MUTIARA KEHIDUPAN

header ads

Sikapmu Menentukan Kesuksesanmu

Teruslah belajar, bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan teknis, tapi agar bisa memiliki sikap yang lebih baik.

Jalan-jalan di kota Teknologi Shenzen, China

Perjalanan ke kota Teknologi Shenzen, China, 1 Mei 2019 dalam rangka Shenzen International Pet Fair.

Launching buku Menggali Berlian di Surabaya

Buku Menggali Berlian di Kebun Sendiri karya Bambang Suharno diluncurkan di acara Grand City Convex Surabaya, di tengah acara pameran internasional Indolivestock Expo.

Meraih sukses

Jika sukses harus diraih dengan kerja keras banting tulang siang malam, itu namanya sukses dengan mesin manual. Anda perlu belajar meraih sukses dengan mekanisme sukses otomatis (Suksesmatic.com).

Pengalaman Naik Kereta TGV di Perancis

Perjalanan ke Rennes Perancis dalam rangka menghadiri pameran internasional, naik kereta TGV dari Paris ke Rennes.

Pelajaran dari Pencipta Becak



Tahun 1869 , seorang pria Amerika yang menjabat sebagai pembantu di kedutaan Amerika Serikat di Jepang berjalan-jalan menikmati pemandangan indah di kota Yokohama. Saat itu ia berpikir bagaimana caranya agar istrinya yang kakinya lumpuh bisa ikut jalan-jalan menikmati pemandangan.  Setelah merenungkan idenya, ia menemukan gagasan untuk membuat kendaraan yang tidak perlu ditarik pakai kuda karena hanya untuk satu penumpang saja. 

Untuk menuangkan gagasannya, ia mulai menggambarkereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas. Kereta itu berjalan dengan dua roda dan cukup ditarik manusia, tidak perlu kuda sebagaimana kereta yang ada pada saat itu. Gagasan itu kemudian menjadi kenyataan. Orang Jepang menyebut kendaraan ini jinrikisha. Seiring berjalannya waktu, jinrikisha menarik perhatian masyarakat Jepang, khususnya para bangsawan. Para penarik jinrikisha  diberi upah setiap minggu atas jasanya menarik kendaraan ini untuk keuarga bangsawan dan orang berada yang membutuhkan jasa “jalan-jalan” menikmati pemandangan.

Di kemudian hari kendaraan ini populer di berbagai negara setelah mengalami berbagai penyempurnaan.  Semula dua  roda menjadi roda tiga. Yang semula ditarik manusia, menjadi dikayuh dua kaki manusia .  Kendaraan ini di Indonesia dikenal dengan nama becak.
Coba kita perhatikan. Bermula dari sebuah masalah, kemudian timbul gagasan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi istrinya, berikutnya berkembang menjadi “bermanfaat bagi banyak orang”. Gagasan  bisa muncul atas masalah yang dihadapi seseorang.  Solusinya untuk seseorang, kemudian bisa berkembang menjadi “bermanfaat bagi  masyarakat”. Pencipta becak semula pasti tidak mengira bahwa gagasan sebuah kendaraan untuk istrinya itu di kemudian hari menjadi kendaraan yang dipakai oleh jutaan orang di berbagai negara, dan mampu menjadi sumber penghasilan bagi tukang becak.
Apapun masalah yang kita hadapi, bukanlah sebuah alasan untuk banyak mengeluh. Soal jalan macet, sampah berserakan, banjir, panas terik, udara kotor, itu semua bukan alasan bagi siapapun untukberdiam diri dan menyalahkan  situasi. Anda tahu apa yang terjadi di dalam situasi macet di pagi dan sore hari di Ibu Kota? Di saat itulah para pengendara mobil mendengarkan radio kesayangannya. Jumlah pendengar radio dari kalangan kelas menengah melonjak di saat jalanan macet. Itu artinya harga iklan radio pada jam macet menjadi lebih tinggi dibanding jam lainnya. Dalam bisnis periklanan dikenal sebagai “prime time” yang nilainya jauh di atas waktu normal.

Kemacetan adalah masalah.  Acara radio adalah salah satu cara untuk mengusir kepenatan di tengah kemacetan.  Dampaknya adalah harga iklan menjadi lebih tinggi. Begitulah salah satu cara menyikapi masalah.  Pasti kemacetan bukan hanya acara radio sebagai “pelariannya”. Ada sumber lain untuk mengatasinya, yakni teknologi  internet. Jalanan macet telah membuat pemborosan luar biasa di jalan. Betapa banyak bahan bakar terbuang percuma gara-gara macet.  Daripada  menghabiskan banyak waktu untuk macet, mulai saja dibuat cara agar orang bisa berbelanja melalui internet. Jangkaun pasarnya telah melampaui prediksi masyarakat. Bukan hanya untuk orang yang malas keluar karena macet, tapi juga untuk masyarakat yang jauh.  Internet marketing telah menjangkau lintas negara. Kini kita bisa membeli banyak barang dan jasa di internet tanpa harus bertemu dengan si penjual.
Kini kita menghadapi masalah sumber bahan bakar yang kian menipis di perut bumi.  Jika 10 tahun lagi minyak bumi benar-benar habis, apakah kita tidak bisa mengisi bensin lagi? Tak usah khawatir, telah banyak penelitian tentang pengganti bahan bakar minyak. Saat ini bukan hanya gas sebagai alternatifnya, tapi juga energi matahari, angin, ombak dan sebagainya. Bahkan guru biologi SMA saya di tahu 1980an pernah mengatakan, bisa saja kelak mobil tidak usah diisi bensin tapi diisi gula atau beras. Itu kan bahan bakar. Kenapa tidak?

Saat ini para ahli sedang berlomba-lomba membuat batere yang dapat menyimpan energi yang besar dan tahan lama. Jika ini sudah berhasil, kita tidak hanya mengisi (charge) batere telepon seluler saja, tapi juga batere kendaraan, dan batere seisi rumah. Kelak kita di negara tropis tinggal menyerap energi matahari disimpan untuk diubah menjadi listrik dan energi untuk kendaraan.

Masalah kita begitu banyak, ada korupsi yang sangat mengganggu jalannya pembangunan, sekolah mahal, pemanasan global, sampah yang menumpuk dimana-mana, transportasi mahal.
Stop mengeluh!  Mari kita belajar dari si pencipta becak. Selamat berkarya.***
 Bambang Suharno
Artikel ini telah dimuat di majalah Info Akuakultur Edisi Agustus 2015



Daya Imajinasi (Bambang Suharno)



Pekerjaan Anda tidak akan pernah lebih besar daripada imajinasi yang Anda buat.
(Napoleon Hill)

Edgar Riza Boroughs (1875-1950) adalah penulis terkenal  dengan karyanya yang berjudul Tarzan of The Ape (1914), kisah tentang petualangan Tarzan, yang hingga sekarang terkenal di layar lebar maupun layar televisi. Sebelum menjadi penulis terkenal, Edgar  pernah bekerja sebagai buruh tambang, penggembala sapi, penjaga toko bahkan pernah juga menjadi tentara dan polisi. Sampai akhir hayatnya, ia menulis 60 novel fiksi dan 20 di antaranya cerita petualangan Tarzan.

Pada cerita petualangan Tarzan , Edgar dengan lancar menceritakan tentang hutan, berbagai peristiwa dan keadaan di benua Afrika. Tahukah Anda bahwa ia sama sekali belum pernah ke Afrika? Cerita tentang Afrika ia dapatkan dari teman-temannya yang pernah ke Afrika serta dari sumber-sumber bacaan. Hebatnya, kisah tentang Afrika dapat diceritakannya secara detail dan terasa sangat hidup. Edgar memiliki daya imajinasi yang luar biasa, dan mampu menguraikan dalam buku hingga dapat membawa pembaca ke imajinasi alam Afrika.  Tak ada yang menyangka bahwa sang penulis tak pernah menginjakkan kaki di benua Afrika.

Daya imajinasi telah lama menjadi bahan kajian para ahli.  Bukan hanya untuk membuat karya tulis fiksi sebagaimana Edgar, melainkan juga dalam bisnis dan kehidupan sehari-hari.  Cobalah Anda bertanya kepada anak kecil, “kelak kalau sudah besar mau jadi apa?’. Mereka dengan lantang menjawab mau jadi tentara, polisi, dokter, insinyur. Jawaban mereka merupakan hasil imajinasi setelah mengetahui berbagai macam profesi. Anak-anak yang ingin jadi jenderal, senang sekali melihat gambar jenderal,  mobil tentara, tayangan TV dan film tentang pimpinan angkatan perang.  Sayangnya, jarang anak-anak yang terus memelihara daya imajinasinya hingga dewasa.

Kebanyakan setelah sekolah daya imajinasi manusia mengalami penurunan. Mereka lebih banyak dilatih untuk berpikir logis, dan pada akhirnya segala hal disyaratkan untuk logis.  Ketika mereka menemukan bahwa menjadi  jenderal itu syaratnya sangat berat, mereka mulai berlogika untuk cari profesi lain yang lebih realistis.

Padahal para pemimpin hebat adalah mereka yang memiliki daya imajinasi besar. Mereka tidak mau imajinasinya  hanya menjadi catatan yang disimpan tanpa diketahui orang lain. Meski banyak cemoohan datang, mereka tetap menyampaikan hasil imajinasinya. Visi para pemimpin dunia adalah hasil dari imajinasinya.  Pernyataan Presiden AS John F Kennedy berikut ini bisa kita jadikan contoh.
 Kita menentukan sebuah pelayaran di lautan yang baru (perjalanan menuju bulan), sebab ada ilmu pengetahuan baru yang bisa diraih (teknologi Apollo) serta hak-hak baru untuk dimenangkan (peradaban di bidang teknologi), dan semuanya itu harus dimenangkan untuk digunakan bagi kemajuan umat manusia di seluruh dunia,kata Keneddy.

Sepintas, pernyataan tersebut nampak sederhana dan biasa saja. namun jika kita perhatikan konteks lahirnya pernyataan tersebut, baru kita merasa merinding. Pernyataan Kennedy muncul sebagai perwujudan visinya meluncurkan Apollo 11 dan mendaratkan manusia di bulan, tepatnya pada saat ia berpidato pada 25 Mei 1961. Ia mencanangkan visi tersebut dalam tenggang waktu sepuluh tahun. Jadi ia pertegas vision statementnya: mendaratkan manusia di bulan sebelum tahun 1970!
Kata Keneddy,  bangsa ini harus memiliki komitmen untuk meraih goal mendaratkan manusia di bulan dan kembali ke bumi dengan selamat sebelum akhir dekade ini.

Pada masa itu, proyek angkasa luar yang digagas Kennedy disikapi sinis oleh mayoritas masyarakat dunia, bahkan Kennedy banyak mendapatkan label sinting. Namun begitu, imajinasi besar itu tetap membuat Kennedy terus melaju dengan penuh percaya diri. Ia mendorong NASA dan menyemangati seluruh rakyat Amerika untuk mendukungnya.
Hasilnya, pada 20 Juli 1969 dunia menyakasikan, astronot Neil Amstrong yang dikirim NASA untuk menjalankan misi benar-benar berhasil menginjakkan kakinya di bulan! Cita-cita besar Kennedy tercapai, persis sebelum 1970. Kennedy sendiri tak sempat melihat astronotnya mendarat di bulan karena setahun sebelumnya dia terbunuh. 
Kehebatan Anda di masa depan tergantung seberapa besar daya imajinasi Anda.

Jeff Bezos, pendiri Amazon, mengatakan, kelak  setiap buku dalam berbagai bahasa dapat disediakan dalam waktu kurang dari 60 detik. Dari imajinasi ini, lahirlah toko buku online terbesar di dunia Amazon.com.  Sementara  itu pendiri google Larry Page dan Sergey Brin bermimpi bisa  mengelola informasi dunia yang dapat diakses gratis oleh setiap orang dimanapun berada.  

Dua puluh tahun lalu, tak terbayang ada berbagai informasi dapat diakses  dengan begitu mudah dan gratis. Itulah hasil imajinasi pendiri google. Bagaimana dengan Anda?***

artikel ini telah dimuat di majalah Infovet edisi mei 2015