Setelah mengumpulkan data dari berbagai sumber, akhirnya saya berhasil membuat tabel perbandingan manfaat telur dan rokok. Sebagai orang yang pernah merokok, saya prihatin dengan situasi Indonesia saat ini. Indonesia kini menjadi salah satu produsen dna konsumen rokok terbesar di Indonesia. Tiap orang Indonesia baik orang tua maupun anak-anak rata-rata mengisap rokok 1.108 batang per tahun atau 21 batang rokok per minggu atau 3 batang per hari. Sebaliknya dalam hal konsumsi telur, orang Indonesia hanya mengkonsumsi 87 butir/tahun.
Padahal harga sebutir telur kira-kira sama dengan sebatang rokok. Yang aneh lagi, di negara-negara lain umumnya konsumsi rokok cenderung turun, sedangkan di Indonesia konsumsi rokok meningkat. Mengapa semua ini bisa terjadi? Sangat mungkin karena di Indonesia kampanye rokok masih sangat gencar. Meskipun terjadi pembatasan iklan rokok, para pebisnis rokok tak kurang akal melakukan promosi melalui berbagai event antara lain konser musik, olah raga dan sebagainya. Sementara itu kampanye konsumsi produk peternakan, dalam hal ini telur, amat sangat sedikit. Bahkan secara tidak sengaja masih banyak kampanye negatif tentang telur, umpamanya telur penyebab utama bisul, dan sebagainya.
Mari sebarkan informasi ini dengan klik di sini.
Padahal harga sebutir telur kira-kira sama dengan sebatang rokok. Yang aneh lagi, di negara-negara lain umumnya konsumsi rokok cenderung turun, sedangkan di Indonesia konsumsi rokok meningkat. Mengapa semua ini bisa terjadi? Sangat mungkin karena di Indonesia kampanye rokok masih sangat gencar. Meskipun terjadi pembatasan iklan rokok, para pebisnis rokok tak kurang akal melakukan promosi melalui berbagai event antara lain konser musik, olah raga dan sebagainya. Sementara itu kampanye konsumsi produk peternakan, dalam hal ini telur, amat sangat sedikit. Bahkan secara tidak sengaja masih banyak kampanye negatif tentang telur, umpamanya telur penyebab utama bisul, dan sebagainya.
Mari sebarkan informasi ini dengan klik di sini.