dimulai dari intrapreneur? Tak usah saya sebutkan, cari di google juga banyak.