Semua orang memiliki
alamat sukses sendiri-sendiri.
Carilah itu dan bergegaslah ke sana.
(Bambang Suharno)
Mari kita pahami sukses sebagai sebuah perjalanan,
sebagaimana yang disampaikan John C
Maxwell. Manakala kita meraih sukses
tertentu, maka perjalanan berikutnya telah menanti agar kita mencapai titik
sukses berikutnya. Ketika wisuda sarjana pimpinan perguruan tinggi menyampaikan
hal senada.
“Wisuda bukanlah akhir sebuah perjalanan sukses, melainkan
awal untuk memasuki kesuksesan baru. Universitas yang sesungguhnya bukanlah
kampus melainkan ketika anda memasuki dunia bermasyarakat. Di sanalah anda
menghadapi ujian yang sebenar-benarnya, ujian yang tidak diumumkan kapan
waktunya dan seberapa berat soal-soalnya,” katanya.
Akhir adalah awal bagi sesuatu kegiatan lain. Maka ibarat
sebuah perjalanan, ketika kita mengawali langkah baru, kita tengah melangkah
menuju sebuah alamat yang dapat kita sebut sebagai “alamat sukses”.
Setiap orang memiliki alamat sukses sendiri-sendiri. Kita tidak
perlu meniru-niru alamat sukses orang lain.
Misalkan anda dalam perjalanan menuju alamat sukses, tiba-tiba tertarik
meniru sukses orang lain, saat itu anda sedang berbelok ke jalan berliku hingga
anda menyadari bahwa jalan yang anda tempuh itu salah. Anda harus kembali ke
jalan semula, jalan yang benar menuju alamat sukses milik anda.
Berikut kisah seorang yang menghabiskan waktu mencari alamat
sukses. Alkisah, ada seorang kawan yang awalnya membuka usaha warung makan.
Ketika usaha sudah mulai menghasilkan, ia melihat kawannya sukses jual beli sepeda
motor. Melihat peluang yang bagus, ia mencoba ikut-ikutan buka usaha jual beli
sepeda motor. Sementara usaha warung makan kurang terurus, toko sepeda motornya
pun belum menghasilkan. Di tengah kesulitan yang mendera, datanglah seorang
kawan yang sukses menjalankan bisnis Multi Level Marketing (MLM) produk luar
negeri. Melihat penampilan kawan yang mentereng dengan mobil bagus, ia tertarik
bergabung. Apalagi modalnya sangat terjangkau, hanya bayar iuran dan membeli
sejumlah produk.
Selama beberapa bulan, ia harus mengikuti banyak kegiatan
MLM yang sering mengharuskan pulang
tengah malam. Meskipun yang ditawarkan adalah “hidup bebas berpenghasilan
banyak tanpa terikat waktu” faktanya ia merasakan betapa beratnya menghasilkan
sesuap nasi. Ia merasa terjerat dengan kewajiban merekrut anggota dan melakukan
presentasi siang malam. Akhirnya ia putuskan untuk menyerah.
Dan kembalilah ia ke dunia yang selama ini memberikan
rejekinya, usaha kuliner, warung makan. Ia tersadar dari warung itulah ia bisa
hidup dengan riang gembira, meski hasilnya tidak menyilaukan. Ia telah
menemukan alamat suksesnya. Dan mulailah membuka mata bahwa usaha kulinernya
punya peluang untuk berkembang menjadi usaha besar, jika dikelola dengan
profesional.
Pesan yang penting dari cerita ini adalah, ketahuilah dimana
alamat sukses Anda dan segeralah bergegas ke sana.
Dimanakah alamat sukses itu berada? Bagaimana cara
memutuskan alamat sukses tersebut dan bagaimana cara menuju kesana? Arvan
Pradiansyah mengatakan bahwa manusia itu memiliki peran berbeda-beda di dunia.
Jika anda sudah menemukan jati diri anda untuk berperan seperti apa di dunia,
maka anda akan mudah untuk menetapkan target sukses anda dalam kebahagiaan. Sedangkan
Ipho Santoso membuat istilah sidik jari kemenangan untuk menggambarkan bahwa
kita semua diciptakan berbeda dalam meraih kemenangan. Jika anda sudah memahami
sidik jari kemenangan, maka terjadilah penghematan waktu dan energi untuk
mencapai “alamat” sukses.
Pernahkah Anda melihat orang yang hidupnya sepertinya mampu meraih
sukses seperti otomatis begitu saja? Ia seperti mengendarai mobil matic. Tanpa
energi yang banyak, bisa mencapai tujuan dengan kondisi badan yang tidak lelah?
Jika anda amati lebih dalam, mereka pada umumnya sudah
memahami sidik jari kemenangan dan sudah tahu, dimana alamat suksesnya. Mereka
yang sukses dengan suka cita, adalah karena ketika mengerjakan pekerjaannya
dengan suka cita. Tiada kata lelah baginya, yang ada adalah ia bekerja dan
perlu istirahat agar badan lebih fit dan pekerjaannya lebih produktif.
Maka berbahagialah jika Anda sudah tahu alamat sukses Anda.
Bergegaslah ke sana dengan riang gembira.***