MUTIARA KEHIDUPAN

header ads

Sikapmu Menentukan Kesuksesanmu

Teruslah belajar, bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan teknis, tapi agar bisa memiliki sikap yang lebih baik.

Jalan-jalan di kota Teknologi Shenzen, China

Perjalanan ke kota Teknologi Shenzen, China, 1 Mei 2019 dalam rangka Shenzen International Pet Fair.

Launching buku Menggali Berlian di Surabaya

Buku Menggali Berlian di Kebun Sendiri karya Bambang Suharno diluncurkan di acara Grand City Convex Surabaya, di tengah acara pameran internasional Indolivestock Expo.

Meraih sukses

Jika sukses harus diraih dengan kerja keras banting tulang siang malam, itu namanya sukses dengan mesin manual. Anda perlu belajar meraih sukses dengan mekanisme sukses otomatis (Suksesmatic.com).

Pengalaman Naik Kereta TGV di Perancis

Perjalanan ke Rennes Perancis dalam rangka menghadiri pameran internasional, naik kereta TGV dari Paris ke Rennes.

KEKUATAN KEYAKINAN



Keyakinan yang hebat dapat membuat orang biasa melakukan hal-hal luar biasa menakjubkan. Sebaliknya, keyakinan yang salah bisa melumpuhkan potensi orang berbakat. (Adam Khoo)

Ada sebuah riset menarik mengenai keyakinan yang dilakukan oleh Robert Merton, seorang professor Sosiologi dari Columbia University pada tahun 1957. Penelitian ini melibatkan seorang guru yang diinstruksikan oleh profesor untuk mengajar di sebuah kelas yang terdiri dari murid-murid berbakat. Guru itu tidak tahu bahwa sebenarnya murid-murid yang ada di kelas tersebut bukanlah murid-murid berbakat melainkan murid yang IQnya rendah dan berperilaku nakal, malas dan tidak sopan.

Ketika sang guru mulai mengajar, para murid mulai berperilaku buruk, tidak mau belajar dan memberi respon kurang baik terhadap guru. Namun karena guru  itu yakin bahwa murid-murid yang sedang ia ajar adalah murid berbakat, maka sebagai guru ia berusaha melakukan koreksi diri terhadap metode mengajar. Ia berpikir “murid berbakat perilakunya memang aneh, tidak mau belajar jika gurunya kelihatan bodoh. Saya harus melakukan sesuatu agar mereka tertarik terhadap materi pelajaran saya”.

Dengan berbekal ilmunya, ia mencoba melakukan inovasi teknik mengajar agar murid-murid tertarik, mulai dari teknik games, tugas kelompok, membuat diskusi dan berbagai metoda lainnya yang ia tahu.

Dengan keyakinan bahwa ia sedang berhadapan dengan murid berbakat, guru tersebut sama sekali tidak memperlakukan murid sebagai anak malas atau anak nakal. Jadi apa yang terjadi di kelas selalu dianggap sebagai hal wajar. Guru tersebut tidak marah, justru lebih banyak tersenyum melihat aneka perilaku aneh para murid.

Karena ia memberlakukan mereka sebagai murid berbakat, lambat laun guru mulai mampu mengendalika situasi. Suasana kelas yang tadinya berantakan tidak karuan, berubah menjadi kelas yang riang, penuh gairah.

Pada akhir tahun ajaran, nilai raport rata-rata murid di kelas  tersebut melonjak sangat tinggi. IQ rata-rata mereka meningkat 20-30 poin.

Mengapa bisa terjadi demikian? Prof. Robert Merton menyebutnya kejadian ini sebagai efek Pygmalion. Ini adalah efek psikologis yang dapat merubah keyakinan menjadi kenyataan.

Hasil riset ini menjadi sangat berguna untuk banyak hal. Bagi para orang tua, pesan dari hasil riset ini adalah; janganlah memperlakukan anak anda sebagai anak yang malas dan bodoh, karena jika anda memperlakukan seperti itu, maka anak anda bisa benar-benar menjadi bodoh. Sebaliknya jika anda yakin bahwa anak anda adalah anak hebat, maka mereka kelak akan menjadi orang hebat.

Banyak orang mengira bahwa para tokoh dunia yang dipandang hebat memiliki kemampuan yang berlipat ganda dari orang biasa. Itu semua tidak benar. Yang membuat mereka sangat hebat adalah keyakinannya yang mampu mengalahkan keyakinan kebanyakan orang.

Wright bersaudara, penemu pesawat terbang , sama sekali tidak memiliki keahlian luar biasa di bidang aerodinamis . Mereka hanyalah tukang memperbaiki sepeda. Namun karena keyakinannya itulah, membuat keluarga Wright terkenal seantero dunia sebagai penemu pesawat terbang.

Demikian pula Mahatma Gandhi, bukanlah berasal dari keluarga yang berpengaruh yang memungkinkan ia membangun basis kekuatan untuk memerdekaan India. Ia hanya seorang pengacara, yang dengan keyakinanannya yang sangat kuat, mampu meyakinkan masyarakat India untuk membebaskan diri dari penjajahan.

Begitu pula Bung Karno, Moh Hatta dan para pejuang kemerdekaan. Apakah mereka memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk menyatukan para pemuda Indonesia yang menyebar di seluruh pesolok negeri? Tidak sama sekali. Apakah mereka memiliki kekuatan angkatan perang? Juga tidak. Sejak era kebangkitan nasional 1908 kemudian disusul Sumpah Pemuda 1928, mereka meyakini betul Indonesia harus bebas dari penjajahan. Dengan keyakinan itulah, mereka yang berasal dari berbagai penjuru nusantara dengan ratusan ragam bahasa dapat menyatukan diri dalam berkomunikasi dengan menggunakan satu bahasa, Bahasa Indonesia. Dan menyatakan diri satu tanah air dan satu bangsa yang bernama Indonesia.

Selamat Memperingati Sumpah pemuda.***